26/04/2007 12:20 WIB
Fitraya Ramadhanny – detikcom
Jakarta – Meski DPR memastikan delegasi parlemen Israel mengurungkan niatnya hadir di acara International Parliamentary Union (IPU) di Bali, sekitar 50 orang dari Forum Umat Islam (FUI) tetap menggeruduk Deplu. Mereka menolak kehadiran delegasi parlemen Israel di acara yang akan digelar pada 29 April 2007. Mereka berdemo di depan Gedung Deplu, Jalan Pejambon, Jakarta, pukul 11.30 WIB, Kamis (26/4/2007), sehingga membuat macet arus lalu lintas di jalan itu.
Mereka membawa baliho besar yang digantung di pagar Deplu. Baliho itu bertuliskan “Tolak dan cabut visa delegasi Israel”. Poster bertuliskan sama juga diusung para pendemo.
Mereka juga membagikan buletin kepada pengendara mobil di sepanjang Jalan Pejambon. Isi buletin tentang penolakan kedatangan delegasi parlemen Israel.
Menurut Sekjen FUI Ustadz Al-Khaththath, mereka meminta Deplu tidak memberikan visa kepada delegasi Israel. “Kalau sudah diberikan kami minta agar visa itu dicabut,” katanya. FUI mengancam akan menggalang organisasi Islam lain untuk mengawasi pelaksaan IPU di Bali.
Ormas Islam akan datang ke Bali dari Jatim dan NTT selama acara berlangsung. Ancaman FUI disampaikan setelah tidak ada pejabat Deplu yang bersedia menemui mereka. “Ini artinya tidak ada penghargaan terhadap aspirasi rakyat. Kami mempertanyakan sikap Menlu yang tidak menunjukkan sikap tegas terhadap kemerdekaan dan kedaulatan,” tegas Ketua FUI Mashadi.Menlu Hassan Wirajuda dinilai sebagai bagian dari kepentingan AS dan Israel, karena jelas-jelas tidak berani bersikap tegas.
Usai menyampaikan tuntutannya, massa FUI membubarkan diri pukul 12.10 WIB. Mereka menuju Tugu Proklamsi untuk menggelar tablig akbar bersama warga Perum TAS I Sidoarjo.(umi/sss)
Sumber : http://www.detiknews.com