Dengan kerjasama itu, Google membantu sistem informasi sejumlah badan intelejen AS seperti National Security Agency, CIA dan FBI dengan menawarkan teknologi terbaru dan mudah digunakan serta menyediakan software dan hardware yang dibutuhkan.
Para agen harus mendapatkan izin untuk masuk dalam situs yang tertutup untuk publik itu, guna mendapatkan akses data dalam tiga level, data yang masuk katagori ‘top secret’, rahasia dan sensitif tapi tidak dirahasiakan.
Keterlibatan Google dalam komunitas intelejen AS memicu kemarahan para blogger. Mereka mengecam Google dan menuding Google telah berkolaborasi dengan agen mata-mata, bahkan dalam hubungan yang sangat dekat dan bukan cuma menjual alat pencari. (ln/presstv)