HTI Press. Sebagai bentuk respon terhadap pembuatan, penayangan dan penyebaran film Fitna oleh pimpinan Freedom Party Belanda, Greet Wilders, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mendatangi Kedubes Belanda di Jakarta pada hari Selasa (1/4). Di bawah panasnya terik matahari, massa HTI dengan lantang menyuarakan pembelaan terhadap Rasulullah saw, Al-Quran dan Islam serta menuntut agar Greet Wilders dihukum mati. ”Hukuman Mati Untuk Penghina Nabi”, ”Khilafah Akan Menghentikan Penghina Islam”, ”Tegakkan Khilafah, Penghina Musnah”, demikian bunyi poster yang mereka bawa.
Jubir HTI, M. Ismail Yusanto, dalam siaran persnya menyatakan protes keras terhadap film tersebut. ”Kita juga menuntut agar peredaran film itu dihentikan dan Greet Wilders dihukum berat.” papar Ismail. Jika tidak, lanjut Ismail, berarti pemerintah Belanda dan negara-negara Eropa telah menerapkan standar ganda. Pasalnya, Barat yang selama ini berkoar-koar tentang kebebasan berpendapat nyatanya juga akan menyeret ke pengadilan setiap orang yang meragukan kebenaran Hollocaust (pembantaian massal) yang dilakukan oleh Nazi terhadap orang-orang Yahudi di Eropa.
”Bukankah mengkritik Hollocaust juga adalah bagian dari kebebasan berpendapat? Mengapa untuk kritik terhadap Hollocaust dilarang, sementara penghinaan terhadap Islam dibiarkan atas nama kebebasaan?” tanya Ismail.
HTI juga mempertanyakan kampanye dialog antarperadaban (antara Islam dan Barat) yang selama ini terus didengung-dengungkan oleh Barat. ”Di satu sisi, Barat menyerukan dialog peradaban, tapi pada saat yang sama Barat membiarkan penghinaan terhadap peradaban lain seperti penghinaan terhadap Rasulullah Muhammad saw dan Al-Qur’an. Mereka berbicara tentang dialog peradaban, akan tetapi Barat memaksakan peradaban Barat di negeri-negeri Islam bahkan dengan kekuatan militer seperti yang kini tengah terjadi di Irak” ungkap Ismail.
Selain itu, menurut Ismail, semua ini menunjukkan kelemahan umat Islam akibat dari tiadanya Khilafah dan Khalifah yang memerintah kaum muslimin. Menurutnya, tiadanya seorang Imam yang melindungi aqidah dan kehormatan kaum muslimin inilah yang meyebabkan orang-orang kafir dengan sesuka hatinya terus memfitnah, melecehkan dan menodai Islam.
Pemerintah Belanda Lepas Tangan
Selain melakukan orasi di depan gedung kedubes Belanda, delegasi HTI yang terdiri dari H.M Ismail Yusanto, Drs. H. Hafidh Abdurrahman, MA., KH. Muhammad Al Khaththath, Ir. M. Rahmat Kurnia, M.Si, Farid Wajdi, S.IP, Ir. Anwar Iman dan Abdullah Fanani, juga melakukan audiensi dengan duta besar Belanda untuk Indonesia, Nicolaos Van Dam.
Dalam kesempatan tersebut Nicolaus Vadam menyatakan bahwa film Fitna tersebut bukan merupakan sikap dan pandangan pemerintah Belanda. Masyarakat Belanda, kata Nicolaos, juga banyak yang menentang. ”Itu adalah tanggung jawab Wilders sendiri dan partainya. Salah alamat jika protes disampaikan ke pemerintah Belanda. Harusnya ke partai Wilders (Freedom Party maksudnya, red)” ungkap sang dubes. Artinya pemerintah Belanda lepas tangan terhadap urusan ini.
Menanggapai pernyataan Dubes Belanda tersebut, delegasi HTI menyatakan bahwa itu merupakan tanggung pemerintah Belanda. ”Karena Wilders merupakan warga negara Belanda, bahkan anggota parlemen Belanda. Jadi sudah seharusnya pemerintah Belanda menghentikan Wilders dan siapaun yang menghina Islam. Jadi sangat tepat jika delegasi HTI datang ke Kedubes Belanda” bantah Ismail. Ismail juga membacakan pernyataan sikap HTI yang selanjutnya akan disampaikan kepada pemerintah Belanda oleh pihak Kedubes Belanda. [fahmiy ramadhan]
Foto-foto Aksi:
Jubir HTI, H.M Ismail Yusanto memberikan keterangan pers seusai audiensi
Ust. M. Rahmat Kurnia menjelaskan hasil audiensi dengan Dubes Belanda
Ust. Junaidi ath-Thoyyibi memberikan orasi
Ust. Muhammad Marsy (Ketua Fortops)
Ust. Wahiduddin menyampaikan orasi
Ketua Bidang Kebijakan Publik PB KAMMI, Ariyanto turut mendukung perjuangan penegakan Syariah dan Khilafah
Massa HTI di depan gedung Kedubes Belanda
Ibu-ibu pun ikut membela kehormatan Islam dan kaum muslimin
Khilafah Tegak, Penghina Islam akan musnah
Hukuman Mati Untuk Penghina Islam!!
