“Ya Allah, satukanlah kami, satukanlah kalimat kami, satukanlah barisan kami. Berilah petunjuk-Mu pada orang-orang yang memimpin urusan kami. Perbaikilah urusan antara kami. Kami memohon kepada-Mu wahai Yang Maha Rahman dan Maha Rahim, padukanlah hati-hati kami, berilah jalan keluar dari permasalahan kami, damaikanlah antara kami menjadi kesatuan yang saling memperkuat satu sama lain. Ya Allah, jangan Engkau tinggalkan kami sekejap matapun…”
Ini adalah untaian kalimat do’a dan munajat yang dikumandangkan kaum Muslimin Palestina usai shalat tarawih dan tahajjud mereka di masjid-masjid Ghaza. Para imam dan para ulama mengucapkan do’a itu dengan penuh kesungguhan dan ketundukan kepada Allah swt. Mereka meminta agar Allah swt mempersatukan rakyat Palestina dan menghimpun kekuatan mereka, memperbaiki hubungan antar mereka, serta menghapuskan perpecahan yang selama ini terjadi di dalam tubuh bangsa Palestina.
Di bulan suci Ramadhan, aktifitas rohani begitu terasa dalam kehidupan warga Muslim di Palestina. Inilah kesempatan emas untuk memanjatkan do’a dan munajat agar Allah swt mengabulkan permintaan yang sama, agar mereka terlepas dari keterpecahan dan permusuhan sesama bangsa.
Seperti diketahui, hari-hari ini umat Islam Palestina melewati rangkaian kehidupan yang sangat pahit setelah adanya perpecahan sengit antara dua organisasi terbesar mereka, Fatah dan Hamas. Pertikaian inilah yang kemudian membawa kehidupan mereka semakin sempit dan sulit. Permusuhan bahkan juga telah mempengaruhi seluruh sendi kehidupan mereka. Setelah Hamas menguasai Ghaza dan Fatah menguasai Tepi Barat, lalu terbentuknya kabinet Fayadh di Ramallah, dan kabinet Ismail Haniyah di Ghaza, konflik internal Palestina semakin berat.
Di Masjid Sa’d bin Mu’adz desa Ad Durj, Ghaza, seorang Imam berdo’a, “Ya Allah, hilangkanlah penderitaan kami bangsa Palestina. Satukanlah perjuangan kami. Himpunlah kekuatan kami di Ghaza dan Tepi Barat dengan kuasa-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari yang pengasih. Jadikanlah negeri kami negeri yang aman, hindarkanlah kami dari fitnah, peliharalah darah kami.”
Ia juga tidak lupa menyebut kondisi para tahanan Palestina yang hingga kini masih mendekam di balik jeruji penjara Israel. “Ya Allah, tidak ada yang bias membebaskan mereka kecuali Engkau, tidak ada yang bisa mencukupi keluarga mereka kecuali Engkau. Ya Allah, bebaskanlah belenggu yang mengikat para tawanan kami di penjara Israel. Kembalikanlah mereka kepada keluarga mereka dengan selamat dan segera, wahai Yang Maha Pengasih dari yang pengasih. ” (na-str/iol)
Sumber: http://www.eramuslim.com
sampai berapa lama lagi?
pertolongan Allah datang di titik nadir.
ketika tak ada lagi yg mampu kita lakukan.
ayo! berbuatlah sesuatu!!