Sebagaimana diberitakan Kompas (
Sebanyak 15,5 persen responden memilih aliran sosialisme dengan berbagai varian sebagai acuan hidup. “Hanya 4,5 persen responden yang masih memandang Pancasila tetap layak sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara,” katanya.
Penelitian itu dilakukan di Universitas
Danial menilai survei tersebut menunjukkan kondisi riil di perguruan tinggi negeri di seluruh
Sementara itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menambahkan, nilai Pancasila yang digali para pendiri bangsa masih sangat relevan dengan kondisi kekinian. Sikap alergi sebagian anak bangsa dengan Pancasila dapat menjadi pemicu disintegrasi bangsa.
Survey ini, meskipun survey tidak selalu bisa dipastikan mewakili realita yang sesungguhnya, mencerminkan, semakin kuatnya keinginan mahasiswa untuk menegakkan syariah Islam. Kecendrungan untuk kembali kepada syariah sesungguhnya bukanlah fenomena lokal. Sebuah polling yang dipublikasikan pada bulan April 2007, yang hasilnya terkesan ditutup-tutupi. Polling itu, yang dilakukan atas pengawasan Universitas
Polling tersebut yang dilakukan di empat negara muslim (Mesir, Maroko, Pakistan, Indonesia) dengan mayoritas penduduk kaum muslim menunjukkan beberapa hal yang antara lain :Dukungan bagi penerapan Hukum Syariah di Negara-negara Islam;Penyatuan dengan Negara-negara lain di bawah naungan Khilafah; Penentangan atas pendudukan dan kebijakan Barat pada umumnya; Penentangan atas pemaksaan diberlakukannya nilai-nilai Barat di tanah kaum Muslim; Penentangan atas penggunaan kekerasan terhadap penduduk sipil
Bagi beberapa isu tingkat konsensus bagi ide-ide itu melebihi 75%.
Keinginan untuk kembali ke syariah Islam, sebenarnya gampang dipahami. Kondisi negeri-negeri Islam yang menyedihkan sekarang ini menjadi salah satu faktor. Meskipun negeri-negeri Islam sebagian besarnya adalah negeri yang kaya, namun kesejahteraan masyarakatnya menyedihkan. Indonesia misalnya, menggunakan standar World Bank , lebih dari setengah penduduk Indonesia , artinya lebih kurang 110 juta orang hidup dalam kemiskinan.
Penindasan yang dilakukan Barat di negeri-negeri Islam semakin mendorong hal ini . Di Irak, diperkirakan 1 juta penduduk sipil meninggal dunia pasca pendudukan AS dan sekutunya. Pembantain umat Islam juga terjadi di
Penghinaan terus menerus yang dilakukan Barat terhadap Islam juga memperkuat keinginan untuk menegakkan syariah dan Khilafah. Berulang-ulang Rosulullah saw dihina oleh media Barat sementara pemerintah Barat tidak banyak berbuat apa-apa atas nama kebebasan berpendapat. Penghinaan terhadap Al Qur’an juga terjadi di penjara-penjara yang menjadi tempat penyiksaan dan penghinaan terhadap umat Islam atas tuduhan terorisme.
Semua penderitaan diatas dinyakini akibat penerapan Kapitalisme di negeri-negeri Islam. Penerapan syariah Islam diyakini akan menyelesaikan persoalan akibat ideologi Kapitalisme ini. Sementara, kebutuhan akan Khilafah Islam sendiri merupakan konsekuensi langsung dari kewajiban menerapkan syariah Islam. Tidaklah mungkin syariah Islam bisa ditegakkan secara menyeluruh tanpa negara.
Kerinduan terhadap Khilafah juga muncul karena terpecah belahnya umat Islam saat ini. Khilafah dipercaya akan menyatukan umat Islam seluruh dunia. Keberadaan pemimpin negeri-negeri Islam yang tidak hirau terhadap rakyatnya, tidak melindungi umat Islam, bahkan lebih memilih menjadi agen-agen negara Kapitalis memperkuat kesadaran akan kewajiban Khilafah ini .
