Sekitar pukul 18:00 sore, Jum’at 14 Maret 2008 M, telah diumumkan, bahwa Jaksa Penuntut Umum pada Mahkamah Agung telah mengajukan tuntutan pembekuan Partai Keadilan dan Pembangunan kepada Mahkamah Tinggi Konstitusi, dan melarang seluruh aktivitas politiknya, serta seluruh aktivitas politik 71 anggotanya yang menjadi penanggungjawab partai tersebut. Pengajuan tuntutan seperti ini justru kontraproduktif dengan hasil yang diharapkan. Tuntutan-tuntutan tersebut membuktikan dengan telanjang tingkat ketegangan konflik antara kaum Sekuler yang loyal kepada Amerika dengan kaum Sekuler yang loyal kepada Inggeris di Turki. Apapun hasil dari tuntutan-tuntutan tersebut, yang jelas bahwa Amerika tidak akan menarik diri berbagai rancangannya. Karenanya, bagi kaum Muslim wajib mengambil pelajaran, di antaranya sebagai berikut:
1 Demokrasi jelas bukan hanya kebebasan memilih, tetapi sekaligus merupakan sistem Kufur, yang di
2
3 Tuntutan-tuntutan yang mendapatkan pelecehan ini telah mempertegas kembali fakta adanya konflik Amerika-Inggeris, dan panasnya konflik tersebut di Turki. Adapun pihak-pihak yang berseteru, mereka sebenarnya hanya melayani dua negara penjajah ini. Maka, persoalan paling sensitif yang wajib dipahami oleh kaum Muslimin adalah terjadinya konflik dan peranan yang akan dimainkan oleh pihak-pihak tersebut di Turki.
4 Harus diperhatikan, bahwa tuntutan-tuntutan ini telah diajukan, menyusul pencabutan larangan jilbab secara parsial, serta kegagalan militer dalam operasi militernya di belakang perbatasan negara yang telah dipaksa untuk dihentikan.
5 Tuduhan-tuduhan yang telah dinyatakan dalam tuntutan umum tersebut memang secara umum dan dominan menyerang Islam. Dengan begitu, tuntutan umum tersebut memang diarahkan kepada Islam sebelum diarahkan kepada Partai Keadilan dan Pembangunan, yang secara terbuka dan terang-terangan tidak ingin menerapkan Islam, melalui berbagai pernyataan yang ditunjukkan oleh PM Erdogan yang dengan semangat membela demokrasi, dan menegaskan kembali bahwa partainya tidak dibangun berdasarkan agama.
6 Partai Keadilan dan Pembangunan sekarang akan memainkan peranan sebagai pihak yang dikhianati, persis sebagaimana yang telah dilakukannya sebelum pemilihan presiden. Dia juga akan menampilkan dirinya di depan publik, sebagai pihak yang dikhianati, tujuannya untuk meningkatkan jumlah suara yang mendukungnya dalam pemilu distrik yang akan datang.
7 Tuntutan-tuntutan ini sekaligus bisa memberikan sinyal yang kuat sebagai peringatan keras yang diberikan oleh entitas Sekular yang loyal pada Inggeris di dalam negara kepada Partai Keadilan dan Pembangunan yang loyal pada Amerika. Peringatan ini mengisyaratkan masa depan yang suram dan berbahaya yang tengah mengintai negeri dan rakyatnya. Semua pihak dan figur yang telah diberi otoritas atas nama rakyat, memimpin kaum Muslim dan merampok kekayaan mereka, ternyata mereka menempatkan negeri ini dan rakyatnya pada posisi yang pahit, melalui konflik di antara sesama mereka. Ini jelas merupakan kejahatan dan bahaya yang harus dihentikan.
