MasjidOnline. Sekitar 1000 orang ikhwan dan akhwat memadati Tenis Indoor Senayan Jakarta Pusat (8/04/2007), dalam acara Konvensi Umat Islam Jakarta yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD I DKI Jakarta, dengan mengusung tema “indahnya Hidup di Jakarta dengan Syariah”
Pada acara tersebut berlangsung diskusi dan talk show menghadirkan nara sumber DR. Hendri Safarini (Direktur Econit) dengan tema “Potret Ekonomi Masyarakat Jakarta”, Ridwan Saidi (Tokoh Betawi) dengan tema “Islam dan Kondisi Sosial Budaya Jakarta”, Fahmi Amhar (DPP HTI) dengan tema “Isu Syariah di Indonesia dan Jakarta”, Ahmad Junaidi (DPP HTI) dengan tema “Peta politik dakwah di Jakarta” dan Ismail Yusanto (Jubir HTI) dengan tema “Ide Kepemimpinan Islam”.
Dan Pada sesi talk show menghadirkan KH. Fadholi L. Muhir (Ketua FBR), KH. Al Khaththath (Ketua DPP HTI), Eggi Sudjana (Ketua PPMI) dan KH. Kholil Ridwan (Ketua MUI) dengan moderator Lutfi Hakim. Disamping itu para peserta dihibur pula dengan alunan merdu Opick yang melantunkan beberapa buah tembang.
Dalam acara konfrensi pers Ismail Yusanto (jubir HTI) mengatakan antara lain :
a. Konvensi ini diselenggarakan untuk memberikan pelajaran kepada masyarakat akan pentingnya pemimpin yang Syariah, bukan sekedar seorang sosok calon Gubernur, karena siapapun yang akan menjadi Gubernur ketika bekerja didalam sistem yang buruk atau sistem sekuler maka tidak ada harapan untuk kita dapat melihat Jakarta yang lebih baik.
b. Persoalan yang kita hadapi bukan sekedar pemilihan orang tetapi semestinya ada upaya yang sangat serius untuk melakukan perubahan pada sistemnya. Dalam konteks legal formal konvensi ini tidak ada tempat, dalam arti bahwa HTI bukanlah konstituen pemilu juga bukan partai politik formal dan pada kenyataannya calon Gubernur yang sudah mendeklarasikan dirinya tidak hadir dalam undangan kami.
c. Kami percaya bahwa gagasan yang baik itu akan berkembang dan penyadaran akan membukakan mata masyarakat tentang solusi apa yang harus dilakukan untuk membawa kehidupan ini menjadi lebih baik. d. Kami tidak akan pernah bosan dan jemu untuk terus melakukan penyadaran tentang bagaimana pentingnya sebuah masyarakat diatur dengan sitem yang baik dan pemimpin yang baik pula. e. Kita sebenarnya memfasilitasi kepada siapapun, baik itu calon-calon gubernur yang telah ditetapkan oleh sejumlah partai politik atau belum, untuk dapat memberikan pandangan-pandangannya kepada masyarakat yang hadir , visi dan misinya serta bagaimana tanggapannya tentang Jakarta bersyari’ah.
Diakhir acara dibacakan rekomendasi Konvensi Umat Islam Jakarta yang berisi :
a. Pemimpin Jakarta masa depan hendaknya seorang pemimpin yang baik, yakni pemimpin yang amanah dan mau tunduk pada sistem yang baik, yakni syariat Islam.
b. Mendorong setiap calon gubernur secara terbuka menyampikan visi dan misi kepemimpinannya kepada masyarakat berdasarkan syariah.
c. Melahirkan pemimpin masyarakat yang amanah dan mendukung penerapan syariat Islam yang telah menjadi tuntutan umat Islam di seluruh Indonesia.
d. Umat Islam diserukan untuk menentukan sikap secara rasional, proporsional dan bertanggungjawab sesuai dengan syariat.
Sumber : http://www.masjidkotabogor.com/index.php/news/view/368
Forum yang digagas HTI ini semacam test case sejauh mana keislaman seorang cagub/cawagub DKI. Diundang (bener nih HTI mengundang para cagub dan cawagub?)untuk ngomong bagaimana memimpin secara Islam sudah takut hadir. Patut dicurigai, jika kelak menjadi gubernur beneran, pasti sukanya incognito dunia malam yang full of maksiat. Astaghfirulloh.
waduh….
pak gubernur(calon), baru mau di test oleh umat islam untuk ngomong ide islam aja kok sudah ngaciiir…, gimana nanti kalo di minta untuk “stand up” terhadap kemungkaran.
waduh…,
Assalamu’alaikum
Ada kewajiban seorang muslim yang harus dipenuhi, diantaranya jika ia diundang, maka ia harus datang…
Gimana nih cagub/cawagub? gak ngerti atau gak mau ngerti?
Wassalam
Kata KH. Nur Iskandar, SQ negeri ini adalah negeri yang sudah KUALAT.
Jadi harap maklum kalau ada seorang atau beberapa orang cagub yang mau menjadi calon orang kualat, yang alergi dengan syariat, entar rakyatnya pada menggugat, sedangn malaikat mengincar mereka di akhirat.
Semoga para cagub itu segera menghentikan illusi pikirannya untuk meraih kebahagiaan yang menipu, dan ganti dengan bersegera tunduk dan patuh terhadap perintah dan larangan Allah SWT. dalam syariatnya. Amien.
pemimpin hendaknya tunduk pada syariat islam bukan malah ngacir dan lari terbirit-birit dari syariat allah swt, padahal dia tahu bahwa semua manusia akan mati dan dimintai pertanggungjawaban di hadapan allah swt,
bagaimana neh cagub dki jakarta, anda muslim atau bukan ?