Namun kita perlu mengkritisi pernyataan Mantan Gubernur DKI yang menganggap kecendrungan terhadap syariah Islam ini akan memicu disintegrasi. Propaganda busuk ini sebenarnya sudah basi, tapi tetap saja berulang-ulang dipropagandakan. Kita perlu menegaskan, justru penerapan syariah Islam akan memperkuat persatuan negeri ini . Sebab syariah Islam mengharamkan upaya pemecahbelahan negeri-negeri Islam termasuk
Sutiyoso tampaknya salah alamat dalam mengidentifikasi persoalan di Indonesia. Berbagai persoalan di Indonesia seperti kemiskinan, konflik sosial, perampokan kekayaan negara , korupsi , dan disintegrasi , bukan disebabkan oleh syariah Islam yang memang belum diterapkan di Indonesia. Tapi penyebabnya adalah kita selama ini menerapkan sistem Kapitalisme. Jadi bukan karena syariah Islam.
Ironisnya mereka yang mengklaim nasionalis justru memperkokoh penjajahan terhadap Indonesia. Lihat, mereka yang mengklaim nasionalis, justru membiarkan kekayaan alam Indonesia di rampok oleh asing dengan keluarnya UU yang pro liberal seperti UU Migas, UU SDA, UU Kelistrikan, UU penanaman modal . Mereka juga getol menyuarakan liberalisasi, privatisasi, dengan alasan globalisasi. Padahal semua ini akan menyebabkan kekayaan alam Indonesia dirampok oleh asing.
Mereka mengklaim nasionalis yang memperhatikan rakyat. Mereka teriak save our nation , tapi kenyataannya, mereka malah mendukung kebijakan pro IMF seperti menaikkan BBM, mengurangi subsidi terhadap kesehatan dan pendidikan yang semuanya membuat rakyat semakin menderita. Mereka juga berbusa-busa mempertahankan hutang luar negeri, meskipun telah terbukti membuat Indonesia didikte oleh negara pendonor.
Mereka mengkalim nasionalis yang menjaga keutuhan negara, tapi justru membiarkan asing mengancam keutuhan negara . Mereka membiarkan LSM asing memprovokasi disintegrasi atas nama HAM. Mereka juga membiarkan negara-negara penjajah yang memiliki niat jahat, campur tangan untuk menyelasaikan persoalan Indonesia. Pernjanjian DCA Indonesia-Singapura meskipun kemudian ditolak menjadi bukti bagaimana para yang mengklaim nasionalis ini justru menjual negara.
Walhasil, Indonesia dan negeri Islam akan keluar dari berbagai persoalan ini, kalau kita mencampakkan ideologi Kapitalisme dalam berbagai aspek dan kembali kepada syariah Islam. Sekali lagi syariah Islam yang akan meyelamatkan Indonesia. Bukan yang lain. Dan Hizbut Tahrir akan terus berjuang untuk ini, untuk menyelamatkan Indonesia, mensejahterakan rakyat, dan membuat Indonesia mandiri tidak tergantung kepada asing.(Farid Wadjdi)
suveylah diriku! bukan cuma 80%, tapi aku pro syariat 100%
(he he he nyambung nggak ya? :)
In tanshuruLlaaha yanshurkum wayutsabbit aqdaamakum
Idzaa jaa-a nashruLlahi walfathu wara-aytannaasa yadkhuluuna fii diiniLlahi afwaajaa
Allahu akbar..
Allahu Akbar…!!!
alhamdulillah…InsyaAllah, dengan dakwah membangun ra’yul aam ditengah mahasiswa sebagai agent of change dapat memudahkan detik-detik langkah hizbut tahrir dalam tahapan dakwahnya dimana para agent of change ini menyerahkan kekuasaan kepada kelompok yang memang pantas mendapatkannya. semoga ini menjadi moment sangat penting bagi mahasiswa dalam penegakkan syariah & khilafah. tidak sekedar mengenang keruntuhannya 86 tahun silam.Amin Amin Ya Rabbal Alamin,..InsyaAllah..
Ayo…bangkit mahasiswa..!!!
yup, idealnya mahasiswa sebagai agent of change itu ya memilih jalan perjuangan dengan memilih pandangan berdasarkan akidah Islam yaitu syariah dan khilafah. itu harga mati solusi pertama dan terakhir.
