Seminar Optimalisasi Kiprah Politik Muslimah
Muslimah harus cerdas politik! Pernyataan ini diamini oleh tiga pembicara yang tampil dalam seminar OPTIMALISASI KIPRAH POLITIK MUSLIMAH. Seminar ini diselenggarakan DPD II HTI Kabupaten Bogor pada tanggal 25 April bertempat di Gedung Pemuda Cibinong. Tiga pembicara yang dihadirkan untuk mengupas topik Kiprah Politik Muslimah adalah Hj.Ratu Nailamuna, SF yang merupakan wakil ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bogor; Eny Dwiningsih, S.TP,MSi, Sekjen Muslimah Peduli Umat (MPU), dan Ir. Dedeh Wahidah Ahmad, anggota DPP HTI.
Diikuti oleh sekitar 125 peserta muslimah yang berasal dari berbagai instansi pemerintah, ormas, para tokoh dan mubalighoh di Kabupaten Bogor, seminar berlangsung hangat. Seminar dibuka oleh Kasubbag PP Setda Kabupaten Bogor Hj. Ratih Sunarti, SH, M.Si. Dalam sesi pertama, Ratu Nailamuna memaparkan fakta partisipasi politik perempuan di parpol dan lembaga legislatif yang masih rendah. Pada akhir pemaparannya, satu dari dua anggota perempuan di DPRD Kabupaten Bogor ini berpesan agar muslimah tidak mengabaikan kewajibannya sebagai istri dan ibu ketika berkiprah di bidang politik.
Pembicara kedua, Eny Dwiningsih mengawali materinya yang bertema “Kiprah politik muslimah di ormas” dengan uraian fakta-fakta permasalahan umat Islam di Indonesia. Menurutnya, semua permasalahan ini berawal dari tidak adanya penerapan Islam secara sempurna sebagai sebuah sistem. Dengan kesadaran bahwa penegakan syariat Islam tidak mungkin tanpa persatuan umat, MPU didirikan dengan maksud menyatukan langkah perjuangan umat, khususnya berbagai ormas yang mewadahi muslimah.
Sementara dalam sesi terakhir, Dedeh Wahidah mengungkapkan pengertian politik dalam pandangan Islam dan upaya untuk mengoptimalkan kiprah muslimah. Aktivis HTI ini menegaskan wajibnya perempuan berpolitik dan sekaligus meluruskan pandangan bahwa kiprah politik perempuan tidak harus dengan masuk parlemen dan tidak ditujukan untuk membela kepentingan perempuan semata. Kiprah politik perempuan ditujukan untuk menyempurnakan pengurusan seluruh kemaslahatan umat, baik laki-laki maupun perempuan. Selanjutnya ia menjelaskan juga berbagai strategi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan peran politik muslimah, termasuk juga upaya sinergisasi antara negara, parpol & ormas serta umat dalam pembinaan politik muslimah.
Peserta nampak mengikuti pemaparan ketiga pembicara dengan antusias. Sesi diskusi bahkan berjalan dengan hangat. Namun karena keterbatasan waktu, diskusi diakhiri dengan satu kesimpulan, bahwa untuk mengatasi permasalahan bangsa secara tuntas, tidak cukup hanya dengan memperbanyak perempuan yang menduduki jabatan penguasa, melainkan hanya dengan menerapkan Islam sebagai sebuah sistem.
[Nurhasanah]
Setuju…
Muslimah harus cerdas politik!
Sepakat, muslimah harus cerdas politik dan terjun didunia politik menurut islam yang penting tidak mengabaikan kewajiban utamanya menjadi ibu RT.
Bgmn ya caranya mngnal HTI ini lbh jauh, sy seorg prmpuan di Palangkaraya dan ingin mngnal Islam lbh dalam lagi, apa di Palangkarya ada HTI nya jg ya, klo ada d mana sy hrs mnghubunginya…Salam kenal,(brkt sy tlskn nmr hp sy dgn maksud agar d hubungi klo ada kegiatan HTI di kota Palangkaraya n sktrnya-085249000234-)Trimakasih.
allahu akbar..
sepakat.. kiprah politik perempuan tidak harus dengan masuk parlemen dan tidak ditujukan untuk membela kepentingan perempuan semata. Kiprah politik perempuan juga ditujukan untuk menyempurnakan pengurusan seluruh kemaslahatan umat, baik laki-laki maupun perempuan. jadi intinya politik bukan hanya dengan masuk parlemen semata…
terus berjuang saudaraku..allahu akbar..