Siapkan Konsep Syariat

Parpol Islam harus konsisten pada komitmen memperjuangkan syariat.

JAKARTAMenindaklanjuti rekomendasi Silaturahim Ulama se-Nusantara yang menyerukan penegakan syariat Islam di Indonesia, maka menjadi kewajiban bagi partai-partai berasaskan Islam untuk ikut memperjuangkannya lewat parlemen. Bila tidak, berarti selama ini Islam hanya menjadi komoditas politik mereka. Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Alkhaththath, mengatakan, perjuangan menegakkan syariat Islam bisa dilakukan melalui parlemen, asalkan mereka benar-benar menjadikan mimbar parlemen sebagai lahan dakwah. Menjadi tugas ormas Islam pula untuk mendakwahi partai-partai Islam. ”Ada yang bilang tak mungkin. Padahal bisa, dengan catatan anggota parlemen komitmen dengan syariat Islam. Satu catatan lagi, hanya bisa dari partai yang terbina dakwah Islam,” katanya, usai diskusi tentang khilafah Islam, di Jakarta, Senin (27/8).

Partai Islam juga harus menyiapkan konsep Islam dalam berbagai bidang seperti ekonomi, pengelolaan sumber daya alam, dan pertahanan. ”Kalau memang betul-betul mengaku partai Islam harus siapkan konsep dan mengkaji secara syariat. Jangan hanya label Islam saja, tapi harus benar-benar adopsi ide-ide Islam,” kata Alkhaththath.

Namun dia tak mau mengomentari apakah selama ini partai Islam sudah memperjuangkan ide-ide Islam atau sekadar tempel label Islam. ”Kita berprasangka baik saja,” ujarnya.


Perjuangan sulit

Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, juga meminta partai-partai Islam di parlemen untuk bersikap tegas dalam masalah syariat dan tak melakukan kompromi. ”Harus tegas partai-partai itu di parlemen. Kalau tak bisa tegas tak perlu jadi partai,” kata Ba’asyir.

Namun dia mengingatkan, memperjuangkan syariat Islam dalam sistem demokrasi akan sulit. Sebab, bisa saja aturan yang sesuai syariat atau notabene perintah Tuhan, akan divoting dan bisa kalah oleh suara makhluknya. ”Masak perintah Allah kalah dengan ‘resep dokter’. Apa ada resep dokter juga divoting?” ujar Ba’asyir.

Sementara Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto, menegaskan perlunya sikap konsisten dari partai-partai Islam untuk memperjuangkan syariat, bukan hanya menjadikannya sebagai komoditas politik. ”Sekarang ini tak jelas, kadang gonta-ganti antara politisasi Islam dengan islamisasi politik,” kata Ismail. Namun dia sendiri mempertanyakan, apakah mungkin syariat bisa menjadi sistem dominan. Misalnya dalam ekonomi Indonesia yang menerapkan dual system, yaitu ekonomi konvensional dan syariah, padahal keduanya bertolak belakang.

Keduanya bisa hidup berdampingan bila dalam posisi supra struktur dan sub struktur. Tapi terbukti ekonomi Islam selama ini hanya menjadi subordinat sistem ekonomi konvensional. ”Kalau memang begitu kita harus terima syariah menjadi subsistem saja. Tapi ini tak bisa disebut melaksanakan syariah dan juga tak akan pernah menyelesaikan masalah ekonomi,” tandas Ismail.[rto; Selasa, 28 Agustus 2007]

Sumber : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=304727&kat_id=3

 

31 comments

  1. iman ti bandung

    Islam………Commited 2 U !

  2. romadhon-cah bj goro

    Opini syaria’ah dan khilafah terus berdengung membahana.
    Semua orang merlomba menyambutnya.
    Tidak laki, perempuan seia-sekata.
    Yang memusuhi malu adanya.
    Tunggu aja…..
    Sa’atnya khilafah memimpin dunia.

  3. Ha! Ini dia!
    Baiknya, semua partai Islam ‘diaudit’ konsep syariahnya oleh MUI atawa oleh tim khusus dari Silaturahmi Ulama Nuswantara tadi. Kalau ndak mau diaudit, ya sudah, ‘disowani’ (baca: ‘dikunjungi’) saja.
    Kalau tetap ndak mau diaudit & dikunjungi, sebelum menghadapi Pemilu 2009 sebaiknya segera ‘dihadapken’ saja… ke hadirat Yang Mahakuasa.