Wahai penguasa umat muslim,penguasa Indonesia khususnya,ayolah berpaling ke sistem Islam,tidakkah engkau kasihan melihat rakyatmu sengsara dan menderita???tidak engkau sadar bahwa kau memegang amanat yg amat sangat berat,tidakkah engkau mendengar jeritan anak2 menangis kelaparan?tidakkah engkau takut akan azab ALLAH,?tidakkah engkau takut saat nanti kau dimintai pertanggung jawaban???
wahai rakyat muslim,rakyatIndonesia khususnya
bangun lah,sadarlah,tidakkah kalian bosan dengan kesengsaraan sistem kapitalis ini?tidakkah kalian marah ketika harga diri rasululah dihina yg sama saja menghina seluruh umat muslim di dunia???tidakkah kalian ingin merasakan Islam yg Rahmatan lil alamin,sebelum ajal menjemput????INGAT bukankah org yg mati sebelum ada bai’at di pundaknya maka matinya seperti mati jahiliyah
Bangkit wahai mahasiswa, pendahulumu berjuang mati-matian untuk nasionalisme, patriotisme …. hasilnya preeet. Negara dijual! kekayaan diberikan kepada kaum kufar! kita orang kaya tapi miskin! aneh tho? 63 tahun! kita kempas-kempis kayak gini. Ini fakta yang gamblang. Ceto welo-welo! Tidak akan ada perubahan kecuali dengan syari’ah dan Khilafah. Selamat mahasiswa masa depan ada dipundakmu.
Komentar SObat Sri sangat jenaka. Setuju!
Sangat Setuju juga dengan tulisan Kang Farid Wadjdi.
Sistem Kapitalistik Sekuleristik saat ini memang telah gagal mensejahterakan umat manusia. Hanya orang bodohlah yang masih mempertahankannya!
setuju banget,, apa lagi yang dapat mmbuat kita bahagia dunia akhirat, SELAIN SYARIATNYA.
ALLAHU AKBAR
survey tersebut masih perlu dikaji lagi.. kita juga jgn terlena dengan hasil survey.. sementara faktanya sangat jauh dari harapan… terpnting adalah perjuangan kita. dakwah kita.
Ayo Rekan-Rekan Mahasiswa dimanapun engkau berada…!!!
Teruskanlah gelorakan perjuangan penegakan syariah dan khilafah di kampus yang engkau cintai.
Galang seluruh potensi yang engkau miliki, ajak teman-teman, lakukan kontak dengan siapapun, dsb.
Ingat: Mahasiswa harus terlibat dalam perubahan besar ini.
Sebentar lagi 100%, yang tidak ikutan bukan umat Muhammad SAW yang taat.. Allahu Akbar!
==================================
INDONESIA GOES TO KHILAFAH
itu baru mahasiswa! belum lagi rakyat secara keseluruhan, kami sudah bosan tinggal di negara yang menganut paham sekularisme-kapitalisme. aku yakin syariah dan khilafah bisa menyejahterakan umat manusia.
HIDUP MAHASISWA!!!
mahasiswa harus menunjukkan jati dirinya sebagai agen of change…the Khilafah Rising agen… Cukup sudah NEO NKK-BKK dalam bentuk pemandulan kampus dan studi oriented!!!
Tidak perlu ada Reformasi jilid II…cukuplah dengan satu kata: REVOLUSI.
REVOLUSI ISLAM sudah diambang mata!!
HIDUP MAHASISWA!
TEGAKKAN ISLAM!!
TERAPKAN SYARIAH!!!
DIRIKAN KHILAFAH!!!!
ALLAHU AKBAR!!!!!
.Mengutip survei yang dilakukan aktivis gerakan nasionalis pada 2006, ..
(paragraf 1)
yg survei aja aktivis gerakan nasionalis. Mungkin dlm survey dah menghindari yg jenggotan or yg berjubah. :) Eh tetep aja 80% pro syariat. palagi kalo yg jenggotan n jubah disuvey mungkin jadi 90% prosyariat.
Dan surveynya ternyata 2006. Coba survey lagi sekarang..
mungkin dah 98% pro syariat. :)
Alhamdulillah, sungguh kebahagiaan yang luar biasa. Semoga Allah senantiasa memberi pertolongan kpd orang2 yang membela syariatnya
Alhamdulillahirobbil’alamin,akhirnya datang juga……
Saat mahasiswa sadar, sekarang tinggal memperjuangkan pandangan hidup tsb-ISLAM- :)
Alhamdulillah sungguh semua ini pertolongan Allah. tetap semangat wahai pembela agama Allah
subhanallah ini menunjukkan bahwa mahasiswa pada umumnya telah melihat bagaimana syariah Islam adalah solusi yg layak dipertimbangkan… tapi, menurut saya pribadi,,, penegakkan islam memang butuh banyak dukungan dan perlunya menjadi opini umum… namun apakah harus menunggu 100% pro syariah utnuk menegakkan islam? saya rasa tidak… kenapa tidak hari ini? coz this ummah cant wait any longer…..!!! raise up Islam.. raise up ya moslem!
