OKI Akan Mengubah Diri

CAIRO, KOMPAS – Sekjen Organisasi Konferensi Islam atau OKI Ekmeliddin Ihsanoglu mengatakan, OKI akan berubah. Ia mengatakan itu di depan peserta konferensi yang diikuti para cendekiawan dan mahasiswa Universitas Cairo di Cairo, Mesir. Konferensi yang bertujuan menggugat pola organisasi OKI itu berlangsung mulai Jumat (7/4) hingga Minggu (8/4). Dia mengatakan, selama ini OKI memang lemah dan banyak programnya yang gagal.

“Piagam OKI akan berubah secara mendasar. Pandangan dan filosofi OKI akan berbeda pula. Nama OKI pun kemungkinan besar akan diubah,” ungkap Ihsanoglu.
OKI didirikan tahun 1969 oleh para pemimpin Arab dan Islam sebagai reaksi atas pembakaran Masjid Al Aqsa oleh kaum ektremis Yahudi pada tahun itu. Kini OKI menjadi organisasi terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan anggota 57 negara.

Ihsanoglu mengungkapkan, salah satu perubahan yang diusulkan dalam piagam baru nanti adalah menjadikan OKI mirip PBB, Liga Arab, dan Uni Afrika. Di antaranya akan dibentuk Majelis Keamanan dan Perdamaian Islam. “Pejabat senior OKI kini sudah hampir merampungkan semua usulan perubahan itu dan hasilnya akan diajukan pada pertemuan tingkat menteri luar negeri mendatang,” tuturnya.

Saat didirikan, OKI sangat dipengaruhi ideologi nasionalisme yang sangat kuat pada tahun 1960-an. Kini konstelasi regional dan internasional sudah berubah dan perimbangan kekuatan berubah pula, di mana dunia kini dikuasai satu kekuatan adidaya.

Disampaikan pula, masyarakat internasional selama ini masih menganggap OKI sebagai organisasi agama dan melihat OKI dengan sebelah mata. Maka, kata Ihsanoglu, harus ada perubahan pada OKI untuk mengubah opini masyarakat internasional serta lebih bisa memberdayakan potensi umat Islam menghadapi tantangan baru saat ini.

Menurut dia, tentu sangat layak kalau banyak tuntutan agar ada perubahan pada OKI sesuai dengan perkembangan saat ini. “Dulu banyak pemikir Islam berdiskusi mencari model ideal pengganti Khilafah Islamiyah yang ambruk dengan jatuhnya Dinasti Ottoman di Turki dan diganti dengan negara Turki modern oleh Kemal Ataturk,” kata Sekjen OKI itu.

Salah seorang pemikir Mesir bernama Abdurrazaq Sanhuri mengusulkan OKI menjadi pengganti Khilafah Islamiyah, forum penyatu umat Islam sesuai tantangan saat itu.

Gagal
Namun, ia mengakui, banyak lembaga di bawah OKI yang gagal walau ada juga yang berhasil. Di antaranya yang gagal adalah lembaga Kantor Berita Islam atau Islamic News Agency (INA) dan yang berhasil adalah Bank Pembangunan Islam (IDB).

Dia menambahkan, kelemahan OKI yang menonjol adalah cara pengambilan keputusan secara basa-basi, bukan atas keinginan kuat bersama. Karena itu, ujarnya, cara pengambilan keputusan OKI harus diubah, harus dari keinginan politik bersama.

Meski dinilai lemah dan gagal, kata Ihsanoglu menegaskan, OKI kini berusaha bangkit dan menunjukkan perannya. Salah satu upaya bangkit adalah lewat konferensi tingkat tinggi (KTT) darurat OKI di Mekkah, Desember 2005. Dalam KTT tersebut disepakati program 10 tahun mendatang menyangkut bidang agama, budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, teknologi, dan politik.

Kini ada program menghimpun dana sebanyak 10 miliar dollar AS untuk kotak dana pemberantasan kemiskinan. Akan dibentuk lembaga independen OKI untuk hak asasi manusia.
Dalam konteks politik, Ihsanoglu mengatakan, OKI telah menggelar konferensi ulama Syiah-Sunni di Mekkah yang menghasilkan Piagam Mekkah untuk mewujudkan rekonsiliasi di Irak.

“Di Palestina, saya sebagai Sekjen OKI telah mengadakan kunjungan ke Ramallah dan Gaza City, Desember 2006, untuk mengakhiri konflik Hamas-Fatah. OKI juga berperan besar menengahi konflik antara Pemerintah Filipina dan gerakan Moro,” kata Ihsanoglu lagi.
Dalam kinerja OKI, ungkap Ihsanoglu, sudah ada pembagian kerja dengan memberikan wewenang khusus kepada negara tertentu, seperti komisi teknologi dipimpin Pakistan, komisi ekonomi dipimpin Turki, komisi budaya dipimpin Senegal, dan komisi Al Quds (kota Jerusalem) dipimpin Maroko. (MTH)

Sumber : http://www.kompas.com/ver1/Internasional/0704/09/052333.htm

2 comments

  1. Handi Nurfirman

    …Salah seorang pemikir Mesir bernama Abdurrazaq Sanhuri mengusulkan OKI menjadi pengganti Khilafah Islamiyah, forum penyatu umat Islam sesuai tantangan saat itu.

    Emang bisa??

  2. bukan mengubah oki pak yai?tapi gabungkan semua anggota oki dan diproklamirkan sistem khilafah.tapi saya doakan pak yai semoga istilah yang antum munculkan,khilafah islamiyyah,ala minhajinnubuwwah, semoga allah swt cepat mengabulkannya.amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*