Haram Hukumnya, Urusan Umat Dipimpin Oleh….

[BULETIN AL-ISLAM EDISI 376]

بسم الله الرحمن الرحيم

HARAM HUKUMNYA, URUSAN UMAT DIPIMPIN OLEH ORANG YANG TIDAK MEMELIHARA HUBUNGAN KEKERABATAN DAN TIDAK (PULA MENGINDAHKAN) PERJANJIAN MEREKA

Mahkamah Tinggi yang bersidang hari ini tidak membatalkan keabsahan pemilihan Musharraf sebagai kepala negara Pakistan untuk kedua kalinya sesuai dengan hasil Pemilu yang berlangsung pada tanggal 6/10/2007. Ketika orang ini tidak pernah menyisakan satu pun garis larangan dari berbagai keharaman, kecuali dia terjang.

Mushharraf benar-benar telah membuka lebar-lebar negerinya kepada Amerika dalam serangannya yang sadis terhadap Afganistan. Dialah yang telah menjadikan Pakistan sebagai pangkalan terdepan bagi tentara Amerika untuk melakukan pembantaian di Afganistan.

Amerika kemudian memerintahkan Musharraf untuk mengirimkan tentaranya demi membunuhi sejumlah kabilah Muslim di perbatasan Afganistan. Musharraf pun mengirim sekitar 90 ribu tentara untuk membunuhi saudara-saudara mereka di Afganistan dalam rangka melindungi Amerika dan sekutu-sekutunya. Para pemuka kabilah tersebut telah terbunuh di Balushtan dan tempat lainnya. Dia juga membatalkan kesepakatannya dengan mereka, melakukan sejumlah tindakan kriminal di kawasan kabilah-kabilah tersebut. Meski begitu, Amerika masih menuntut lebih darinya!

Dia telah meninggalkan Kasmir di belakang, hingga sikap netral pun tidak diambilnya, bahkan dia pun sanggup mengusir para Mujahidin Kashmir, menangkapi mereka sekaligus melarang mereka menetap di negeri mereka sendiri. Bahkan, keputusan penentuan nasib sendiri yang diakui pihak asing terhadap Kashmir pun diabaikan oleh Musharraf. Justru dia malah melakukan normalisasi hubungan dengan India, sembari mengakui pendudukan India terhadap sebagian besar wilayah Kashmir!

Dia kemudian menghancurkan Masjid Merah dengan sejumlah senjata pemusnah, dan menolak berbagai mediasi yang sedang berlangsung, serta sengaja menghinakan dan menistakan para ulama dan para santri Madrasah.

Ketika dia dibenci dan dimaki rakyatnya, dia pun takut para pendukungnya meninggalkannya pada Pemilu anggota Parlemen mendatang pada paruh kedua tahun 2008—dimana Pemilu anggota Parlemen baru itu akan menentukannya dalam pemilihan presiden untuk kedua kalinya ternyata sulit dia wujudkan—maka Musharraf pun berusaha mendahulukan penyelenggaraan Pemilu Presiden, sebelum Pemilu anggota Parlemen, dimana Parlemen lama telah berakhir masa tugasnya sebelum sekandal diri Musharraf tersebut tersebar luas. Sesuatu yang bisa membuat sebagian rakyat merasa tertipu oleh Musharraf dan mereka pun akan mempersoalkan keabsahan Musharraf pada Pemilu sebelumnya. Demikianlah, Musharraf pun akhirnya menang dalam Pemilu yang telah berlangsung pada 6/10/2007, melalui Komisi Pemilihan Parlemen lama.

Layaknya antek- antek (penjajah) lainnya, Musharrraf pun mengubah “wajah”-nya setiap kali kondisi tuannya berubah. Pada saat peranan Amerika melemah di kawasan ini, Amerika memandang perlu untuk mendapatkan persetujuan Inggeris untuk menyelamatkan kekuasaannya di Pakistan, setelah Musharraf mendapatkan penolakan dari kaum Muslim di Pakistan, maka Amerika lalu memerintahkan orang ideot Pakistan ini untuk memaafkan berbagai tindakan kriminal Benazir Bhuto, sehingga dia bersih (dari berbagai tuduhan), setelah sebelumnya Musharraf menvonisnya dengan tuduhan korupsi dan merusak, serta dibuang keluar negeri. Tetapi, tiba-tiba dia pun mulai melirik Bhuto untuk berbagi kekuasan di antara mereka di atas tumpahan darah dan berbagai penderitaan kaum Muslim. Demikainlah yang terjadi. Kedatangan Bhuto saat ini ke Karachi merupakan langkah awal dari rangkaian tindakan cepat untuk merealisaikan kesepakatan (Amerika dan Inggeris) yang keji itu!