Ingatlah hanya Daulah Khilafah Islamiyahlah yang mampu menerapkan syariat Islam secara kaffah. Dan tidak ada sistem pemerintahan yang ada saat ini yang menerapkan Islam secara kaffah.
Allahu Akbar..!!!
Memang tidak bisa dipungkiri kalo semua merindukan syariat islam. Sebentar lagi khilafah pasti TEGAK!!!
Takbir…100X
Alhamdulillah
Allahu Akbar!
kini telah jelas arah perubahan mahasiswa sebagai agen of change ke arah syariah dan khilafah.KHILAFAH SUDAH DI DEPAN MATA.
Ayo rekan-rekan mahasiswa……..
bangkitlah….
berjuang demi tegaknya syariah &khilafah.
tim UNMUL pro syariah
Yakinlah para mahasiswa,,,
Khilafah dalah suatu kepastian dari Allah…
Allah tidak mungkin akan mengingkari janjinya,,,
Jangan kau tergoda dengan tipu daya dunia…
Yang penuh dengan kebahagiaan yang sesaat,,,
Mahasiswa,,,
Adalah orang-orang yang mempunyai pemikiran maju,,,
Jangan katakan anda mahasiswa,,,
Jika anda tidak terlibat dalam perjuangan ini,,,
Siapa yang ingin merasakan hidup dalam Daulah Khilafah Islamiyah???
Segera daftarkan diri anda semua kepada Allah & Rasul,,,
wahai kaum msulimin…
sejarah akan terulang kembali ‘Kemudian akan ada masa Khilâfah ’alâ minhâj al-nubuwwah. (HR Ahmad)’ ikutlah berperan didalamx, krn bergerak dan tdk bergerak ISLAM PASTI AKAN BERJAYA…!
ALLAHU AKBAR..!!
Syariah satu-satunya solusi kehidupan, maka sebagai seorang muslim tentu syariah yang dipilih sebagai aturan kehidupannya…betul gak????? sekarang saatnya saya berteriak…di Bali orang muslim tidak ada yang meneriakan satu bentuk diskriminatifnya. Hari Nyepi orang Islam dipaksa tunduk pada aturannya atas nama toleransi sementara bulan ramadhan mereka justru enggan menghormati kita kaum muslim. Sungguh aneh!!! Kenapa pulau termusrik sedunia ini gak segera Allah datangkan bencana yang lebi9h hebat…
he..he..
Lucu juga respons gian,
Ayoo…daftarkan diri kepada Allah dan Rasul…
Agar nama kita terpampang di surga,dalam kategori PEJUANG DI JALAN ALLAH.
Jika kita pelajari, sebenarnya sistem negara berdasar Pancasila dan UUD’45 adalah sistem yang paling sempurna di dunia. Karena sebenarnya tidak ada larangan Syariat Islam tegak secara kaffah di Indonesia. Namun sampai sekarang kita hanya terbelenggu oleh adanya pembatasan penegakkan Syariat Islam di Peradilan Indonesia (Peradilan Agama).
Analoginya :
Pancasila dan UUD’45 menyatakan negara Indonesia adalah negara beragama yang dilandasi Iman dan Taqwa (IMTAK). dan segala bentuk ibadat dijamin pelaksanaannya.
dan Syariat Islam sebagai sebuah bentuk ibadah, sudah semestinya dijamin penegakannya oleh negara.
dan sebagai umat muslim yang ber-Imtak, kita diharuskan untuk menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya tanpa terkecuali. dan apa-apa saja yang diperintahkan Allah swt dan yang dilarang-Nya telah dikonstruksikan dalam bentuk aturan yaitu Syariat Islam (SI). Maka agar umat Islam dapat beriman dan mencapai tingkatan Taqwa, sudah seharusnya pula negara wajib menegakkan SI secara menyeluruh (kaffah) tanpa dipilah dan dipilih-pilih. serta tentu saja penegakkan hanya untuk Umat Muslim saja, berdasarkan Al-Qur’an Surat Al-Kafirun ayat 4-6 : “…Dan tidaklah aku beribadah seperti cara kamu beribadah. Dan tidaklah kamu (juga) beribadah seperti caraku beribadah. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”.
