Jilbab Munculkan Kontroversi dalam Pemilu Denmark

Asmaa akan menjadi wanita berjilbab pertama di Eropa masuk parlemen. Karena jilbabnya, Denmark heboh. Anggota Palemen lain meminta  Asmaa ke psikiatris Dengan sebuah jilbab yang elok menutup kepalanya, Asmaa Abdol-Hamid, warga negara Denmark kelahiran Palestina, telah meminmbulkan perdebatan hangat di Denmark saat memaklumkan bahwa ia akan memakai jilbab di parlemen bila ia terpilih dalam pemilu 2009.

Asmaa Abdol-hamid adalah seorang mantan anggota Dafta Persatuan Komunis. Ia, memiliki kesempatan untuk menjadi Muslimah berjilbab pertama di Eropa yang terpilih sebagai anggota parlemen. 

Aktivis sosial dan mantan penyiar televisi berusia 25 tahun dari kota Odense, Denmark, itu dikenal komitmennya dalam politik dan memperjuangkan juga hak berjilbab dan menolak berjabat tangan dengan lelaki bukan muhrim. 

Jurubicara partai sayap kanan-jauh Partai Rakyat Denmark (DPP), Soeren Krarup, merupakan orang pertama yang bereaksi atas sikap Asmaa Abdol-Hamid, menyebut jilbabnya sebagai “simbol totaliter” menyamakannya dengan “Nazi swastika”. 

Dan seorang anggota Palemen Eropa dari DPP, Mogens Camre, mengatakan, Asmaa Abdol-Hamid “memerlukan pengobatan psikiatris”. 

[ant/cha/www.hidayatullah.com 22 /05/2007 )

2 comments

  1. assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
    sudah saatnya eropa menerima apa yang mereka sebut sendiri dengan “kebebasan” so, jika mereka konsisten terhadap kebebasan maka tidak layak bagi mereka untuk mengekang hak seorang muslimah untuk menjalankan kewajibannya. wallahu a’lam

  2. Jelaslah sudah bahwa kebebasan yang selama ini di perjuangkan oleh kafir barat merupakan kedok belaka ,kebebasan adalah milik mereka yang ingin menghancurkan islam dan memasarkan demokrasi, kebebasan akan di belenggu apa bila yang menyuarakan orang islam dan untuk kepentingan islam ,.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*