Hamas menemukan sejumlah data dan fakta di kantor Fatah adanya hubungan antara Fatah dengan Badan Inteljen Zionis (Mossad) dan CIA
Hidayatullah.com–Gerakan Perjuangan Palestina, Hamas mengungkap adanya kerjasama antara kelompok Fatah dengan Badan Inteljen Zionis (Mossad) dan AS (CIA). Demikian ungkap Hamas sebagaimana dikutip Koran Al–Mesrioun, edisi kemarin terbitan Kairo.
Koran itu menulis, “Berdasarkan dokumen yang disampaikan Hamas kepada para pejabat Mesir, Mohammad Dahlan dan Rashid Abu Shabak, para petinggi kelompok Fatah, bekerjasama dengan Mossad dan CIA untuk melakukan berbagai aktifitas anti Mesir, dan menggelapkan narkoba serta menyebarkan ratusan ribu USD palsu di negara ini.
Sumber itu, yang mengutip dari para pejabat terkait, menulis, Dahlan yang menjabat sebagai Penasehat Keamanan Nasional Otorita Palestina dan Abu Shabak, mantan Ketua Badan Keamanan Dalam Negeri Palestina, terbukti menjalin hubungan intensif dengan Mossad.
Disebutkan pula, keduanya berkoordinasi dengan Mossad untuk meneror para petinggi Hamas seperti Abdul Aziz Rantisi dan Sheikh Ahmad Yasin. Hamas menemukan dukomen ini berikut ribuan data rahasia lainnya di berbagai markas Fatah di Gaza. [irib/www.hidayatullah.com]
Sumber : http://hidayatullah.com
Mossad Dituding Terlibat dalam Serangan 11 September
User Rating: / 2
PoorBest
Rabu, 13 September 2006
Situs What Really Happened mengungkap bahwa Badan Intelejen Israel (Mossad) terlibat dalam peristiwa serangan 11 September 2001. Dalam artikelnya, situs tadi menyebutkan, mantan PM Israel, Benjamin Netanyahu, pasca serangan 11 September menyatakan bahwa serangan teror itu sangat menguntungkan Rezim Zionis Israel dalam merealisasikan tujuannya. Bukti lainnya yang disebutkan adalah penangkapan lima agen Mossad yang sedang bersuka-cita menyaksikan runtuhnya gedung WTC. Sekelompok agen Mossad memiliki rekaman lengkap serangan 11 September dan terbukti bahwa kamera mereka diletakkan di atas menara kembar WTC.
Adapun lima agen Mossad itu dibebaskan tanpa alasan yang jelas. Untuk menutupi konspirasi tersebut, Kementerian Kehakiman AS menangkap ribuan orang muslim keturunan Arab dengan berbagai tuduhan sepele. Selanjutnya, pemerintah dan media massa AS tidak memperhatikan keterlibatan Israel dalam serangan teror 11 September. Pihak pemerintah AS mengklaim bahwa kelima agen Israel tersebut ditangkap dengan alasan keimigrasian.
Situs What Really Happened juga menulis bahwa sesaat setelah peristiwa 11 September, Ketua CIA saat itu, George Tenet, langsung menuding Osama Bin Laden sebagai otak dibalik serangan teror tersebut. Padahal hingga detik itu, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Bin Laden memiliki kemampuan untuk melakukan serangan teror sedahsyat itu.
Sumber: IRIB bahasa Indonesia.
Mantan Pejabat CIA: Hizbullah Disusupi Mossad
Sabtu, 16 Februari 2008, 16:40:42
Honolulu, myRMnews. Bukti keterlibatan Israel di balik pembunuhan Imad Mughniyeh semakin kuat. Semua bukti yang ditemukan dalam ledakan bom mobil di Damaskus yang membunuh komandan Hizbullah itu membawa pada kesimpulan bahwa dinas intelijen negara Zionis itu, Mossad, positif terlibat.
Tidak tanggung-tanggung, sinyalemen ini disampaikan Bruce Riedel, mantan pejabat Central Intelligent Agency (CIA), dinas rahasia Amerika Serikat.
Riedel yang juga pernah bertugas sebagai penasihat urusan Timur Tengah untuk tiga presiden negeri adidaya itu, mengatakan bahwa semua bukti yang ditemukan pada peristiwa itu memperlihatkan bahwa Mossad telah berhasil melakukan infilitrasi ke jaringan Hizbullah, kelompok pembebasan Palestina yang punya markas besar di Lebanon.
Ledakan bom mobil Selasa malam lalu (12/2) terjadi di pinggiran kota Damaskus, Syria, dimana Hizbullah juga memiliki jaringan yang kuat. Apalagi, kata Riedel, operasi serupa juga telah dilakukan Israel di Syria di masa lalu.
Riedel yang saat ini menjadi peneliti senior pada Saban Center for Middle East Policy di Brookings Institute, pun mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrullah juga menjadi target dalam operasi itu.
“Dinas intelijen Israel memiliki motif dan mereka telah terbukti menyerang Syria di masa lalu. Ini adalah operasi yang sangat signifikan, terlepas apakah Israel mau mengakui itu atau tidak,” kata Riedel seperti dikuti situs ynetnews milik Israel.
Karena bukan hanya Mughniyeh yang diuber oleh Mossad, maka menurutnya, pemimpin tinggi Hizbullah Hassan Nasrullah punya alasan untuk khawatir.
“Dia tengah mencari siapa yang membocorkan keberadaan Mughniyeh. Orang yang membocorkan ini bisa saja melakukan hal serupa terhadap dirinya,” kata Riedel lagi.
Pernyataan Riedel ini juga disiarkan jaringan televisi milik Hizbullah Al Manar dan kemudian dikutip oleh situs resmi Hizbullah. guh
http://www.rakyatmerdeka.co.id/internasional/index.php?q=news&id=4703