8 Satu-satunya cara untuk melepaskan diri dari posisi yang kacau, dan membebaskan diri dari berbagai keburukan para komprador Amerika dan Inggeris yang bisa menghancurkan negara dengan seluruh struktur dan entitasnya yang rusak ini, sekaligus mengakhiri semua struktur politik, ekonomi dan sosial yang patuh kepadanya ini adalah menggantikannya secara mendasar dengan struktur Islam yang dibangun berdasarkan akidah Islam sebagai asasnya. Yaitu dengan menegakkan negara Khilafah Rasyidah yang mampu mengenyahkan kaum Kafir dan pengaruh mereka dari negeri kaum Muslim dengan hina, sehingga mereka tidak akan pernah kembali untuk selamanya. Selain itu, tidak ada lagi jalan keluar bagi umat Islam dari berbagai bala’ yang terus mengikuti demokrasi dan kaum Sekular.
Tertanggal 10 Rabiul Awwal 1429 H
17 Maret 2008 M
Wakil I
Wakil Jurubicara Resmi
Hizbut Tahrir Turki
Laa ‘izzata illa bil Islam
Wa laa Islama illa bis Syariah
Wa laa syari’ata illa bid Daulah
Daulah Khilafah Rasyidah…
itulah demokras, tak pernah jujur mengakui bahwa drinya adalah pembohong dan merupakan jalan untuk kufur terhadap perintah Allah SWT
Setuju banget…memang Khilafah adalah solusi.
===============================================
INDONESIA GOES TO KHILAFAH
Demokrasi memang benar-benar Sistem Kufur, oleh karena itu seluruh negeri-negeri muslim harus secepatnya membuang jauh-jauh sistem demokrasi atau bahkan menghancurkannya dan bersama negeri-negeri muslim yang lain bersama-sama berjuang untuk menegakkan Sistem Islam (Syariah) dalam naungan Khilafah sehingga negeri-negeri muslim yang sekarang keaadannya semakin menderita karena penjajahan yang dikakukan oleh kaum kafir dengan berbagai medianya termasuk sistem demokrasi dapat terbebas dari belenggu yang selama ini mengikatnya.
It’s Time For Khilafah To Leads The World.
Allahu Akbar…
only with KHILAFAH, indonesia akan menjadi bangsa yang dihargai, karna sistem khilafah adalah sistem yang berasal dari dzat yang Maha Sempurna, Allah SWT.
terbukti kembali berjuang menegakkan izul islam wal muslimin tidak mungkin/mustahil melalui demokrasi. sadarlah wahai kaum muslim!!! ayo bersatu dalam penegakkan syariah & khilafah
Jangan pernah berharap pada Demokrasi!!!!
Tak ada cerita Parlemen sekuler memperjuangkan Islam.
Bahkan mereka berkedok Partai Islam, dimanapun ia berada!!
oh ya tambahan buat mas Faturahman_magetty. Ternyata ada tuh, yang menghapuskan larangan berjilbab di Turky. Ini real ya, mohon dicatat, bahwa ini nyata; telah dihapuskan larangan berjilbab di Turky oleh partai yang bernama partai keadilan dan Persatuan….
Anda tahu kan, kata Ustman bin Affan, bhw kekuasaan memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh Al Qur’an. Partai itu, dengan kekuasaannya tlah berhasil menghapus larangan berjilbab. MESKIPUN dengan konsekuensi harus berhadapan dengan kekuatan MILITER TURKY yang tetap menginginkan sekulerisme di negara tsb.
Apa yang menjadikan ANDA tdk bergembira dg keberhasilan pencabutan itu?
Penegakan syariah hanya dapat diterapkan dengan cara yang telah diajarkan/dilaksanakan oleh Rosululloh saw. Apakah Rosululloh waktu itu menerapkannya dengan cara partai yang dalam naungan sistem Quraiys? atau bagai mana? Renungkanlah wahai saudara-saudaraku..
memperjuangkan syariat islam melalui parlemen dan jalur demokrasi sama dengan bunuh diri. sadarlah wahai kaum muslimin, Islam hanya akan tegak dengan hadirnya Daulah Khilafah Islamiah, kelak. Allahu Akbar……..
Demokrasi Tidak Mungkin Membunuh Dirinya Sendiri. Sadarlah Wahai Kaum Muslimin, Perjuangan Syariat Islam akan Tegak Jika Dilakukan Melalui EKSTRA PARLEMEN. Rasulullah SAW membuktikan hal itu.