  4. Bagaimana nih partai-partai Islam, mana konsep syariahnya ?
    Umat tentu ingin bukti bahwa partai-partai Islam memang berjuang untuk tegaknya syariah Islam….

    Karena kalau tidak syariah Islam, lalu memperjuangkan syariatnya siapa ????

  5. Akhi, Benar kalau merasa partai Islam harus konsisten donk, dengan Islamnya secara kaffah. Jangan seperti sekarang banyak partai menggunakan “Islam” sebagai dagelan politik demi mendapatkan kekuasaan, dan Rakyatnya berdoa ” semoga pulan-dan pulanah mendapatkan murka dari Allah “. Ya akhirnya begini, negara ini jauh dari kemakmuran dan makmur dengan bencana.

  6. pengawalrevolusi

    Mudah-mudahan HTI bisa terus memberikan nasihat kepada partai-partai yang terlanjur dalam kubangan demokrasi supaya tetep bisa istiqomah. Bersama-sama bersinergi, untuk kerja bareng menegakkan Syariat di muka bumi…

  7. iman ti bandung

    Komentar Eyang Kakung lucu, imut dan menggemaskan! Tetap Berkarya untuk ummat Kang….

  8. yuuk kita belajar dari kemenangan AKP di Turki…Presidennya ditakuti kalangan sekuler..
    saling mendukung dan bekerjasama…
    Allah bersama orang-orang bertaqwa

  9. Trust in The Truth

    mestinya “partai islam” serius dalam ke-Islamannya. Sbg contoh, pilkadal/pilpres jaman skrg sudah sangat bertentangan dg cara Islam memilih pemimpin. Rasulullah dalam salah satu hadits-nya melarang kita utk memilih orang yg “meminta jabatan”. Lha…skrg semua jenis calon penguasa mencalonkan diri…artinya minta ingin dipilih…. Mestinya “partai islam” harus mengubah aturan spt itu…Tapi mereka malah melibatkan diri…

    trust_in_the_truth at yahoo.com

    Think Smart, Act Syar’ie, da’wa Sweety

  10. Langkah yang harus terus dilakukan partai-partai Islam:
    1.Komunikasi visi-misi
    2.Koordinasi gerak dakwah
    3.Edukasi syariah ke ummat, ulama’ dan umara’
    Insya Allah resep ini manjur untuk kebangkitan Islam,nggak percaya?coba aja..!

  11. klo ndak belajar…kita mudah terperosok oleh pendapat kita sendiri…
    Klo menyangkut saudara kita, mbok ya disilataruhami…sehingga semakin tumbuh kesepahaman..
    insya Allah

  12. setahu ana yang dho’if ini..masing2 mempunyai landasan syar’i dalam mengambil cara perjuangannya…tinggal kita mensinergikan dan terus belajar dan berjihad
    Allahu Akbar

  13. Ass,,

    Nah, iu dia seharusnya partai ISLAM, untuk memperjuangkan Syari’ah dan khilafah…bukan seperti sekarang mengaku partai islam tapi malah memperjuangkan bangku jabatan di pemerintah…sebenarnya apa yang mereka lakukan di pemerintah??

    Wass,,

  14. partai islam harus benar2 perjuangkan penegakan syariat islam donk!!! jangan malah dukung sekularisme!!! walau dengan alasan hanya sebagai jalan, no way itu! jangan tertipu dengan label partai islam saja, liat dulu donk apakah memang benar2 berjuang untuk islam atau hanya sekedar menjual label islam, ingatlah Allah melihat segalanya hingga ke dalam hati kita. syariah & khilafah adalah keniscayaan, itu janji Allah SWT!! Allahu Akbar!!!

