New York-RoL—
Dalam pemungutan suara yang dipimpin Duta Besar Rusia untuk PBB di Markas Besar PBB Vitaly Churkin, New York, hanya juru runding Indonesia Marty Natalegawa yang mengacungkan tangan saat Churkin bertanya dalam sidang “Adakah yang abstain?”.
Rusia adalah Presiden Dewan Keamanan PBB untuk bulan Maret.
Sebelumnya Churkin meminta negara anggota Dewan Keamanan lainnya untuk mengacungkan tangan jika mereka setuju terhadap rancangan resolusi.
Saat menyampaikan pernyataan sebelum pemungutan suara dilakukan, Wakil
Ia juga antara lain mengatakan bahwa situasi pada saat resolusi sebelumnya tentang pemberian sanksi terhadap Iran, yaitu Resolusi Nomor 1737 dan 1747, tidak sama dengan situasi saat ini, karena Indonesia melihat Iran sedang bekerja sama dengan badan pengawas atom PBB, IAEA.
“Dengan pertimbangan dan alasan-alasan tersebut, Saudara Presiden,
Hingga akhir pekan lalu, setidaknya tiga negara lainnya, yaitu
Pemungutan suara pada Senin merupakan penundaan dari yang direncakan Sabtu (1/3).
Negara-negara sponsor di DK-PBB –yang menyiapkan rancangan– yaitu Inggris dan Perancis yang pada Kamis (28/2) mengatakan mereka akan menyatakan rancangan sudah siap untuk voting pada Sabtu, memutuskan untuk menundanya hingga Senin (3/3).
Penundaan itu disebut-sebut untuk memberikan waktu lagi kepada empat negara, –yaitu Indonesia, Libya, Afrika Selatan dan Vietnam– yang belum menunjukkan keinginan untuk bergabung dengan negara-negara anggota Dewan Keamanan lainnya untuk mengesahkan rancangan.
Anggota Dewan Keamanan PBB saat ini adalah lima anggota tetap dengan hak veto, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia dan China serta 10 anggota tidak tetap tanpa hak veto, yaitu Indonesia, Afrika Selatan, Libya, Vietnam, Belgia, Italia, Kroasia, Panama, Kosta Rika dan Burkina Faso.
Resolusi 1803 tahun 2008 menambah sanksi terhadap
Untuk pertama kalinya, larangan untuk melakukan perdagangan dengan
Sanksi juga akan mencakup pemberlakuan pengawasan keuangan terhadap dua bank yang dicurigai terlibat dalam kegiatan pengembangan nuklir sementara semua negara diminta untuk “berhati-hati” memberikan kredit, jaminan ataupun asuransi kepada mereka.
Selain itu, inspeksi juga akan dilakukan terhadap kapal-kapal yang dicurigai membawa barang-barang terlarang, baik dari maupun ke