Hukuman Mati Untuk Penghina Nabi!!
Delegasi HTI melakukan audiensi dengan Dubes Belanda untuk Indonesia, Nicolaos Van Dam
Pemerintah Belanda Lepas Tangan>>> Ini budaya kaum kafirin…..tdk kstaria dan suka lempar batu sembunyi tangan. Warganya suruh hujat Nabi Muhammad, Alquran, Islam….terus pemimpinnya bilang “Itu tidak ada wewenang kami utk menghukum, memberi sanksi, karena negara kami menganut azas kebebasan berpendapat”…..Istighfar ajalah umat Islam. Bersabarlah, ujian demi ujian akan membangun semangat kebersamaan diantara umat Islam dan khilafah Islamiyah akan kembali tegak. Amin…ya robbal’alamin.
masih adakah kata dialog untuk mereka?
Masih adakah kekuasaan penguasa muslim?
Masih adakah pembelaan kehormatan Islam?
Dimana tentara tentara kaum muslimin !!!
Izinkan Aku Menarik Pelatuk Pistol di poster itu…
Pliss atuh lah!
Wahai kaum muslim !!! sampai kapankah kita akan menunggu keadaan seperti ini? ayo kita tegakkan syariah dan khilafah sebagai bukti kecintaan kita kepada Allah SWT.
Telah nyata QS Albaqarah 120. Wahai kaum Islam!!! bersungguh-sungguhlah dalam berdakwah memperjuangkan syariah dan khilafah.ayo Bangkit!! karena kita adalah umat yang terbaik. Mari berubah untuk menuju kehidupan yang lebih baik.
Hanya dengan khilafah dan khalifahlah kemuliaan kaum muslimin akan kembali datang dan tak kan lagi berani diganggu oleh oarng2 kufr. Allahu Akbar.
Pencitraan jelek terhadap simbol-simbol dan akidah islam, adalah bagian dari konspirasi yang luar biasa besar dan sistematis dari kalangan masyarakat barat dan Amerika. Mereka akan menggunakan segala sumber daya dan potensi yang ada untuk menhancurkan umat Islam sampai pada titik nadir.
Sebenarnya umat islam punya kekuatan yang mematikan, sayang kekuatan dan potensi itu tidak di gunakan. Kalau saja semua negara arab dan semua negara Islam bersatu memboikot dengan tidak akan menjual minyak, gas dan bahan vital lainnya ke semua negara eropa dan Amerika bila pelaku penghinaan terhadap Islam tidak di hentikan dan pelakunya di hukum sesuai hukum Islam.
Embargo minyak sudah pernah di lakukan negara arab dan berhasil. Akhirnya negara-negara barat mencontoh dengan melakukan embargo ekonomi dan lainnya terhadap negara yang tidak di sukai.
Sekarang kita hanya dapat melakukan boikot terhadap barang dari negara yang terlibat saja atau juga melakukan blok terhadap situs tertentu.Betapa lemahnya umat Islam sudah sampai pada titik untuk membela nabi junjungan dan kitab sucinya saja kesulitan.
Untuk tegaknya Khalifah Islamiyah saya pikir harus dilakukan tindakan kongkrit dan nyata.
kalu diperhatiin muka welder mirip mongki king ato piglet di pilm winnie the pooh yah… wakakaka.. tapi emang dasar dogie-dogie kompeni gak pernah kapok, dalih atas nama kebebasan berpendapat, well kabayan cuma mo bilang satu kalimat aja… BULLSHIT!!! GO TO HELL WILDERS!!!! buat Nicolaus Vadam gak salah tulis tuh bukannya nicolaus va DAMNED!!!
sudah dari sononya, kalo kaum kafir mang ga bakalan berhenti untuk menjelekjelekkan Islam.KEEP REVOLT BRO, SIST
Jumat, 04 April 2008 22:18:00
‘Bukan saja Pojokkan, Tapi Menantang Umat Islam’
Laporan: Rahmat Santosa Basarah
Jakarta-RoL–Ketua Lembaga Kajian An Nashr Institute, Munarman menegaskan bahwa film fitna itu bukan saja melecehkan Islam akan tetapi menantang umat Islam. ”Sebab menyimpulkan tentang Islam secara sembrono. Film ini mengajak orang untuk memusuhi Islam dan menghentikan perkembangan Islam di Eropa,” tandas Munarman di Jakarta Jum’at (4/4).