Wahai kaum Muslim:
Wahai kaum Muslim di Pakistan:

Sungguh aib bagi Anda sekalian dengan mendudukkan orang-orang seperti Musharraf dan Bhuto yang memerangi Allah dan Rasul-Nya sebelum mereka memerangi Anda sekalian sebagai pemimpin Anda sekalian. Mereka telah menumpahkan darah-darah kalian dan merelakan negeri kalian dijarah oleh musuh-musuh kalian. Mereka tidak menjaga kesucian masjid-masjid kalian, tidak menghargai para pengkaji al-Quran, tidak pula menghormati para ulama dan keagungan para Mujahidin. Mereka telah mengubah Pakistan yang kuat menjadi lemah. Mereka telah mengubah Pakistan yang kaya menjadi miskin. Bahkan mereka telah mengubah sistem pendidikann Pakistan penuh kesia-siaan hanya demi menyenangkan tuan mereka, Amerika!

Sesungguhnya penguasa seperti ini merupakan para thaghut.

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعْمَةَ اللهِ كُفْرًا وَأَحَلُّوا قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا وَبِئْسَ الْقَرَارُ

Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan, yaitu neraka Jahanam? Mereka masuk ke dalamnya dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman. (QS Ibrahim [14]: 28-29).


Wahai para tentara Muslim:

Tidak adakah di antara kalian seorang pun yang berakal sehat? Bagaimana mungkin Islam bisa diperangi sedemikian rupa, sementara kalian menyaksikannya? Bagaimana mungkin masjid-masjid bisa dihancurkan, sedangkan kalian melihatnya? Bagaimana mungkin kalian diperintahkan untuk membunuhi suadara-saudara kalian sendiri di wilayah-wilayah tempat kabilah Muslim itu berada, sementara perintah itu tetap saja kalian taati? Bagaimana mungkin negeri kalian memberikan izin kepada kaum Kafir penjajah, sedangkan mereka menumpahkan darah kalian? Bagaimana mungkin Amerika bisa memerintah dan melarang di negeri kalian, sementara kalian tidak berusaha mengusirnya dengan senjata-senjata kalian?

Sesungguhnya kalian, wahai para tentara Muslim, adalah keturunan para tokoh terkemuka yang menghadap Muhammad bin al-Qasim, yang tidak merasa puas hanya bersikap pasrah dan berdiam diri di rumah-rumah mereka. Namun, mereka menyertai al-Qasim untuk berjihad dan meraih kemenangan. Mereka pun menjadi penjaga keamanan Islam dan kaum Muslim sejak mereka memeluk Islam. Islam adalah agenda utama mereka. Daulah Islam adalah negara mereka. Mereka menolong (agama) Allah dan Allah pun menolong mereka. Mereka adalah orang-orang yang benar.

Seungguhnya kalian, wahai para tentara Muslim, anak keturunan orang-orang yang menyebut negeri kalian sebagai “Tanah Suci” (Pakistan), bulatkanlah tekad dan azam kalian untuk menjadi pelindung Islam dan kaum Muslim, yang berhukum dengan hukum Allah dan berjihad fi sabilillah. Lalu bagaimana mungkin Anda sekalian rela Pakistan menjadikan sekularisme dan Kapitalisme Amerika menjadi sistem kehidupan kalian? Bagaimana mungkin Anda sekalian rela mengubah jihad kalian terhadap orang-orang kafir penjajah menjadi perang membunuhi saudara-saudara kalian sendiri sesama Muslim?