Perjuangan Syariat melalui JALUR DEMOKRASI=MENGGANTANG ASAP. Tidak akan menghasilkan apa-apa
SOBAT REZA,
DEMOKRASI ITU SISTEM KUFUR…
HARAM MENGAMBIL-MENERAPKAN DAN MENYEBARLUASKANNYA.
IT`S MATTER OF TIME.
AKP dan Militer Turki, sesama pendukung sekulerisme memang harus mesra…
* * * * *
“Bulan Madu” Partai Islam AKP Turki dan Junta Militer Sekuler [eramuslim, 25/3/2008]
Bulan madu. Barangkali istilah ini sangat unik di Turki. Karena yang terjadi kali ini bukanlah bulan madu bagi sepasang pengantin baru, melainkan bulan madu politik antara pemimpin Partai Keadilan Pembangunan (AKP), partai yang berakar Islamis dan menang telak dalam pemilu kemarin, dengan junta militer Turki pendukung sekulerisme yang selama ini sangat sinis terhadap kelompok Islam.
Sejumlah pengamat melontarkan istilah “bulan madu” ini dalam komentar mereka. Antara lain disebutkan bahwa sejauh ini junta militer Turki memilih sikap diam melihat perselisihan sengit antara pendukung sekuler dan arus Islam yang diusung AKP.
Militer Turki bahkan tidak mengambil sikap tegas terhadap pengaduan yang disampaikan jaksa penuntut umum ke mahkamah konstitusi, yang isinya adalah pembubaran AKP dan pencabutan 71 pimpinan politik AKP, lantaran aktifitasnya dianggap mengancam sekulerisme Turki.
Fenomena lainnya, adalah sikap AKP yang berbanding lurus dengan tentara Turki terkait aksi militer yang dilakukan terhadap partai Buruh Kurdi, di utara Irak pada Februari lalu. Militer Turki dan AKP juga mempunyai agenda yang sama, yakni masuk dalam kelompok Uni Eropa sebagai bagian dari sasaran strategis mereka. Militer Turki memang berada di posisi sulit, mengingat mayoritas rakyat Turki jelas-jelas memilih AKP sebagai pemerintahan mereka.
Pengamat politik Turki Muhammad Khaer Gorbash Oglo mengatakan, “Sikap militer yang netral terhadap krisis politik antara AKP dan kelompok sekuler radikal, merupakan masalah yang sangat menarik perhatian dalam percaturan politik Turki. Biasanya militer Turki selalu membela kelompok sekuler karena militer menganggap pihaknyalah yang menjadi pelindung prinsip sekuler di Turki. Maka, ketika militer Turki tidak ingin campur tangan dalam masalah itu pada saat ini, akan memunculkan kondisi berbeda yang menyatukan AKP dan militer Turki.”
Oglo memandang inilah yang dinamakan “bulan madu”, antara junta militer Turki dan AKP. Selanjutnya, kata Oglo, pemerintahpun menyambut keinginan militer Turki untuk masuk lebih jauh ke wilayah utara Irak guna memburu milisi bersenjata Kurdi yang beberapa kali melakukan serangan untuk melepaskan diri dari Turki.
“Bukan hanya itu, bahkan AKP menanti lampu hijau dari AS untuk mengizinkan militer Turki melakukan serangan di utara Irak. Itulah yang dipandang mahal oleh militer turki, dan itu pulalah yang menjadikan tentara Turki bisa menjadi pelindung AKP, ” ujar Oglo.
Aksi militer Turki di Utara Irak pun kemudian dilaporkan berhasil menewaskan 240 orang bersenjata Kurdi, sedangkan pihak Turki kehilangan 24 orang pasukan.
