Sekira seribu orang massa yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) Tasikmalaya turun ke jalan menuntut pembubaran Ahmadiyah, Jum’at (18/4). Teriakan-teriakan “bubarkan Ahmadiyah”, “Ahmadiyah sesat”, “Ahmadiyah dibidani Inggris” dan sebagainya yang sesekali diselingi pekikan takbir menggema di Kota Tasikmalaya. Aksi massa yang dimulai selepas shalat Jum’at tersebut diisi dengan orasi dan pawai menyusuri jalan protocol seputar Kota Tasikmalaya. Orasi dilakukan di dua tempat, yakni di Tugu Adipura Jl. HZ Mustofa dan di Halaman Kantor Kejaksaan Negeri Tasikmalaya. Pawai dengan menggunakan berbagai macam kendaraan sempat membuat lalu lintas sepanjang jalan yang dilewati sedikit tersendat. Namun tidak sampai membuat kemacetan.
Ketua FUI Tasikmalaya yang sekaligus menjadi penanggungjawab kegiatan, A. Mufti Nurhabib berkenan menjadi orator. Dalam orasinya, Mufti menjelaskan beberapa alasan mengapa Ahmadiyah mesti dibubarkan. “Ahmadiyah telah menodai kesucian dan kemurnian ajaran Islam yang mulia dengan meyakini Mirza sebagai Nabi dan Tadzkirah sebagai kitab suci”, terangnya. “Ahmadiyah juga telah melanggar hak azasi umat Islam untuk menjalankan keyakinannya yang benar sesuai Al-Quran dan As-Sunnah dengan penodaan seperti itu”, tambahnya.
Di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Tasikmalaya, Ketua FUI Tasikmalaya membacakan tuntutan umat Islam Tasikmalaya. Massa juga sempat meminta Kepala Kejari Tasikmalaya, H. Syatrisman, SH. untuk berorasi. Syatrisman menyampaikan dukungannya terhadap tuntutan umat Islam Tasikmalaya dan menghimbau agar massa tidak melakukan tindakan melanggar hukum.
Sesaat sebelum membubarkan diri, Ketua FUI Tasikmalaya menyampaikan tuntutan umat Islam Tasikmalaya kepada Kepala Kejari Tasikmalaya yang juga sebagai Koordinator Bakor Pakem Daerah. Kepala Kejari berjanji untuk meneruskan tuntutan tersebut kepada Presiden.
Aksi yang berlangsung sekira dua jam itu mendapat apresiasi positif dari berbagai kalangan, termasuk aparat kepolisian. Sesaat setelah massa bubar, mereka menyalami Ketua FUI Tasikmalaya dan menyampaikan terima kasih karena aksi telah berjalan tertib dan lancar. Aksi berjalan damai tanpa kekerasan. (LI/Tasikmalaya)
Alhamdulillah FUI bisa melakukan demo “MENENTANG AHMADIYAH” bisa tertib…..ahmdiyah memang wajib dan harus dibubarkan. Ujian umat Islam di Indonesia tidak henti2nya…..semoga tetap sabar dan tawaqal.
Bapak Adnan Buyung Nasution…..nyimak ulasan Bapak di TV swasta beberapa hari lalu……Dilindungi Kebebasan beragama di Indonesia…”memang betul”….tapi kalau kebebasan merusak aqidah agama(kebebasan merusak agama)…”itu tidak betul” pak. Ahmadiyah terbukti telah menyesatkan pikiran sebagian umat Islam.
Intelektual UIN Jkt (?) mengatakan bahwa Umat Islam telah memaksakan kehendak satu tafsir…..kok baru sekarang bilang Pak…kenapa tdk jaman dulu sewaktu sebelum Islam belum masuk di Indonesia????
Islam yang mengacu pada Alquran dan Hadist Rasul ..terlebih dulu masuk ke Indonesia…ahmadiyah belakangan.
Tasik Kota Resik…
Tetap semangat!
Tasik Kota Santri…,
Jadilah santri yang dicintai Ilahi Robbi..
Pejuang Tegaknya Khilafah yang mengikuti Manhaj Nabi…
Serunya kasus Ahmadiyah ini adalah cerminan perang ideologi antara Islam dengan Sekuler Kapitalis yang diwakili kaum liberal.
Secara ajaran, telah jelas kesesatan ahmadiyah, tetapi ada apa di balik perlindungan kelompok sesat ini terus dikembangakan di tengah masyarakat Islam? Tentu tidak terlepas kepentingan ideologi Kapitalis untuk memmecah belah Islam.
Pejuang dien-Nya yg kokoh bak gunung Galunggung..