Wahai para tentara Muslim:

Sesungguhnya Hizbut Tahrir ingin membangkitkan harga diri kalian dan meningkatkan kebulatan tekad kalian. Hizbut Tahrir menyeru kalian agar berdiri untuk Allah dua-dua atau satu-satu. Karena itu, hendaklah kalian memikirkan para penguasa seperti ini, yang telah menyatukan dirinya dengan musuh-musuh kalian untuk menguasai kalian, sementara mereka telah melakukan semua tindakan kriminal, bahkan yang paling buruk sekalipun, dalam pemerintahannya. Karena itu, hendaklah kalian mencegah mereka dan mengubah mereka hingga Allah tidak memasukkan Anda sekalian bersama mereka ke dalam lautan azab. Sebab, sesungguhnya musibah itu, jika terjadi, juga akan menimpa orang-orang zalim akibat perbuatan zalim mereka, juga akan menimpa orang-orang yang diam terhadap kezaliman yang terjadi.

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak hanya khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS al-Anfal [8]: 25).

Allah SWT telah mewahyukan kepada Rasul-Nya, Muhammad saw., sebagaimana dalam hadis yang dikeluarkan oleh at-Tirmidizi melalui jalur Abu Bakar ash-Shiddiq ra.:

إِنَّ النَاسَ إِذَا رَأَوْا الظَالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوْا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللهِ بِعِقَابٍ ِمنْهُ

Sesungguhnya manusia itu, jika mereka menyaksikan orang zalim, lalu tidak berusaha mencegahnya, maka Allah akan menimpakan hukuman secara umum kepada mereka semuanya.

Karena itulah, hendaklah kalian bergegaslah memenuhi seruan Allah, wahai kaum Muslim; hendaklah kalian segera bergegas memenuhi seruan Allah, wahai para tentara Muslim. Hendaklah kalian segera menolong agama kalian dan tinggikanlah panji Nabi kalian. Sesungguhnya Hizbut Tahrir memohon pertolongan kepada Anda sekalian, maka tolonganlah. Hizbut Tahrir memohon bantuan kalian, maka bantulah. Guncangkanlah rezim kezaliman dan orang-orang zalim itu, serta tegakkanlah Daulah Islam dan Negara kaum Muslim, yakni Khilafah Rasyidah. Sesungguhnya kalian, dengan izin Allah, pasti mampu. Sebab, sesungguhnya senjata-senjata kalianlah yang akan menghancurkan penyangga kursi-kursi yang diduduki para penguasa kalian. Jika senjata-sejanta kalian itu ditarik darinya, maka hancurlah penyangga itu, dan berserakanlah, sekaligus akan melemparkan para penguasa itu ke dalam laknat Allah, Rasul dan orang-orang Mukmin.


Wahai kaum Muslim:
Wahai para tentara Muslim:

Sesungguhnya Mushharraf telah bertindak melampaui batas dan sombong serta mengutamakan Amerika ketimbang agama dan umatnya. Maka, haram hukumyna, dan sekali lagi demi Allah, haram membiarkan kerusakan di muka bumi, sementara Anda sekalian hanya melihat, tidak mengingkari dan tidak berusaha untuk mengubahnya.

7 Syawal 1428 H Hizbut Tahrir
18/10/2007

 

 

KOMENTAR AL-ISLAM

Presiden (SBY, red.): Perjuangkan Kemerdekaan Palestina (Kompas, 23/10/07)

Perjuangkan juga kemerdekaan negeri-negeri Muslim, termasuk Indonesia, dari penjajahan Kapitalisme global!

 

3 comments

  1. Allahu Akbar.
    Wahai Tentara kaum muslimin dimana pun berada berangkatlah kalian berperang untuk menyingkirkan setiap duri yang menusuk tubuh kaum muslimin yang ditancapkan oleh penjajah Amerika dan antek-anteknya laknatullah alaih. Kalian adalah anak keturunan Salahuddin al Ayyubi, kalian adalah pendekar-pendekar gagah dari darah daging Muhammad Al Fatih. Allahu Akbar

  2. rabbi…Adkhilna mudkhala sidq(n). wa Akhrijna Mukhraja sidq(n). wa ja’alna milladunka sulthan(an) nashira…
    ya Allah, Ya Al-Malik, Ya Ar-Rahman, Ya Ar-Rahim, Ya Al-Azis hancurkan musuhMu lewat tangan orang – orang ikhlas yang Engkau pilih di akhir zaman ini, dan jadikanlah kami termasuk diantaranya. YA RABBANA, INNAKA TAKABBAL DU’A ANA.

  3. sungguh amat hina kaum muslim yang tega melihat saudaranya dihina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*