Sekedar mengingatkan, AKP telah berhasil memperoleh 46, 7% suara dalam pemilu yang lalu. Dengan jumlah dukungan sebesar itu, mereka bisa menduduki 340 kursi di parlemen Turki dari total 550 kursi. Sementara junta militer Turki dalam sejarahnya telah melakukan tiga kali revolusi sejak berdirinya Republik Turki. Revolusi pertama merupakan revolusi paling berdarah pada 27 Mei 1960 saat militer menggulingkan pemerintah Adnan Mandares karena diduga mengizinkan kekuatan agama berkembang di Turki. Revolusi kedua dilakukan pada Maret 1971 dan revolusi ketiga pada September 1980. (na-str/iol)
Sumber: eramuslim.com, 25/3/2008
Mana suara-suara dari partai-partai Islam yang ada di parlemen dalam masalah UU APP???
sampai sekarang belum disahkan UU APP???
Apa partai-partai Islam yang ada di parlemen sudah tidak membahas lagi UU APP agar segera disahkan???
Untuk saudara Abu Khansa & Reza.
Syukron.
Makanya…
mari kita laksanakan syariat Islam hanya dengan
penegakkan Daulah Khilafah…
Tarrikk Jabrig……..
Ada yang selalu menentramkan hati bagi seorang muslim,
bahwa islam dibangun atas landasan yang kuat yaitu Al-Qur’an dan as-sunnah.
khilafah dan syariah menurut ulama manapun, bukan lah hal yang diperdebatkan lagi menurut dalil syara’. Begitupun dengan metode/thoriqohnya.
Uswah kita adalah Rasul, dan rasul tidak pernah memperjuangkan islam secara kooperatif dengan kafir. padahal kesempatan ada…..
cobalah untuk melihat islam bukan dari sisi maslahat dan manfaat manusia, karena setiap aturan Allah harus ditaati & dilandasi oleh konsekuensi aqidah bukan manfaat. tapi ingatlah di setiap aturan Allah pasti mengandung manfaat bagi manusia.
parlemen adalah memang mubah, tapi pd saat di sana ada praktik membuat hukum yang tidak dilandasi aturan Allah. maka praktiknya menjadi HARAM…..
jadi bukan alasan ashobiyah atau ego golongan, tp landasan terkuat. itulah kemuliaan dan objektifitas islam.
ma laa yaatimu wajib, illa bihi fahuwa wajib….
tetap luruskan niat, mari jalin ukhuwah tuk tegakkan syariah….
ALLAHU AKBAR……
“Demokrasi hanyalah baik jika tidak mengganggu kepentingan kaum Kafir Barat, Jika umat Islam ingin melanjutkan kembali kehidupan Islam, kata mereka (kafir Barat dan antek-anteknya) sih, itu menghalangi dakwah pluralisme…”
terkutip dari KH. Ir. Muhammad Shiddiq Al Jawi dalam kajian rutin tiap senin di Ma’had TAqiyuddin An Nabhani Yogya
Penerapan Syariah Islam lewat parlemen mulai th 1945-2008 sdh dicoba tapi belum berhasil dan selalu gagal!!! mau coba berapa lama lagi.
Waktu ibarat pedang, kesempatan sdh di berikan tapi demokrasi hanya fatamorgana, maksiyat semakin banyak, parpol islam tidak bisa berbuat banyak.
Saatnya Syariah Islam di terapkan bukan lewat demokrasi.
Buat yang pro AKP,
Pertama, Siapapun wajib bergembira ketika sebuah syariah jilbab bisa ditegakkan. Namun siapapun yang beraqidah Islam wajib marah ketika perjuangan syariah itu dilakukan dengan cara harus berkonsfirasi dengan AS kafir (pembunuh 1 jt warga Irak)dan membunuh 240 warga kurdi (lihat bulan madu Junta Militer & AKP). Bukankah Nabi Bersabda Al Qotil wal maqtul fi an nar.
Kedua, Jadi melihat masalah secara holistik tidak parsial, jadi tidak hanya jilbab. APakah artinya sebuah jilbab ditegakkan sementara wala’nya harus disserahkan kepada AS.Justru membunuh warga kurdi adalah ashobiyah jahiliyah yang sesungguhnya.
