Komentar Politik Februari 2008

  • SBY: PP no 2 tahun 2008 tidak dimaksudkan untuk merusak hutan lindung. PP tersebut justru untuk meningkatkan kontribusi kepada negara dari 13 perusahaan tambang yang sudah berada di kawasan hutan lindung (Kompas, 23/02/2008)

Komentar: Tidak dimaksudkan tetapi pasti rusaknya. Tengoklah kerusakan Irian oleh Freeport. Ingatlah, hanya secuil yang masuk negara, kebanyakan masuk ke perusahaan asing. PP tersebut sangat liberal yang sarat kepentingan asing.

  • PDIP kembalikan uang legislasi. PPP dan Golkar berikan uang untuk kadernya. Partai lain tidak ada kabar (MetroTV, 22/02/2008)

Komentar: Terlepas dikembalikan atau tidak, yang pasti ini makin membuktikan bahwa pembuatan undang-undang di DPR sarat politik uang.

  • Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR, Suarso Monoarfa: “sudah saatnya Pemerintah menaikkan harga BBM dibandingkan melakukan pembatasan BBM” (Republika, 22/02/2008)

Komentar: Pemerintah mau membatasi, DPR mau menaikkan harga BBM. Dua-duanya menyengsarakan rakyat. Rakyat Indonesia, lihatlah perilaku mereka!

10 comments

  1. Iya niy, Pemerintah sm DPR sama2 ga ada yg bisa diharapkan!

  2. iman ti bandung

    Kalo terus2san begini mah Indonesia bisa hilang dari peta dunia…

  3. Makanya….pilih dong Khilafah!!!
    Khilafah gt loh…GW BGT!!!

  4. gelap sudah kapitalis…selamat datang cahaya islam.

  5. bagaimana hubungan DPR dengan rakyat?

    nggak ada hubungan apa2 kok. Rakyat ya rakyat.. DPR ya DPR

    lho? emang kepanjangan dari DPR apaan?
    ada yang tahu?

  6. rofiq_Aljauhari

    DPR tu, yaa
    Kepanjanganya Dom Podho Roto

  7. emang mrk2 yang di legislatif bukan perwakilan2 trakyat kok!!! jangan heran!!! pecat saja mrk dan hilangkan dari peredaran yang namanya DPR dan DPRD dll yang mrpkan bentuk wujud dari sistem demokrasi yang rusak!!!

  8. iman ti bandung

    Bagaimana Komentar sobat2 tentang berita ini?

    Minggu, 24 Februari 2008 20:51:00
    Gus Dur: PKB Ingin Tegakkan Syariah Islam

    Surabaya-RoL–Ketua umum Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan partai yang dipimpinnya juga ingin menegakkan “syariah” (hukum agama) Islam.

    “Tapi, syariah Islam itu ditegakkan tanpa negara Islam. Selama ini, saya jumatan (salat Jumat) atau puasa Ramadhan bukan karena UU,” katanya di hadapan belasan ribu massa PKB se-Jatim seperti dilaporkan Antara di Surabaya, Ahad.

    Ia mengungkapkan hal itu saat berbicara dalam deklarasi dirinya sebagai capres, deklarasi DR H Achmady SH MM sebagai calon gubernur (cagub) Jatim, dan pelantikan DPW PKB Jatim 2008-2013 di bawah pimpinan RKH Fuad Amin Imron – H Hasan Aminuddin.

    Menurut mantan presiden itu, para fundamentalis menilai penegakan syariah tanpa negara Islam itu merupakan pelanggaran terhadap Islam, padahal itu justru menunjukkan mereka tidak paham tata negara.

    “Negara kita bukan milik satu orang atau sekelompok orang, tapi milik bersama, karena itu NU sejak Muktamar di Banjarmasin pada tahun 1935 sudah menegaskan bahwa mendirikan negara Islam itu tidak wajib,” katanya.

    Hal itu, kata mantan Ketua Umum PBNU (1984-1999) itu, bukan berarti para ulama NU tidak mengerti Islam, melainkan mereka tahu bahwa muslim itu memiliki dua tugas yakni tugas sebagai muslim yang harus menegakkan syariah Islam dan tugas sebagai “khalifah” yang baik.

    “Bagi PKB, syariah Islam harus ditegakkan sebagai muslim dan syariah Islam juga harus ditegakkan sebagai `khalifah` yang menjalankan prinsip-prinsip Islam, karena itu PKB memperjuangkan kesejahteraan rakyat sebagai prinsip dari syariah Islam,” katanya.

