Anggota Fraksi Hamas di Parlemen Palestina, Jamal Shakik, menilai pentingnya larangan pemberian konsensi pada Zionis-Israel di konferensi Annapolis.
Hidayatullah.com–Anggota Fraksi Hamas di Parlemen Palestina, Jamal Shakik, menilai pentingnya larangan pemberian konsensi di konferensi perdamaian Annapolis dan pembelaan terhadap dasar bangsa Palestina. Shakik hari ini saat diwawancarai Televisi Al-Alam berbicara soal larangan mengabaikan hak para pengungsi Palestina dan tidak adanya konsensi apa pun dalam kaitan Baitul Maqdis.
“Pesan Parlemen Palestina disampaikan dalam rangka menjaga kepentingan bangsa dan mempertahankan hak pemulangan para pengungsi Palestina ke tanah air mereka, menjelang pelaksanaan konferensi Annapolis,” ujarnya.
Dalam sidang yang digelar kemarin, Parlemen Palestina menyepakati draf undang-undang yang mencegah segala perundingan soal hak pemulangan para pengungsi Palestina dan larangan pemberian konsensi apa pun soal Baitul Maqdis.
Dalam wawancaranya, Shakik juga menuturkan, konferensi perdamaian Timur Tengah di Annapolis, negara bagian Maryland, AS bertujuan menekan dan memanfaatkan kelemahan sejumlah kelompok internal dan regional.
Dikatakannya, bangsa Palestina tak akan mengakui eksistensi Rezim Zionis yang bercokol di wilayah bersejarah Palestina. [irb/www.hidayatullah.com]
Ya…hubungan umat Islam dengan Israel adalah hubungan PERANG….dan Umat Islam tidak akan mengakui keberadaan negara Zionis israel Laknatullah…SELAMANYA….
Allohu Akbar….dan Baitul Maqdis adalah mutlak milik kaum Muslim…haram bangsa israel menginjakan kaki di Baitul Maqdis…Tunggu Khalifah akan merebutnya kembali…
Allohu Akbar….