Atau dalam konteks Hukum Agama Islam (Syari’at Islam) adalah ibadah, maka ayat tersebut bisa juga diartikan : “…Dan tidaklah aku ber-Syari’at seperti cara kamu ber-Syari’at. Dan tidaklah kamu (juga) ber-Syari’at seperti caraku ber-Syari’at. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”. (Harus diketahui bahwa kata Syari’at adalah sebutan untuk Hukum Agama dalam agama Islam, dan kata Syari’at bisa diganti (disesuaikan) jika ada penyebutan lain dalam agama tertentu untuk pengganti kata Hukum Agama tersebut).
Karena pada dasarnya setiap agama memiliki Syariat masing-masing Seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Hajj ayat 67, Allah SWT berfirman bahwa : “Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari’at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu”.
Akan tetapi, Peradilan Agama yang dibentuk untuk mengakomodir penegakkan SI, dibatasi pada perkara tertentu saja. dengan dibuatnya UU Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, yang hanya mengatur perkara perdata saja. padahal SI selain memuat perkara perdata juga memuat perkara pidana.
Tentu saja UU No. 7 Tahun 1989 tersebut telah bertentangan dengan UUD’45 dan Pancasila, karena selain negara telah menghambat dan membatasi Umat Muslim dalam beribadat untuk mencapai tingkatan IMTAK, juga negara telah melakukan diskriminasi kepada umat Islam.
Karena umat pemeluk agama lain (non muslim) dalam kehidupan beragamanya untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan-nya tidak diintervensi oleh negara, sedangkan pemohon dan seluruh umat Islam di Indonesia dengan nyata telah dibatasi oleh negara untuk dapat mencapai tingkatan takwa. Maka jelaslah hal ini merupakan sebuah bentuk diskriminasi negara kepada umat Islam yang hidup di Indonesia.
dan melalui forum ini, saya ingin memberitahukan kepada seluruh Umat Islam yang merindukan penegakkan SI secara kaffah, bahwa sebenarnya SI bisa ditegakkan di Indonesia secara kaffah (Insya Allah). dengan cara yang logis dan konstitusional.
‘Kreasi Bocah Banten’ Untuk Indonesia Beragama.
Subhanallah, Allahu Akbar!
Jurjur saya sedang pesimis terhadap perkembangan dakwah di kampus tempat saya kuliah. Namun, semuanya memberikan energii yang lebih, dan membuat saya lebih bersemangat. Ayo semuanya berjuang. Sampai kemuliaan Islam bisa bangkit lagi!! Cia you
NB:Bagaimana jika dakwah kita menghadapi mahasiswa yang studi oriented? Kalo ada yang tahu, silahkan kirim saran ke fakhrunnisa_afra@yahoo.co.id Makasih…
untuk mhswa pendukung n pejuang syari’ah, smg antum sekalian mendapat kemudahan dalam mjalankn amanah allah dalam menuntut ilmu,diberkahi hidupnya dunia akhirat.amin
untuk mhswa yg masih ‘betah di zona aman’alias dunia oriented,semoga allah membuka hati dan pikiran anda2 semua, klo apapun yg anda usahakan di dunia ini ‘ga kepake’ kecuali anda2 semua bertumpu pada jalan sukses, berkah; da’wah! ga percaya??? coba aza…! kami tunggu ya, n ga pake lama….key wordnya: anda beriman dengan “barangsiapa menolong allah, maka allah akan menolong mereka, dan meneguhkan kedudukan mereka….”
kalo ngaku mahasiwa muslim…wajib pro syariah n khilafah…!problem umat..so pasti cuma bisa diselesaikan dengan syariah…so ini saatnya, kalo elo ngaku mahasiswa muslim, berjuanglah…tegakkan khilafah untuk menerapkan syariah…!
Tuh polling masih belom seberapa…n gak ngaruh klo gak da gerak “liar” kita mahasiswa, buang acuhmu,muntahkn individualisme n isis2 yg meracuni isi otak lw..yuuk..mantapkan langkah,bakar jiwa dg api semangat kite yg ngaku mahasiswa “muslim ” lagii..n aktipis kampuuss pisan..sok atuh bergeraakk…bergerkk..n bergerak dengan cerdaass tuk tegakkan syariah n khilafah…reformasi ja bisa….plagi revolusi…deuuhh…kagak nahaaannn!!!!
Hidup Mahasiswa!!
Alhamdulillah…
Semoga dengan survey ini pula, menunjukkan bahwa telah terbentuk ra’yul amm dan wa’yul amm di tengah-tengah umat secara keseluruhan…dan mahasiswa yang akan menjadi motor penggerak bagi kebangkitan Islam…
Bagus sekali…