  15. LASKAR ITATS

    assalam alaikum…

    hhhmmmm…
    makanya jangan mau diatur ma bapak yang sekuler, ya ujung – ujunngnya pasti bakal terpecah-pecah kayak gini…ntah apa yang dikedepankan ma otaknya para pelopor partai islam itu. karena sesungguhnya kesalahan yang besar pada sebuah partai yang dengan visi dan misinya temporary akan mengalihkan para pejuang islam yang seharusnya mau memperjuangkan islam kaffah dan ideologis. dan penting, jangan sampe umat islam yang udah tercabik-cabik ini gampang terprofokasi omongan orang yang benci dengan bersatunya umat islam, mari kita tebas para musuh musuh islam dengan persatuan umat islam dalam satu naungan NKRI (negara khilafah Rosyidah Islamiyah)…takbirrrrr

  16. Sudah saatnya hak Interpelasi partai”Islam” kepada pemerintah diajukan, karena aturan Allah dan Rasulullah dicampakkan, hanya dijadikan bahan pertimbangan : >>
    Sebuah harapan bagi partai “islam” yg telah “menikmati” kekuasaan dan jabatan pada sistem sekuler :
    1. Sebagai uji nyali bahwa jabatan bukan tujuan tapi sebagai sarana dakwah
    2. Uji Komitmen sebagai muslim yang meletakkan aturan Allah & Rasul-Nya diatas konsep-konsep lain tanpa kompromi

  17. Lanjutan :

    Bila hak Interpelasi tidak diterapkannya “Syariat Islam” kepada umat Muslim mayoritas kepada pemerintah sekarang gagal,….ya… dengan sangat terpaksa tolong turunkan saja label-label Islam pada partai, malu…, pada Allah SWT dan Rasulullah.

  18. Lanjutan jilid 2:

    Bila Interpelasi tidak diterapkannya “Syariat Islam” gagal, jangan putus asa…, tidak perlu boikot keluar ruang sidang.
    Adakan “bintal”(bina mental) Syari’ah dan Khilafah rutin mingguan pada Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif.

    InsyaAllah sebelum 2009 akan ada percepatan pemilu diterapkan Syari’ah dan Khilafah, amin.

  19. iya saya pikir partai-partai islam itu harus jelas adanya. wujudnya gitu loh.. kalau islam ya islam.. kalau sekuler ya sekuler… biar berjuangnya juga jelas.. hati-hati lho kalau abu-abu nanti malah jadi abu. Gitu…

  20. ya tentu!ingin menjadi negara yang bener benar merdeka baik dari penjajahan yang berbentuk non fisik yang masih sampai sekarang ni msih mendarah daging di negara kesayangan kita. maka saat syariat bergerak sebagaiman yang telah diwarisi oleh junjunagan kita nabi Muhammad SAW, dan hanya dengan ini kita akan jauh dengan bapak sekuler.

  21. Semoga Allah SWT membukakan hati para tokoh masyarakat, tokoh parpol, tokoh militer maupun tokoh birokrat untuk mendukung tegaknya syariah dan khilafah. Amiin

  22. Ass. Aneh ya….
    Banyak Partai Islam tapi tidak ada yang berani menyuarakan Syariah… Apa sih yang ditakutin??ga ada yang dukung??bukakkah Indonesia Umat muslim terbesar didunia?? kenapa harus takut??Terapkan…terapkan…ayo terapkan hukum Qur’an ‘n Sunnah….
    Tegakkan…tegakkan Daulah Al KHILAFAH…

  23. Ass. Wr. Wb

    Saya baca di eramuslim, menurut Hizbullah(indonesia) Khilafah sudah berdiri sejak 1953. Bagaimana HTI, bisakah bergabung saja dengan Hizbullah tersebut?

  24. Hayooo….partai islam jangan bimbang dan jangan ragu bersatulah untuk menegakkan syariah dibumi yang tercinta ini. kami rakyat sudah bosan dengan demokrasi ala yahudi ganti dengan syariah aturan dari Illahi Robbi, inilah yang ana nanti-nanti ….

  25. fatcurrohman_magety

    TAK LAPUK OLEH HUJAN,
    TAK LEKANG OLEH MATAHARI!

    SYARIAH ISLAM TETAP DI PERJUANGKAN!
    ITULAH PARTAI ISLAM SEJATI!

    Bukan partai islam namanya kalo buka syariah dan khilafah yang jadi perjuangan utamanya!

    Yang diperjuangkan adalah jabatan, harta,dan ucapan wah!
    maka namanya Partai sekuler!