    Oleh karena itu, kata pengasuh Pesantren Ciganjur, Jakarta itu, PKB akan menjalankan ekonomi pasar yang bebas, tapi PKB juga akan tetap memberikan kredit murah kepada rakyat.

    “Selama ini, pemerintah kita ditipu pemerintah asing, karena pemerintah asing meminta Indonesia menjual barang dengan harga murah, tapi Indonesia diminta membeli barang dari mereka dengan harga mahal. Caranya, kita harus utang dan utang kita sekarang mencapai 1,350 triliun dolar AS,” katanya.

    Acara deklarasi itu dimeriahkan dengan pemberian pin emas kepada delapan tokoh/ulama, pawai becak/motor berkeliling kota Surabaya, dan musik Balasyik dari Jember, namun acara itu diboikot kameramen televisi dan fotografer media cetak akibat tindakan satgas yang berlebihan. pur

    http://republika.co.id/online_detail.asp?id=324715&kat_id=23

  9. Menjelang Pemilu 2009, fenomena wajar melihat partai2 sekuler berupaya tampil se-Islami mungkin. PKB yang selama ini jadi partai terbuka (Wasekjen-nya saja Hermawi Taslim, tokoh Forkoma PMKRI yg katolik), tiba2 bicara soal syariah. Padahal kemaren2 Gus Dur anti RUU Anti Pornografi-Pornoaksi dan menentang perda2 syariah.

    Bahkan PDIP pun membentuk Baitul Muslimiin demi menggandeng kalangan muslim.

    Sebaliknya, parpol Islam justru makin menyembunyikan identitas keIslamnnya dengan jargon partai terbuka dan pluralis.

    Semua demi pemenangan dalam pemilu thn 2009.

    Yang sekuler ngaku slami. Yang Islam ngaku nasionalis.

    Sekedar wacana:

    [1] Dalam survei terakhir (Oktober 2007), dukungan terhadap Partai Demokrat (PD) sebagai partai pemerintah maupun Partai Oposisi (PDI Perjuangan) sama sama meningkat. Meski demikian PD tetap pada posisi ketiga dengan 14% dibawah Partai Golkar (17,5%) dan PDI Perjuangan 20%. Posisi ketiga partai papan atas ini masih tetap stabil, meski flutuatif, namun perubahan hanya terjadi pada urutan 1 dan 2 saja.

    Pada partai papan tengah, 4 partai PKB, PAN, PPP dan PKS bersaingan ketat. Sementara tidak bisa dikatakan ada yang lebih unggul, PKB bahakan mengalami penurunan dukungan yang cukup signifikan. (http://www.lsi.or.id/riset/216/peta-partai-politik-maret-2007)

    [2] PKS, misalnya, menargetkan angka 20 persen semenjak tahun 2005 yang lalu. PPP mencanangkan 15 persen pada Juni 2007 lalu, sementara PAN mengincar 18, 2 persen pada April 2006. Yang paling fenomenal dari semua partai Islam adalah target PKB seperti dinyatakan Gus Dur. Gus Dur menargetkan perolehan suara PKB sebesar 61 persen.

    Target-target yang dipasang partai-partai Islam sejauh ini memang jauh dari hasil-hasil survei beberapa lembaga. Survei Indo Barometer Desember 2007, misalnya, menunjukkan komposisi suara PDIP 25,3 persen, Golkar 18 persen, Demokrat 13,8 persen, PKB 7,5 persen, PKS 5,2 persen, PPP 3,5 persen, PAN 3,4 persen, partai lainnya 6 persen, dan 17,7 persen tidak menjawab atau belum memutuskan. (http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=324312&kat_id=16&kat_id1=&kat_id2=)

    Gus Dur menargetkan PKB meraup suara sebanyak 60% lebih di pemilu mendatang. Wajar saja, jika mulai saat ini PKB harus berbaik-baik thd umat Islam di Indonesia.

    Begitu juga dgn parpol peserta pemilu lainnya.

  10. Zulfikar Al Papui

    memang DPR itu Dewan Paling Rakus, orang2 jebolan partai2 sekuler, hizbusyaiton! partai sekuler kek atau yg ngaku2 Islam, sama sj, pncuri harta umat.

    Sudah saatnya Khilafah tegak & habisin itu orang2 oportunis, jadikan opor ayam sj, emosi jadinya…

    AYO HANCURKEN ISTANA2 PARA PENGKHIANAT ITU!!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*