Kaum muslimin di empat Negara mengatakan bahwa mereka mendukung baik pengaruh islam maupun demokrasi. Mereka juga mengatakan bahwa melemahkan Islam adalah tujuan politik luar negeri Amerika.
KAIRO – Salah satu penemuan yang paling mengkhawatirkan tentang hasil polling terhadap sikap kaum muslimin di empat negara itu adalah mayoritas responden mengatakan bahwa mereka mendukung dua tujuan utama al-Qaeda: Mereka ingin diterapkannya Hukum Islam yang ketat di negara-negara berpenduduk muslim dan untuk “mempersatukan semua Negara Islam menjadi satu Negara, atau Khilafah.”
Keempat negara muslim tampaknya kompak untuk bersama sama memusuhi Amerika. Tapi lebih jauh lagi, sikap kaum muslimin di Mesir dan Pakistan, dua Negara yang disurvei, menunjukkan nuansa yang berbeda yakni bisa menerima demokrasi dan agama.
“Gaung atas pandangan Khilafah dan shariah memiliki nilai dan sejarah budaya yang berakar dalam, dan Osama [bin laden] dapat menjangkau pendukungnya dengan menggunakan pesan-pesan semacam itu…tapi publik tidak berhasrat atas tiap hal hukum Islam, seperti potong tangan,” kata Stephen Weber, dari program mengenai sikap kebijakan internasional (PIPA), yang membantu dilakukannya polling itu, ketika menjawab pertanyaan lewat e-mail. Polling itu dilakukan oleh worldpublicopinion.org
“Pada umumnya, tampaknya tepat untuk mengatakan bahwa Osama memahami pendukungnya dengan baik,” lanjutnya. “seruannya bagi penerapan Syariah dan Khilafah menyentuh nilai-nilai pada komunitas muslim, khususnya di Negara-negara Arab yang kami pelajari.”
Dia mengatakan, sebagai analogi adalah fakta bahwa banyak orang Amerika yang mendukung nilai-nilai Judeo-Kristen dan Sepuluh Perintah Tuhan, “tapi hanya sedikit yang mendukung hukum rajam bagi pezina.”
Polling PIPA, yang dilakukan antara Desember 2006 dan Februari 2007, juga menemukan bahwa mayoritas menolak Al-Qaeda dan taktiknya untuk menyerang penduduk sipil. Lebih dari 75 persen dari mereka yang disurvey di empat Negara – Mesir, Pakistan, Maroko dan Indonesia – mengatakan bahwa serangan terhadap penduduk sipil adalah tidak Islami. Mayoritas di tiga Negara mengatakan bahwa mereka menentang serangan Al-Qaeda di Amerika; di Pakistan, 68 persen menolak menjawab pertanyaan ini, sehingga sulit untuk mengambil kesimpulan sikap mereka.
Polling itu juga menemukan bahwa responden ingin tentara Amerika keluar dari Timur Tengah dan bahkan banyak yang setuju serangan atas tentara Amerika di sana. Mayoritas juga mengatakan bahwa melemahkan Islam adalah tujuan inti kebijakan luar negeri Amerika.
Sedikit orang yang setuju atas visi totaliter
Kebanyakan orang di dalam dan di luar dunia Arab tidak setuju atas visi totaliter yang dikembangkan Al-Qaeda. Dan ketika banyak kaum muslimin yang yakin sharia adalah sesuatu yang diperintahkan dalam agama, mereka mengartikannya dengan berbeda.
Contohnya, dalam polling yang terakhir, yang dikeluarkan pada tanggal 24 April, diketahui bahwa 53 persen orang Indonesia “sangat” atau “agak” setuju bahwa shariah seharusnya diberlakukan pada tiap negara Islam.
Tapi polling yang lebih mendalam atas opini orang Indonesia oleh Asia Foundation tahun 2003 ditemukan bahwa kebanyakan orang Indonesia tidak ingin Hukum Islam menggantikan perundang-undangan yang berlaku, yang memaksa wanita untuk menutup rambutnya, atau membolehkan potong tangan atas pencuri dan pembunuhan atas pelaku zina. Sebaliknya, mereka melihat shariah sebagai suatu nasihat yang diperintahkan oleh lima rukun Islam: iman kepada Allah, sholat, zakat, pergi haji, dan berpuasa di bulan Ramadhan.
Di Pakistan, mayoritas responden mengatakan mereka mendukung shariah dan pendirian Khilafah, yang dilihat oleh para analis berasal dari dua sumber: kebencian atas korupsi dan kurangnya tanggung jawab pemerintah mereka, dan kecendrungan untuk mengkaitkan antara apa yang baik dan buruk.
