Asing Minta Lindungi Ahmadiyah (Pemerintah mengaku tak mau didikte negara lain)

JAKARTA — Campur tangan negara asing dalam eksistensi jemaat Ahmadiyah di Indonesia, akhitnya terkuak. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Departemen Agama (Depag), Prof Nasarudin Umar, menyebut empat negara yang meminta agar Ahmadiyah tidak dibubarkan.

”Memang ada empat negara yang mengimbau agar Ahmadiyah tak dibubarkan. Yaitu dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan satu lagi saya lupa. Suratnya ditujukan ke Menteri Agama dan ada tembusannya ke saya,” tandas Nasarudin, di Jakarta, Senin (25/2).

Namun, menurut Nasarudin, surat tersebut tidak akan mempengaruhi apa-apa terhadap upaya penyelesaian Ahmadiyah yang kini tengah berjalan. ”Kita tak mau didikte negara lain. Kita tetap upayakan penyelesaian soal Ahmadiyah sesuai yang sudah berjalan,” tegasnya.

Dijelaskannya, saat ini pemerintah tengah memberi kesempatan pada Ahmadiyah untuk membuktikan apakah mereka menjalankan ke-12 poin pernyataan Ahmadiyah untuk menunjukkan keseusiannya dengan akidah Islam. ”Kita tengah memantau kegiatan mereka. Kalau ternyata dalam waktu tiga bulan tidak menjalankan atau melaksanakan komitmen, pemerintah akan melakukan tindakan lain,” ujar Nasarudin.

Hasil sementara dari pantauan aktivitas Ahmadiyah, dianilai mengarah pada mentaati 12 poin tersebut. ”Arahnya semakin bagus dan kita juga senang jika kemudian saudara-saudara kita ini mentaatinya,” tutur Nasarudin.


Mainan Barat

Dimintai tanggapannya, Direktur Pusat Kajian dan Advokasi An Nashr Institute, Munarman, menegaskan bahwa surat-surat dari negara asing otomatis membuktikan siapa sebenarnya Ahmadiyah. ”Sekarang kan sudah jelas dan makin nyata. Dengan surat-surat itu membuktikan bahwa Ahmadiyah adalah ‘mainan’ kaum imperialis Barat, ‘mainan’ orang-orang kafir,” tegas mantan ketua Yayasan Lembaga Badantuan Hukum Indnesia (YLBHI) itu.

Ditambahkan Munarman, saat ini tinggal bagaimana pemerintah menyikapinya. ”Apakah pemerintah tunduk pada orang-orang kafir atau tunduk dengan hukum Islam,” tutur Munarman yang juga kuasa hukum Forum Umat Islam (FUI) yang menentang Ahmadiyah.

Munarman mengingatkan bunyi Alquran surat Al Maidah ayat 48-50 dan Al Baqarah ayat 120. ”Inti dari kedua surat itu, ‘Jika kamu sudah mengetahui bahwa itu adalah tindakan dari orang-orang kafir, namun kamu masih mengikutinya juga, maka kamu tidak akan dapat pertolongan dari Allah SWT’. Nah, pemerintah menginginkan pertolongan dari Allah SWT atau orang-orang kafir?” tanyanya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidhan, menegaskan, fatwa sesat untuk Ahmadiyah tidak akan goyah. apalagi umat Islam dunia, bukan cuma di Indonesia, menolak penodaan akidah oleh Ahmadiya.

”OKI (Organisasi Konferensi Islam) dan Rabithah Al Islami juga sama sikapnya dengan fatwa yang telah dikeluarkan oleh MUI bagi Ahmadiyah,” tandasnya.

(osa; republika, Selasa, 26 Februari 2008)

One comment

  1. Lha tenan toh?!!

    bayangkan, negara2 besar itu lho! ngadekke kirim surat. Resmi atas nama negara besarnya.
    Sangat jelass!
    cetha..
    cetha
    ngeglo
    ketok moto
    kudu cubriyo

    taksih kemutan “wa lan tardho..”
    ra trimo/ra ridho nek ahmadiyah dibubarke, berarti
    pancen.. cocok dalane. Dalane wis podo.
    sak jalur!
    karo… kwi mau

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*