Ustad Abu: Syariah Tak Perlu Musyawarah

HTI-Press—Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Ustad Abu Bakar Ba’asyir menyatakan syariah Islam adalah harga mati yang harus diperjuangkan oleh umat Islam. Dengan syariah, umat Islam akan mendapatkan kemuliaan. Karenanya, tidak boleh ada sikap moderat dalam persoalan syariat. ’Tidak ada musyawarah kalau sudah syariah. Resep dokter saja tidak pakai musyawarah, apalagi ini resep dari Allah,’’ katanya dalam Forum Sosial Kajian Kemasyarakatan (FKSK) ke-30 yang mengangkat tema ’Konferensi Khilafah Internasional 2007dan Upaya penegakan Khilafah’ di Jakarta, Senin (27/8). Musyawarah, menurutnya, boleh dalam hal yang tidak diatur dalam syariah misalnya membangun fasilitas publik, tapi itupun harus tetap mengacu pada aturan Islam.

Acara rutin bulanan ini menampilkan tiga pembicara yakni Ustad Abu, Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI), dan Ustad M Al Khaththath (Sekjen Forum Umat Islam). Habib Rizieq Shihab yang juga diundang, berhalangan karena sakit. Lebih dari 300 orang memadati ruang acara hingga banyak yang tidak kebagian tempat duduk.

Menurut Ustad Abu, orang beriman wajib berjuang agar syariah Islam bisa diterapkan. Usaha itu harus dilakukan dengan upaya maksimal sesuai kemampuannya. ’’Yang jelas thaghut harus diingkari dan wajib ditolak,’’ paparnya.

Ia menilai saat ini kerinduan umat Islam terhadap Islam terjadi di mana-mana. Salah satunya ditunjukkan dengan besarnya animo masyarakat untuk menghadiri Konferensi Khilafah Internasional 12 Agustus lalu. Karenanya, lanjutnya, tantangan ke depan pun akan semakin berat.

Ustad Abu kemudian mengutip sebuah kitab yang membahas tentang sepak terjang Yahudi. Dalam kitab itu digambarkan bahwa Yahudi akan mendirikan imperium dunia. Namun ada satu penghalang yang menghambat terwujudnya tujuan itu yakni Islam yang berbentuk kekuasaan. ’’Maka dibentuklah pemerintahan pura-pura yang seolah-olah memberi ruang kepada umat Islam untuk andil, tapi tidak akan pernah memberikan kepada umat Islam kekuasaan dalam arti yang sebenarnya,’’ tandasnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Ngruki Solo ini pun sepakat bahwa khilafah wajib ditegakkan. Menurutnya, keberadaan khilafah akan mampu mengatasi perpecahan umat yang terjadi saat ini. ’’Selama belum ada khilafah, umat Islam akan tetap terpecah belah. Itu sudah sunatullah,’’ tandasnya.

Ia pun membantah serangan pemikiran orang antisyariah yang menyatakan banyak penyimpangan dalam pemerintahan Islam masa lalu. Menurutnya, penyimpangan itu tidak bisa digeneralisasikan bahwa sistem Islam itu salah karena yang menyimpang pelaksananya. Ustad Abu mengatakan memang sistem khilafah Utsmaniyah mirip kerajaan dalam pemilihan khalifahnya, tapi para khalifah itu tetap berhukum kepada Alquran dan Sunnah, bukan yang lain.

Sementara itu Ismail Yusanto menyatakan apa yang dilakukan oleh HTI dalam berdakwah sebenarnya tidak istimewa. HTI hanya berjuang dalam rangka isti’nafil hayatil islamiyah (melanjutkan kehidupan Islam) yakni berusaha menerapkan Islam seluruhnya. Perjuangan itu dilakukan dengan proses pembinaan umat melalui penyadaran agar mau hidup dalam naungan Islam.

Ia menguraikan kembali substansi khilafah yakni syariah dan ukhuwah. Syariah adalah perkara mutlak yang harus dilaksanakan sehingga sikap muslim adalah sami’na wa atha’na (kami mendengar dan kami taat) karena itu merupakan kewajiban setiap Muslim. ’’karenanya, khilafah adalah the only choice. Inilah makna kedaulatan di tangan Allah,’’ tandasnya.