Sikap yang berbeda atas Al Qaeda
Abdul Kadir Khamosh, ketua Federasi Muslim Kristen yang aktif mempromosikan dialog antar agama di Lahore, Pakistan, mengatakan dukungannya pada shariah tapi memiliki pandangan yang berbeda dengan yang dianut bin Laden.
“Shariah tidak pernah membolehkan seseorang untuk membunuh orang lain. Bahkan syariah tidak membolehkan penebangan sebuah pohon pun,” katanya. Responden di Pakistan menunjukkan kecendrungan atas shariah yang lebih tinggi daripada demokrasi. Dua puluh persen diantaranya mengatakan bahwa demokrasi adalah sistim yang sangat baik, sementara 79 persen mengatakan bahwa mereka mendukung syariah, tapi tidak berarti mereka menentang demokrasi, kata para cendekiawan muslim.
“Kami perlu demokrasi, kami suka demokrasi. Demokrasi adalah jalan yang baik – kami tidak percaya sistim kerajaan. Tapi demokrasi adalah hanya sebagian kecil dari syariah, “kata Khamosh. Dia menambahkan bahwa bahwa orang di Pakistan ingin memadukan antara nilai-nilai mereka dengan sistim demokrasi dan bukan hanya sistim demokrasi saja.
Prinsip-prinsip inti yang dianut bersama
Tampaknya hal yang serupa terjadi di Maroko dan Mesir, dimana politisi Islam terkemuka mengatakan bahwa mereka tidak bisa menerima sistim Islam bergaya diktator. Di kedua Negara itu, kelompok-kelompok oposisi Islam mengatakan bahwa mereka mengartikan Islam sebagai sistim yang menuntut penduduk untuk memberikan input demokrasi pada pemerintahanya.
Kami mengambil prinsip-prinsip inti demokrasi dan kami menyimpulkan bahwa…mereka memiliki nilai-nilai yang sama, kata Mustapha Khalifi, anggota Partai Keadilan dan Pembangunan di Maroko, kelompok Islam yang kuat di parlemen.
“Kami tidak menemukan masalah besar antara nilai-nilai inti demokrasi dan nilai-nilai inti Islam,” tambah Khalifi, yang baru saja kembali setelah bekerja setahun di Capitol Hill di Washington.
Sultan-i-Roma, seorang professor Ilmu-ilmu Sejarah dan Islam di Swat, di Propinsi Pakistan Barat Daya, mengatakan bahwa kaum muslimin di Pakistan tidak menentang nilai-nilai Barat, karena mereka menganutnya – tapi yang mereka tentang adalah kebijakan-kebijakan Barat, khususnya apa yang dilakukan di Irak dan Afghanistan.�
“Jika saya ingin hukum Islam, tidak berarti saya tidak percaya lagi pada dunia,” komentarnya. “Tidak berarti saya tidak ingin memiliki hubungan dengan Amerika atau Barat. Mereka ingin tetap berhubungan, tapi mereka punya keberatan atas arah kebijakan-kebijakan itu.”
David Montero di Islamabad, Pakistan, dan Jill Carroll di Cairo menyumbangkan laporan ini.
[Kamis, 26 April 2007 ; Christian Science Monitor; Oleh Dan Murphy | Staff writer]
(Riza Aulia : Sumber) http://www.hizb.org.uk/hizb/news-watch/caliphate/cs-monitor-opinion-poll-muslim-world-wants-shariah.html)
….Kami mengambil prinsip-prinsip inti demokrasi dan kami menyimpulkan bahwa…mereka memiliki nilai-nilai yang sama, kata Mustapha Khalifi, anggota Partai Keadilan dan Pembangunan di Maroko, kelompok Islam yang kuat di parlemen.
“Kami tidak menemukan masalah besar antara nilai-nilai inti demokrasi dan nilai-nilai inti Islam,” tambah Khalifi, yang baru saja kembali setelah bekerja setahun di Capitol Hill di Washington….
Komentar:
dia (Khalifi) perlu baca buku ILUSI DEMOKRASInya Syeikh ZAIM…
Kenapa mereka orang-orang kafir melakukan survey ini?
