Barat kembali menunjukkan arogansinya terhadap warga Muslim. Sebuah majalah berita yang terbit di Kanada, tidak menggubris protes warga Muslim negeri itu atas artikel yang isinya tendensius dan memojokkan umat Islam. Majalah itu lagi-lagi menggunakan alasan kebebasan pers untuk membenarkan tindakannya. Kontroversi berawal ketika majalah berita Maclean’s memuat artikel yang dikutip dari buku seorang penulis dan jurnalis terkenal asal AS, Mark Steyn yang berjudul “
Atas artikel tersebut, empat mahasiswa hukum di
“Kami melakukan sejumlah riset dan akhirnya kami tahu bahwa Maclean’s telah mempublikasikan 19 artikel dengan isi yang hampir sama, ” tambah Awan.
Awan juga mengungkapkan, pihak Maclean’s tidak mau memberi hak jawab pada keempat mahasiswa itu ketika mereka bertemu dengan jajaran editor Maclean’s. Di pengadilan hak asasi manusia, Maclean’s menolak jika artikelnya disebut menghasut dan menimbulkan kebencian. Pihak Maclean’s mengatakan tuntutan keempat mahasiswa agar diberi hak jawab sepanjang 5.000 kata dan menentukan cover majalah, tidak bisa diterima.
Tindakan keempat mahasiswa mengadukan Maclean’s ke komisi hak asasi manusia federal didukung oleh Canadian Islamic Congress dan organisasi serupa di
Pengadilan federal dan
[Eramuslim]