Bojonegoro – Banjir yang melanda Kota Bojonegoro mengakibatkan kerugian sebesar Rp 137,8 miliar. Dengan rincian, kerugian bidang pertanian Rp 93,3 miliar. Infrastuktur jalan, tanggul dan jembatan senilai Rp 23 miliar. Bidang pendidikan sebesar Rp 19,7 miliar serta kerugian disektor perikanan Rp 1,8 miliar.
Kerugian tersebut, Pemkab Bojonegoro merasa menanggung beban yang terlalu berat dalam menangani berbagai persoalan pasca bencana banjir. Hingga Bupati M Santoso melaporkan kerugian pada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), berharap mendapat bantuan.
“Segera akan saya laporkan semua bentuk kerusakan dan nilai kerugian akibat bencana banjir pada Bappenas. Semoga cepat mendapat tindak lanjut dan pemerintah pusat memberikan perhatian pada kita,” ujar Bupati Bojonegoro, M Santoso pada detiksurabaya.com usai rapat koordinasi (rakor) penanggulangan banjir di Gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (7/1/2008).
Imbas banjir itu, tiap kepala dinas dan camat menyerahkan laporan jumlah kerugian akibat bencana banjir di wilayah kerja masing-masing.
“Sambil menunggu jawaban dari Bappenas, kita tangani dulu perbaikan dan pemulihan pascabanjir ini sesuai kemampuan daerah. Kita fokus dulu pada penanganan warga yang masih dalam pengungsian,” tandasnya.
Data sampai hari ini masih terdapat jumlah warga pengungsi sebanyak 3.675 orang. Terbanyak di Kecamatan Bojonegoro dan Kecamatan Kanor. Bantuan beras dari berbagai pihak yang sudah tersalur sebanyak 91,3 ton dan masih terdapat sisa lebih 6,2 ton yang belum terdistribusikan. (fat/fat)
Sumber: Tamam Mubarok – DetikSurabaya