1. mereka ingin mengecoh umat untuk menerima ide bahwa demokrasi tidak bertentangan dengan Syariah, meskipun sekilas dalam hasil survey dikatakan umat dianggap masih kurang mendukung demokrasi
2. mereka ingin mengelabui umat dengan mengkait-kaitkan perjuangan syariah dan Khilafah sebagai tujuan utama bagi Usamah Bin Ladin dan Al Qaidah, padahal sebagian kaum muslimin menolak cara-cara kekerasan dan teror yang digunakan oleh kelompok yang dikatakan oleh orang-orang kafir sebagai Al Qaidah ini (itupun kalau Alqaidah memang benar2 eksis keberadaannya,karena pejuang mujahidin pun disebut alqaidah oleh mereka). Sehingga akan terbentuk logika bahwa siapa saja yang mendukung Syariah & Khilafah maka merekapun pendukung cara-cara teror dan kekerasan yang selalu diklaim oleh media2 kafir bahwa Al Qaidah berada dibalik semua kekerasan tersebut.
disamping itu mereka ingin mengadu domba antara kelompok2 ditubuh umat Islam seolah-olah umat Islam tidak memiliki persatuan dalam isu-isu syariah dan khilafah.
3. mereka ingin melihat reaksi umat Islam ketika disodorkan hasil survey ini, sebagai bahan studi dan persiapan bagi mereka orang2 kafir dalam menghadapi kebangkitan yang hakiki dari umat Islam dalam wadah yang sesungguhnya yaitu Kekhilafahan Islam.
4. survey ini juga menunjukkan bahwa orang-orang kafir itu justru lebih yakin dan percaya dibandingkan umat Islam sendiri bahwa Khilafah benar-benar akan terwujud dalam waktu dekat…
jadiii…. sewajarnya lah umat Islam untuk tidak lagi ada keraguan di benak mereka untuk mendukung Syariah dan Khilafah karena orang kafir pun bahkan “meyakini” hal itu akan segera terwujud.
Its only a matter of time…
khilafah akan segera tegak insya Allah dalam waktu dekat
Allah adalah pencipta manusia.Sebagai pencipta, Dia pasti lebih mengetahui keadaan manusia dibandingkan manusia itu sendiri.Sebagai pencipta, dia mencintai manusia dan tidak akan membiarkan ciptaannya mengalami kehancuran karena ulahnya sendiri, oleh karena itu Allah menurunkan syariahnya untuk memelihara kehidupan manusia.Tinggal manusia yang memilih, menjalankannya secara kaffah,mengkombinasikannya dengan sesuatu yang batil,atau meninggalkannya.
ini menjadi bukti semakin dekatnya fajar kemulyaan dan kemenangan dengan tegaknya KHILAFAH. karena dunia saat ini HANYA butuh KHILAFAH.
Konsep-2 Syariah, Khilafah, hudud, jihad dan lain-lain sudah menjadi khasanah berpikir umat Islam, tidak ada keraguan. Jadi penegakan khilafah, penerapan syariah, amal jihad adalah agenda setiap muslim sehari-hari. Semata-mata karena perintah Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw. OLEH KARENA ITU, tidak ada hubungannya dengan isu-isu demokrasi, Osama bin Laden, dialog antar agama dan agenda-agenda jebakan kaum kafir itu. Ada atau tidak ada isu demokratisasi, fitnah terhadap Osama, dialog antar agama, isu kesetaraan gender dll dll, setiap muslim tetap wajib menegakkan khilafah, menerapkan syariah, berjihad, sebagaimana kewajiban sholat, shaum, sedekah zakat, haji, menuntut ilmu, amar ma’ruf nahi munkar. Saya hanya ingin mengatakan bahwa jadilah muslim yang berkepribadian dan tidak goyah dengan gencarnya fitnah-fitnah orang kafir….JANGAN TERPEDAYA, IKUTI SAJA ATURAN JALAN HIDUP ISLAM YANG SUDAH GAMBLANG SETERANG MATAHARI DI MUSIM KEMARAU. NISCAYA KARUNIA RAHMAT DAN PERTOLONGAN ALLAH SWT SEDERAS HUJAN DI MUSIM HUJAN. ALLAHU AKBAR. No big-deal brothers, Khilafah is surely coming back VERY SOON …
Biarkan mereka berbuat makar kepada Islam dan umat ISlam. Niscaya Allah akan membalas makar mereka dengan lebih besar lagi. Biarkan mereka membuat polling tsb, hal itu justru akan membuat mereka semakin yakin bahwa perjuangan penegakan syariat Islam benar2 ada dan semakin banyak umat Islam di dunia yang sadar tentang pentingnya berhukum dengan ISlam. Hingga mereka (orang-orang kafir itu)akan merasa gentar melihat sudah meng-internasionalnya perjuangan penegakan khilafah yang sesungguhnya. Allahu akbar!