Harian Riau Pos, 24 Desember 2007
RENGAT (Riau Pos) – Umat Islam akhir-akhir ini mulai mengalami keterpurukan di segala bidang kehidupan, baik agama, pendidikan maupun ekonomi. Salah satu solusi mengatasi keterpurukan tersebut, umat Islam harus segera kembali pada Al-Quran dan Hadist. Demikian dikatakan Ketua Umum Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Riau, Ustad Muhammadun, dalam sambutannya pada acara Pelatihan dan Training (Daurah) Kepemimpinan Islam, Minggu (23/12) di Gedung Dang Purnama, Rengat.
Acara yang mengangkat tema, “Melalui pelatihan dan Training (Daurah) Kepemimpinan Islam, kita tingkatkan iman dan takwa untuk jadi pemimpin yang memiliki kemampuan menegakkan Syariat Islam.” Acara yang dipelopori Komite Pembela Syariat Islam (KPSI) tersebut juga melibatkan delapan organisasi Islam, diantaranya HMI, IKMI, HTI, BKPRMI, BEM STAI MN, BEM Polindra.
Ketika membuka acara pelatihan, Wakil Ketua I KPSI Indragiri Hulu, Sumra Hardi, mengatakan, acara yang dilakukan oleh banyak organisasi ini merupakan terobosan besar yang pernah diadakan di Indonesia. Karena dirinya menilai, Tauhid dan Akidah umat Islam yang selama ini condong ke arah penyimpangan dari ajaran Islam, seperti terjadinya praktik syirik dan bidah. “Praktik-praktik seperti inilah yang perlu kita luruskan,” katanya.
Untuk itu, dirinya berharap kegiatan Pelatihan dan Training Daurah itu merupakan awal dari gerakan menyatukan umat, khususnya yang ada di wilayah Indragiri Hulu. Dan bagi peserta, setelah mengikuti acara ini bisa menjadi motor penggerak tegaknya syariat Islam di lingkungan mereka masing-masing.
Sementara itu Ketua Panitia, Eri Sandi AMa, kepada Riau Pos mengatakan, kegiatan yang diadakan ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap kondisi masyarakat saat ini, terutama umat Islam yang merupakan mayoritas, namun lama kelamaan peranannya sudah mulai minoritas. “Kita merindukan pemimpin yang cinta kepada Allah SWT, dimana setiap kebijakan yang diambil harus berlandaskan Islam,” kata Eri.
Peserta yang hadir dalam acara tersebut jauh di luar dugaan panitia, karena dari 70 orang peserta yang diperkirakan, ternyata yang hadir minggu siang itu diperkirakan jumlahnya 300 orang yang merupakan perwakilan dari seluruh kecamatan di Inhu. Dalam acara yang berlangsung tanggal 23 dan 24 Desember itu, panitia juga menghadirkan tiga orang pembicara, yaitu Sekjen Forum Umat Islam Indonesia (FUI) Pusat yang juga pengurus MUI Pusat, KH Muhammad Al Khatthath, Pengurus HTI, Ustad Zamroni serta dari KPSI Sumbar, Ustad Zulkifli M Ali LC.(*1)
kok fotonya kayak kliping sih. Aslinya mana?
bagus lho fotonya. (fotografernya ikut pentas. paling tinggi lagi :) )
bagus.. bagus.
Alhamdulillah, semoga disusul daerah-daerah terpencil yang lain. Biar HT tidak hanya jaya di kota. orang2 daerah yang jauh dari kota dan kampus juga merindukan syari’ah dan khilafah
assalam….., ustads saya juga hobi ikut pelatihan. n saya bercita – cita bisa juga jadi trainer nanti ustads. ustads tipsnya ya. sukron salam kenal syabab hti gowa sulsel
Assalam…….Ustad. Acara semacam ini penting sekali, untuk melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkepribadian Islam,baik pemimpin negara,pemimpin perusahaan dsb.
Semoga acara ini bisa dilaksanakan di setiap mahaliyah…
harapannya agar kaum muslimin yang belum tersadarkan bisa menyadari akan pentingnya penerapan syariah di bawah naungan Khilafah Islamiyah ala minhajin nubuwwah. Amiiin…