Ia membandingkan dengan sistem demokrasi yang bisa jadi membolehkan masuknya syariah ke dalamnya. ’’Tapi syariah dalam sistem demokrasi hanya menjadi option (pilihan), dan yang berdaulat adalah rakyat,’’ paparnya.

Sedangkan Ustad Al Khaththath mengajak umat Islam bersatu untuk menghadang upaya pecah belah. Ia juga mengajak umat untuk terus menyuarakan syariah dan khilafah di tempatnya masing-masing. Ia mengingatkan belakangan ada upaya untuk menghadang opini syariah dan khilafah yang dilakukan tidak hanya oleh kafir tapi juga oleh kalangan yang mengaku Islam.

Pada bagian akhir, Ustad Khaththath pun menepis pandangan beberapa intelektual dan beberapa tokoh Islam yang tidak setuju dengan khilafah. Ia meminta para jamaah bertanya kepada para tokoh itu tentang satu hal, ’’Siapa pemimpin (penguasa) pada zaman ulama-ulama seperti Imam Syafi’i, Maliki, Hambali, dan lain-lain? [Mujiyanto]

15 comments

  1. Syariah Islam kok di voting, dari mana ada dalil suara mayoritas bisa menyamai suara Tuhan ?

    Bubarkan demokrasi!.

  2. Kata anak muda sekarang, “No compromise!”.
    Eyang agak lupa, apakah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat daripada kebijaksanaan dalam permusyawaratan msh berlaku, ya? Atau, sdh dianggap tidak bijak di hadapan Allah? Ck…ck…ck…
    Innä lillähi wa innä ilayhi räji’ün…

  3. Ifah_divankalam

    Allahu Akbar,SETUJUUUUUUUUUUUUUU tUk sgr BUBARKAN DEMOKRASI….Demokrasi hny memberikan kebebasan bagi kaum KAPITALIS bukan untuk ISLAM…
    s0,dg berlandaskan Iman & Taqwa kita berjuang tUk Tegakkan Syarih ‘n Khilafah. Karena SAATNYA KHILAFAH MEMIMPIN DUNIA!!!

  4. Assalamu’alaikum
    Kalau memang syariah adalah jelas-jelas aturan yang berasal dari Alloh untuk umatNYA yo harus kita laksanakan dalam kehidupan kita to……?

    Yang jadi masalah kito itu orang islam tapi nggak ngerti aturan islam dan nggak mau belajar tentang islam itu yang jadi masalah, makanya salut pada HTI yang selalu memberi raung dan mengajak belajar kembali tentang islam.

    Wassalamu’alaikum

  5. tidak ada voting dalam kebenaran yang hakiki.karena kebenaran(al haq/islam)hanya milik Allah semata(al baqarah:147)dan yang berhak/bardaulat membenarkan atau menyalahkan ini dan itu hanyalah Allah dengan segala kebenaran firmanNya.dan terbukti,ketika kebenaran milik manusia yang nisbi dan relatif di voting kemudian diterapkan atas dasar kepentingan beberapa pihak tertentu,ternyata itu sangat belum mewakili kepentingan pihak lain,bahkan menimbulkan banyak masalah di mana-mana,seperti sekarang ini.maka wajar jika mau/tak mau,ikhlas/tak ikhlas,legawa/berat hati,ada kesepakatan dan persaksian antara manusia dengan Allah bahwa hanya syariahNya dengan formalisasinya oleh daulah khilafah islamiyah lah yang akan membawa kemaslahatan/rahmat bagi semesta alam.siapa yang berani menolak kedaulatanNya/syariahNya i.e.islam?jika berani pun,buah amal apapun yang mereka lakukan untuk menolak kedaulatan Allah dengan syariahNya,berhasil atau tidak,akan mereka petik kembali di akhirat kelak.

    wassalam,
    dian
    360.yahoo.com/dheji

  6. ass. betul sekali ustad!penerapan syariat adalah harga mati yang harus diperjuangkan oleh seluruh kaum muslimin dan jangan ada kata kompromi. karna barang siapa kompromi terhadap hukum yang ditetapkan ALlah berarti dia telah menentang dan mau menandingi kekuasaan Allah.

