IMF akan Jual Simpanan Emas

Dana Moneter Internasional (IMF) berencana menjual sebagian simpanan emasnya demi menutup lubang dalam keuangannya.

IMF mengharapkan penjualan emas sekitar 12,97 ons atau 403 ton itu, yang mencakup sekitar 12% dari keseluruhan simpanan emas lembaga tersebut, menghasilkan dana $6 miliar. Sementara peran lembaga internasional tersebut sebagi pemberi pinjaman ke negara-negara yang perekonomiannya terganggu mengecil, IMF perlu menemukan cara lain untuk mengakses dana. Harga emas naik baru-baru ini sementara para pedagang di pasar keuangan mencari pengamanan untuk melindungi uang mereka dari gejolak di pasar keuangan dunia.

Penjualan emas IMF itu bergantung pada persetujuan Kongres Amerika Serikat.

Penjualan tersebut juga harus disetujui beberapa dari ke-185 negara anggota IMF yang berkantor pusat di Washington D.C.

‘Pilihan sulit’

Bos IMF Dominique Strauss-Kahn menyatakan pilihan langkah tersebut “pilihan sulit tapi perlu” yang akan membantu memodernisir lembaga tersebut dan menempatkannya pada “pijakan keuangan yang mantap”.

Para pejabat IMF mengatakan, penjualan mungkin berlangsung selama beberapa tahun demi menghindarkan gangguan muncul di pasar.

Harga emas mencapai rekor tertinggi di atas $1.000 per ons bulan Maret, tapi bergejolak setelah itu.

IMF menyimpan sekitar 103,4 juta ons emas. Pada 20 Februari lalu, cadangan emas itu bernilai sekitar $95.2 miliar.

Pemasukan baru

Dana dari penjualan emas IMF itu akan dipergunakan untuk membeli obligasi pemerintah Amerika dan perusahaan demi menghasilkan pendapat dan menutup kekurangan dana sekitar $400 juta yang diproyeksi selama dua hingga tiga tahun mendatang.

Ini bagian dari perombakan dramatis model pendapatan IMF, yang selama lebih dari 60 tahun ini bergantung pada pemberian pinjaman kepada negara-negara miskin untuk mendukung perannya sebagai pengawas perekonomian dunia.

Namun, kebutuhan akan dana pinjaman darurat IMF merosot dalam satu dekade terakhir sementara banyak negara berkembang, khususnya di Asia, menumpuk cadangan devisa untuk meredam risiko krisis di masa datang.

Ini juga mendorong IMF melakukan pemangkasan belanja $100 juta dari anggarannya dalam kurun tiga tahun ke depan hingga tahun 2011.

Langkah ini “akan memungkinkan lembaga tetap menajdi organisasi internasional independen, cerdas, dan dinamis yang memfasilitasi kerjasama dan aksi global untuk menjamin stabilitas keuangan dan kemakmuran bagi semua,” kata
Strauss-Kahn.

Perkembangan ini terjadi menyusul keputusan bulan lalu untuk mengalihkan hak suara dari negara-negara industri maju, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Jerman, ke negara-negara yang perekonomian semakin kuat, termasuk Cina, India dan Brazil. Negara-negara tersebut memaikan peran yang semakin berpengaruh dalam perekonomian dunia.

http://www.bbc.co.uk/indonesian/news