Kedubes Belanda Kembali Didemo Soal Fitna

Film Kontroversial
Jakarta, 1 April 2008 13:12
Puluhan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berdemo di Kedutaan Besar (Kedubes) Belanda di Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, dan mengkritik penerapan standar ganda negara Eropa mengenai Fitna yang melecehkan umat Islam. “Pemerintah Belanda dan negara Eropa yang tidak melarang penghinaan terhadap Islam (yaitu film Fitna) itu dengan dalih kebebasan berpendapat, menunjukkan mereka telah menerapkan standar ganda,” kata juru bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto, di Jakarta, Selasa (1/4).

Menurutnya, standar ganda tersebut dapat diindikasikan dengan membandingkan peredaran film “Fitna” dengan kritik terhadap peristiwa holocaust atau pembantaian massal oleh Nazi di Eropa pada masa Perang Dunia II.

Siapa saja di Eropa yang meragukan atau mengkritik kebenaran holocaust, kata Ismail, akan diseret ke pengadilan sebagai tindakan kriminal, tetapi mereka yang melakukan penghinaan terhadap Islam dibiarkan atas nama kebebasan.

Contoh lainnya, ujar Ismail, adalah tentang larangan penggunaan pemakaian kerudung atau jilbab di Prancis, yang jelas-jelas merupakan bertentangan dengan hak kebebasan beragama seorang individu. “Inkonsistensi dan standar ganda demikian mencolok. Sungguh sangat mengerikan kalau kebebasan diartikan sebagai bebas menghina agama dan keyakinan orang lain,” katanya.

HTI juga mengecam sepak terjang Geert Wilders, sutradara film Fitna, yang menyerukan agar Al Qur`an dilarang sebagaimana halnya buku Mein Kampf karya Adolf Hitler.

Untuk itu, HTI memprotes keras pembuatan dan penayangan serta pengedaran film Fitna dan menuntut agar film itu ditarik dari peredaran, dan Wilders dihukum berat.

Selain itu, HTI juga menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk menekan pemerintah Belanda agar menghentikan peredaran film itu.

Puluhan anggota HTI itu berunjuk rasa sambil berorasi dan membawa spanduk yang mengecam Geert Wilders serta menyerukan agar umat kembali kepada sistem kekhalifahan.

Aksi yang dijaga oleh puluhan anggota kepolisian itu sempat memacetkan jalur lambat Jl Rasuna Said, karena separuh jalur tersebut digunakan oleh para pengunjuk rasa.

Sebelumnya, ratusan anggota Front Pembela Islam, Senin (31/3), juga berunjukrasa di depan Kedubes Belanda soal film Fitna sehingga mengakibatkan jalur lambat di Jl Rasuna Said ditutup pihak kepolisian. FPI menuntut antara lain agar pemerintah Indonesia mengambil tindakan tegas antara lain dengan menarik Duta Besar Indonesia untuk Belanda sebagai salah satu bentuk protes. [EL, Ant]

Sumber: http://www.gatra.com

01/04/2008 12:34 WIB
Buntut Fitna, GPI & HTI Minta Kedubes Belanda Ditutup
Novan Bayu P – detikcom

Jakarta – Demonstrasi dilakukan sekitar 50 orang yang tergabung dalam GPI dan HTI digelar di depan Kedubes Kerajaan Belanda. Mereka mendesak penutupan Kedubes Negeri Kincir Angin itu di Jakarta. Dalam aksi di depan Kedubes Belanda, JL HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (1/4/2008), massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Islam (GPI) dan Hitzbut Tahrir Indonesia (HTI) membawa bendera dan poster yang antara lain bertuliskan ‘Hukuman mati untuk penghina Islam.

Mereka juga membawa kertas bergambar Geert Wilders, anggota parlemen Belanda dari Partai Kebebasan yang membuat film Fitna. Tanda silang terlihat jelas mencoret gambar Wilders.

Para demonstran mengutuk Geert Wilders dan menuntut pemerintah Belanda meminta maaf kepada umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia, serta menutup kedubesnya di Indonesia.

“Mengajak seluruh umat Islam untuk berjihad membela Dinul Islam dengan melakukan pemboikotan terhadap produk Belanda,” ujar Fatah Syamsuddin dari GPI.

Massa juga menuntut pemerintah Indonesia untuk memutus hubungan diplomatik dengan Belanda.

Aksi tersebut dijaga oleh sekitar 20 polisi. Kegiatan itu juga tidak mengakibatkan kemacetan jalan. ( nvt / mar )

Sumber: http://www.detiknews.com

4 comments

  1. pengawalrevolusi

    sekali lagi kita akan menyaksikan, atas nama kebebasan berpendapat; penguasa negeri ini juga tidak akan memiliki sikap tegas untuk mencegah hal ini terulang.

    DIMANA HARGA DIRI PENGUASA NEGERI-NEGERI ISLAM !!!

  2. wahai kaum muslimin, khususnya di indonesia !Marilah kita rapatkan barisan untuk satu kata “segera dirikan negara islam” yang akan menerapkan syariah secara totalitas, yang akan membungkam mulut -mulut mereka yang melecehkan, menghina, dan memfitna Nabi kita Muhammad SWA. Allahuakbar 100 x ……..

  3. sudah cukup penghinan mereka dg agama ini.
    Wallahi,hanya khilafahlah yang akan mempertahankan izzul islam wal muslimin.
    Ayo, kita sama2 mprjuangkankhilafah islam.
    Allahu akbar.

  4. iman ti bandung

    Sepakat dengan komentar sobat pengawal revolusi dan fatahklanyar…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*