Jelang Pilkada Tangerang
Carolina – Okezone
TANGERANG – Visi dan misi dari tiga pasangan calon Bupati Tangerang ternyata belum mampu untuk mensejahterakan masyarakat Tangerang. Pasalnya visi dan misi tersebut tidak mengandung syariat Islam. Ketua DPD II Hizbut Tahrir, Muhammad Al-Fakkar mengatakan, visi dan misi tersebut seharusnya mampu memenuhi syariat Islam yang mampu menjangkau kehidupan tidak hanya sandang, pangan melainkan juga harus bisa memenuhi bidang lainnya seperti kesehatan, pendidikan dan lainnya.
“Visi dan misi pasangan calon masih bersifat umum, dan belum menyentuh realita masyarakat Tangareng,” katanya usai menghadiri diskusi panel mencari pemimpin yang melayani dan mensejahterakan rakyat di Tengerang, Minggu (9/12/2007).
Bahkan, dia menilai adanya pasangan yang menggunakan kendaraan partai politik berlandaskan Islam seperti PKS ternyata juga belum sesuai dengan konsep Islam. Baginya, parpol tersebut hanya sebagai background atau latar belakang untuk mendapatkan posisi kekuasaan. Namun dalam prakteknya tidak menjalankan syariat Islama.
“Banyak pemimpin yang memiliki latar belakang Kiai seperti Gus Dur dari PKB, tapi pada kenyataannya setelah menjadi pemimpin tidak sesuai dengan syariat Islam,” ucapnya.
Menurutnya, konsep yang ditawarkan Hizbut Tahrir adalah calon yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang handal yang mampu menjalankan ajaran agama Islam dan syariat Islam. Namun demikian ia menjamin konsep syariat Islam itu sendiri tentu saja nantinya tidak akan menimbulkan gesekan serta konflik dengan agama lain karena sifatnya yang fleksibel.
“Saya sadar masyarakat Tangerang merupakan masyarakat pulralisme, jadi untuk menjalankan syriat Islam ini nantinya tentu saja perlu keterbukaan,” tegasmya.
Disinggung apakah nantinya Hizbut Tahrir akan bersikap netral, dia mengaku semuanya akan diserahkan kepada massa Hizbut Tahrir. Pastinya, Hizbut Tahrir tidak pernah merekomendasikan calon bupati untuk dipilih dan hanya memberi masukan saja kepada pasangan calon bupati mengingat sejauh ini sering terjadi gesekan atau konflik menjelang pilkada seperti caci maki dan saling menjatuhkan.
“Kami hanya menghimbau sebisa mungkin menjelang pilkada ini tidak terjadi konflik horizontal,” pungkasnya.
(fmh)
Sumber: http://news.okezone.com
Kok, komentar ane ga di tayangkan ya? sebaiknya kalau ada komentar, itu ditayangkan saja, supaya fair. toh juga semua menilai, benar tidaknya. klo yang sedikit menyentil terus di delete, itu sama saja dengan mengelabui realitas. Ayo sebelum menegakkan khilafah, tegakkan dulu keterbukaan