  7. Akhi, Ana setuju dengan Ustad Abu di atas, syariah gak bisa bagaimana rakyat tapi rakyat harus bagaimana syariah, syariah adalah aturan yang hakiki gak bisa dipilih-pilih sesuai dengan ke inginan. Idealnya, para ‘alim tahu bahwa keinginan Allah ( Al Quran )pasti cocok dengan keinginan manusia, tapi keinginan manusia belum tentu sesuai dengan Al Quran. Tapi kenapa yah banyak orang yang tak yakin terhadap janji Allah SWT di dalam Al Quran ?. Wallahu’alam…

  8. iman ti bandung

    Khilafah, Resep Jitu Illahi Selamatkan Dunia…

  9. Ustad Abu……tolong dong MMI lebih diperketat pagar betisnya dan sedikit selektif mengambil member…masalahnya berkali kali udah terinfiltrasi oleh “intel-intel kacangan” so…..dalam siroh Rosulullah SAW….Rosul itu intelijen dan semua sahabat Rasul juga intelijen…..harus ada dong gerakan kontra intelijen……kalo bisa semua intelijen berbelok arah jadi pejuang syariah dan KHILAFAH……. jangan pernah lagi memata-matai umat islam pejuang syariah dan KHILAFAH yang tak pantas dimata matai…..karena mereka adalah para kekasih ALLAH SWT….merekalah ‘AuliaAlloh……….dan ALLAH SWT pasti marah BESAR jika para wali-Nya dimata matai dan diintimidasi apalagi berlaku represif pada mereka……..

    http://www.quthuzainjalood.blogspot.com

  10. ASSALAMU’ALAIKUM..
    SAYA SETUJU DENGAN USTAD ABU, SYARIAH GAK PERLU DITAWAR LAGI, SOALNYA UDAH HARGA PAS MAS….HARUS SEGERA DITERAPKAN…!!!
    NDAK BISA DENGAN DAKWAH YA…J I H A D…

    WASSALAM…

  11. hidup syari’ah dan khilafah..

  12. KapitaL!zm BrE@ker

    Ass. sampai kapanpun, kami akan selalu berjuang untuk menegakkan kembali khilafah rasyidah yang juga dirindukan miliaran umat muslim di seluruh dunia. jangan pernah kompromi pada kelompok-kelompok yang mengatakan bahwa khilafah belum saatnya berdiri.

    KITA DIRIKAN KHILAFAH SEGERA!!!!!
    LAA IZZATA ILA BIL ISLAM
    WA LAA ISLAMA ILA BI SYARI’AH
    WA LAA SYARIATA ILA BI DAULAH KHILAFAH RASYIDAH

    ALLAHU AKBAR !!!!!!!

  13. uhkti fillah ti bandung

    Ass…saya setuju sekali dengan apa yang telah diperjuangkan oleh ust Abu bakar selama ini. kita jgn hanya menunggu tapi harus menjemput…..kecenderungan umat islam di indonesia, banyak muslim tp gak tau syariah…..jgn tunda-tunda lg,,,ganti sistem di negara yang demokrasi dengan SYARI’AH…..allohuakbar !!!!! terus Ustadz Berjuang demi kemaslahatan umat islam di Indonesia Khususnya maupun Dunia.

    J ika
    I ngin
    H idup
    A man ???
    D zikrullah.

  14. Allahu Akbar….

    Subhanallah masih ada orang seperti ustadz yang berani meneriakkan penegakan syariat Islam, di saat ‘semua’ bibir terkunci melafaskannya, di saat ‘semua’ telinga butek untuk mencerapnya, tapi seorang ustadz seperti anda dengan lantang berdiri di balik jeruji besi dengan tangan terborgol dan fisik tersiksa…..

    borgol mereka akan menjadi belenggu tiada tara di akhirat..
    Balasan setimpal akan mereka dapatkan…

    Rapatkan barisan untuk menggalang persatuan umat demi tegaknya Daulah Khilafah Rasyidah…
    Berangus nasionalisme dan asshabiyah (fanatisme) gerakan, tapi gantikan dengan asshabiyah Islam yang maha dahsyat yang akan menghancurkan imperium Amerika dan Eropa serta antek-anteknya…

  15. Mata umat sudah terbuka knp masih RaGu??? janji ALLAH pastikan tertunaikan…yakin berusaha dan doa.!!! KHILAFAH sgra TEGAK besuk,2 hari lagi….ini hanya masalah waktu saja.oke!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*