Ketiga, dalam konteks mimbar dakwah sebenarnya parlemen bisa kita gunakan. Namun suara dari parlemen di negeri ini jauh dari harapan umat. Bahkan banyak UU pesanan asing yang lolos, semrtara saudara-saudara kita banyak duduk di sana. Di sinilah pentingnya belajar ideologi, Islam aadalah aqidah dan sistem bukan hanya jilbab saja bung.
perjuangan islam harus dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat, jangan saling tuduh atau saling klaim siapa yang keliru dan siapa pula yang merasa paling benar. jika ada yang keliru luruskan, jika ada yang benar berikan dukungan.
Demokrasi diciptakan sebagai upaya partisipasi rakyat dalam kekuasaan, rakyat berkomitment untuk menentukan pilihan kelompok dalam posisi legislatif. tetapi itu semua adalah buah pikiran manusia dalam mengatasi problem kekuasaan yang selalu dihadapkan dalam kondisi kontra produktif antara penguasa dengan rakyatnya. sepanjang peradaban manusia mekanisme penentuan kekuasaan dan politik selalu berubah, tetapi ada hal yang sama yaitu kekuasaan selalu dijadikan alat untuk melakukan penindasan satu golongan terhadap golongan yang lain… well kita ummat Islam juga punya mekanisme dalam perjalanan kekuasaan dan politiknya tidak terlepas pada hal tersebut… tetapi ada hal yang harus kita garis bawahi, bahwa ummat Islam secara umum tetap dalam ketaatan dan keamanannya, tidak ada genosit (pembantaian) yang sedemikian dasyat seperti pada saat sekarang… kalaupun ada konflik… itu karena kita manusia, bukan malaikat.. dan kita hidup bukan di surga tetapi di Dunia… jadi Yakinlah bahwa Sistem pemerintahan dengan konsep Kekhilafahan dengan Syariat islam merupakan mekanisme politik yang manusiawi…. pikirkan
Setuju mbak Astari… Memang kita harus satukan langkah, dan saling ingat-mengingatkan. Insya Alloh, sesama muslim, kritik dan saran yang membangun tidak akan menjadikan tersinggung, karena yang harus kita bela dan selamatkan adalah Islam dan kaum muslimin dari rongrongan musuh. Mari tetap bersatu, dan saling saran
Sepakat dengan sobat Astari dan Sobat Gus Bil…
Jika Benar, kita dukung sepenuh hati dan all out
Tapi jika salah, mari diluruskan dengan ketajaman pedang kita!
Tetap Semangat…
Tiada yang seindah dan senyaman selain hidup di dalam naungan Daulah Khilafah Islamiyah.
Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu akbar…
“Perlindungan Untuk Bangsa dan Negara Kita Hanya dengan Menegakkan Khilafah”
caranya gimana?
ISLAM dan KHILAFAH adalah harga mati! faKTA membuktikan ideologi SEKULER-KAPITALIS dg DEMOKRASI-nya telah gagal mengatur manusia,alam semesta dan kehidupan ini, lihat dg smakin tingginya angka kemiskinan,kemaksiatan, kriminalitas,dan rusaknya alam ini.juga dg SISIALIS-KOMUNIS yang telah hancur.
ISLAM..Rahmat untuk sekalian alam!
KHILAFAH…Kewajiban sekalian umat untuk berusaha didirikan,menggantikan sistem KAFIR yang harus segera di ‘KEBUMI’kan atas AJAL-nya!
Alhamdulillah , Tampak saat ini dinegara ini dimana orang selalu mendengungkan demokrasi, ternyata demokrasi itu sudah lumpuh yang ada adalah demokrasi kalau mereka menang,kalau kalah mereka anarkis,jadi demokrasi tak patut ditegakan di negeri ini, jalan terbaik adalah Khilapah Islamiyah ,dengan Khilapah Islam dan Daulah Islamiyah kita pasti lebih demokrasi ketimbang biang demokrasi yang ada didunia sekarang ini.
ALLAHU AKBAR , kita tinggal tunggu waktu saja.
Amin