”Jadi pembuat fim ini memang ada unsur sengaja untuk mengajak perang. Oleh karenanya umat Islam jangan ragu-ragu untuk menjawab tantangan ini dan kita harus menjawab tantangan ini. Dia juga menyatakan bahwa Islam mengancam kebebasan masyarakat Barat. Ya jelas saja karena memang Islam melarang kebebasan sex, kebebasan minum khamar, kebebasan makan babi, dan Islam jelas melarang kebebasan orang yang menodai dan merusak ajaran Islam dengan berkedok HAM,” tambah Munarman.
Oleh karenanya menurut Munarman, umat Islam mesti bersiap untuk menghadapi pelecehan dan tantangan ini dengan segala cara dan segala daya upaya yang dimiliki. ”Termasuk boikot produk-produk Belanda,” kata Munarman.
Sementara itu Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Basri Bermanda mengungkapkan bahwa pihaknya menghimbau agar pemerintah Indonesia bersikap tegas menghadapi media-media yang memojokkan umat Islam ini.
msihkah kita diam…!!!! perlakuan mereka ..
untuk sekian kalinya merka menhina ISlam dan KAum MUslimin atas dasa KEBEBASAAN ….
BANGKITLAH SAUDARku dr KEHENINGAN diammu…Belalah Diin yg mulia ini…
lihat Pemimpin2 KAum Muslimin diam seribu BAhsa..
wahai pemipin kaum muslimin diama Engkau..!!!!
mana tentaramu….!!!
mangkitkan tentaramu dr tidurnya yg panjang dibarak2 kepengecutan kalian …
dimana.. kalin ,,
jgn kata2 sabar dan terpancing saja kalian sampiakn …SAATNYA —> BANGKIT MEBELA AGMAMU ..!!!!
Banyak kasus penghinaan, penggencetan, penodaan, pemiskinan, pembodohan pada Ummat Islam lewat berbagai media cetak dan elektronik. Baik dalam bentuk ‘ekspresi seni’ atau ‘kajian ilmu’.
Untuk menghadapinya yang paling awal adalah; Kalau suka televisi – biasakan ‘nonton’ jangan ‘nyetel’. Kalau ada acara televisi yang dianggap memiliki manfaat – tonton tayangannya tapi pada waktu tayangan iklan tekan tombol ‘mute’ untuk menghilangkan suara. Di sekolah-sekolah Islam siswa harus mulai diberikan bekal bagaimana membaca media. Adakan kampanya selama sepuluh tahun dari sekarang lewat masjid-masjid dengan muatan “Tinggalkan Televisi Dari Asyar sampai Isya'”. Jika ada tayangan yang tidak berkualitas, anjurkan seluruh ummat mengirim surat sebanyak-banyaknya kepada berbagai media – jangan cuma ‘ngedumel dan diskusi’ kurang efektif. Persiapkan kader untuk mengusai dunia media, jika ini tidak dilakukan ada bahaya kebingungan ummat akibat menderita bisutuli budaya.
Dan yang penting semua niat baik yang akan kita lakukan harus di dasari dengan Jujur (syahadat); Tertib, disiplin dan Bersih (sholat); timework (zakat); update (puasa) dan terakhir, mendunia (hajji).
Tanpa ini, pasti kita sia-sia, hancur karena tak bahagia. Mereka yang jahat itu pun mendasari perbuatannya dengan dasar-dasar di atas ini, cuma saja dihilangkan unsur paling pentingnya; syahadat dan sholat.
Wallahualam
Rumli Adnan
Tolong Kepada masyarakat muslin di Indonesia terutama kepada semua ORMAS ISLAM. saya adalah seorang mualaf. Saya belum pernah menyaksikan film FITNA yang sangat menyesatkan itu. dan itu tidak boleh dibiarkan untuk beredar. saya sangat sangat setuju. Tapi sampai saat ini saya masih khawatir dengan tayangan Stasiun TV yang menyajikan tayangan live pada jam sholat maghrib. Saya sempat berfikir apa mereka yang ada di studio TV sudah mengerjakan sholat. Bukankah hal yang demikian itu adalah bentuk pengkafiran umat muslim …..? sekali lagi saya yang sangat lemah dalam amar ma’ruf nahi munkar minta pertolongan kepada Ormas ISLAM agar segera bertindak dengan tegas dan lantang dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Terima KAsih.