    Yang lain boleh bengkok, terlena dengan mabok “MENDEM DEMOKRASI”
    Pejuang syariat pantang tergiur.

    Arroya dan Aliwa telab berkibar!
    Pantang surut di turunkan!
    Siapapun berani menurunkan, tetesan darah jadi taruhan!

    Kita telah memulai, maka kita wajib menyelesaikannya!

    Syariah!
    Khilafah!
    Allahuakbar!

  26. fatcurrohman_magety

    Sby telah di kabari oleh sekutunya Bush,
    Bahwa Indonesia harus hati-hati dengan para pengkutbah yang menyerukan, radikalisme, anarkisme, terorisme. (metro TV 31 Agustus 07)

    Mengapa Hizbut Tahrir tidak membuat buku kutbah jumat?
    Agar Bush dan SBY tahu bahwa islam tidak menyerukan kekerasan, radikalisme, dan kebencian.

    Allahuakbar!

  27. SAATNYA PARTAI PARTAI YANG MENGATAS NAMAKAN ISLAM PERJUANGKAN SYARIAH DAN KHILAFAH!!!
    SAATNYA PARTAI PARTAI YANG MENGATAS NAMAKAN ISLAM BERANI BERKATA “TIDAK” PADA SISTEM SEKULER
    SAATNYA PARTAI PARTAI YANG MENGATAS NAMAKAN ISLAM BERSINERGIS TEGAKKAN NEGARA KHILAFAH DI INDONESIA

    SAATNYA KHILAFAH MEMIMPIN INDONESIA DAN DUNIA KALAHKAN AMERIKA DAN YAHUDI ISRAEL!!!

    ALLOHU AKBAR!!!!!

    http://www.quthuzainjalood.blogspot.com

  28. Dan…
    Sepantasnya menegakan syariah dengan bersih
    Menegakan syariah dengan tabayun
    Menegakan syariah tanpa fitnah
    Menegakan syariah tanpa saling tuding menuding
    Tanpa saling sudut menyudutkan
    Seolah diri yang terdepan

    Dan merendahlah…
    Kau kan seperti bintang gemintang
    Berkilau tinggi di ufuk

    Dan janganlah layaknya asap…
    Yang mengangkat diri tinggi ke langit
    padahal dirinya rendah hina

  29. Handi Nurfirman

    ..Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Alkhaththath, mengatakan, perjuangan menegakkan syariat Islam bisa dilakukan melalui parlemen, asalkan mereka benar-benar menjadikan mimbar parlemen sebagai lahan dakwah…

    Pertanyaan : Apakah benar-benar bisa berdakwah–untuk menegakkan Khilafah–di tengah-tengah parlemen yang berada di dalam kekuasaan sistem dan hukum kufur? Mohon diingat kasus FIS di Aljazair..Juga kasus HAMAS di Palestina.

    Jzk Khrn Ktsrn.

  30. mudah-mudahan partai “Islam” yg ada diparlemen mau dan mampu untuk ikut serta menerapkan syariat islam

  31. Senang sekali melihat semangat teman2 u penegakan syari’ah (dan hrs terus bersemangat),namun ada baiknya kita jg memberikan apresiasi kpd teman2 Muslim yg berjuang lewat Partai Politik,masing2 berijtihad utk mencari & menggunakan ushlub/wasilah/manhaj yg tepat dlm rangka mewujudkan cita2 bersama tadi.Ada yg tdk menonjolkan tujuan utama (khilafah)namun proses ke arah sananya terus berjalan, ada yg cukup keras menggaungkannya (spt HTI).Saya rasa semua komponen gerakan tadi saling berkontribusi thd kemajuan pergerakan Islam saat ini. Seandainya tdk banyak politisi muslim saat ini blm tentu kita hari ini bisa membicarakan Khilafah seleluasa saat ini.Menjaga persatuan dan ukhuwwah diantara kaum muslimin lebih utama untuk dikedepankan.Saling menjatuhkan dan menjelekkan perlu kita kesampingkan.Mari bahu membahu memperjuangkan yg kita sepakati dan bertoleransi pada hal yg blm disepakati. Mudah2an Allah SWT meridhai usaha kita semua dan memberikan kemenangan atas apa yg sedang kita perjuangkan.Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*