Diskusi bersama Menkes : Kita Butuh Nyali

moderator-bahrul-ulum-spd.jpgHTI-Press. Makasar. “Yang kita butuhkan sebenarnya adalah nyali” tegas ust. Ir.Hasanuddin Rasyid, Humas HTI Sulsel ketika mengomentari sikap berani Menteri Kesehatan RI, DR.dr. Siti Fadilah Supari dalam melawan arogansi AS dan WHO. Hal tersebut beliau sampaikan pada acara “Bedah Isu Publik ; Cengkeraman Asing Lewat Lembaga Kesehatan” di gedung Pola Kantor Gubernur Sulsel (ahad,4/5/08). Acara yang di gagas oleh Forum Umat Islam (FUI) Sulsel, Muslimah Peduli Syariah (MPS) Sulsel, dan Air Bening Management Programs ini di pandu oleh Bahrul Ulum, S.pd. Nampak apresiasi dan antusiasme yang luar biasa dari sekitar kurang lebih 300 orang dari kalangan tokoh, akademisi, mahasiswa dan kaum muslim.

Tampil sebagai pemateri tunggal, menteri yang sempat diusir oleh WHO karena tindakan beraninya membongkar konspirasi WHO dan AS pada kasus spesimen virus beberapa waktu yang lalu itu, mengatakan ada sebuah mekanisme yang tidak adil. Dimana Negara-negara yang memiliki spesimen virus harus menyerahkannya kepada WHO untuk dibuatkan vaksin yang nantinya akan dikomersialisasi. “Kalau dikomersialisasi masih untung, nah kalau dibuat untuk senjata biologis, bagaimana?” papar beliau. “ Mapping DNA virus saya ada di Los Alamos, sebuah laboratorium angkatan bersenjata AS yang pernah menjatuhkan bom atom di Hiroshima !” lanjut beliau. Pernyataan beliau sontak membuat kaget dan heran peserta forum.

Menanggapi pemaparan beliau, DR.Adi Surya Culla, pakar politik asal Universitas Hasasanuddin yang juga bertindak sebagai penanggap, mengatakan ada sebuah proyek global untuk menguasai dunia. Lebih jauh ust. Hasanuddin Rasyid dengan melihat kasus ini mengatakan bahwa kita sebenarnya butuh ideologi yang kuat supaya nyali kita besar. “Sudah saatnya dunia berubah dan hanya ideologi Islamlah yang bisa membuat kapitalisme global tergantikan” katanya.

Kasus yang sangat sensitif ini oleh ibu menteri sendiri hanya ditanggapi dengan enteng.”Mengembalikan hak rakyat dan tidak menjadi bangsa pecundang itu cita-cita saya”. Lebih lanjut, beliau mengatakan tindakan yang dilakukannya melawan hegemoni WHO dan AS adalah karena cetusan dari iman yang paling mendasar. Beliau yakin jika ia benar maka akan di tolong oleh Allah SWT. Mungkin penguasa kita harus ‘berguru nyali’ pada ibu Menkes. (LI/HTI SULSEL)

 

6 comments

  1. iman ti bandung

    Ya Allah
    nyalakan
    terus
    adrenalin perjuangan ini…

    Sebagaimana Engkau alirkan pada para pejuang Islam Indonesia :
    Perang besar terjadi tahun 1925-1930 antara rakyat Jawa Tengah pimpinan Pangeran Diponegoro melawan penjajah kafir Belanda. Dalam buku-buku sejarah disebutkan bahwa Pangeran Diponegoro mengangkat senjata karena marah tanah leluhurnya diserobot Belanda. Ini salah besar.
    Sejarawan Ahmad Mansyur Suryanegara memaparkan bahwa iman Islam seorang Diponegoro-lah yang menyebabkan dia lebih suka keluar dari lingkungan keraton dan bergabung dengan rakyat memimpin perang melawan kafir Belanda. Salah satu pemicunya karena Belanda menerapkan pajak Blasting yang sangat menyengsarakan rakyat. Diponegoro yang melihat rakyatnya terus ditindas tidak tahan dan langsung memimpin peperangan melawan kafir belanda tersebut.
    “Dalam patung dan lukisan, Pangeran Diponegoro diperlihatkan tengah menghunus keris dengan tangan kanan dan tangan kirinya memegang tali kekang kuda. Ini pun tidak benar. Diponegoro bukanlah menghunus keris, tetapi memegang kitab suci al-Qur’an untuk membakar semangat jihad rakyatnya, ” papar Mansyur Suryanegara lagi.

    Palagan Ambarawa, di mana laskar santri dan ulama mampu mengusir pasukan pemenang Perang Dunia II, Inggris.

    Pertempuran 10 November 1945 yang berasal dari Resolusi Jihad para ulama NU di Jawa pada bulan Oktober 1945, sebab itu semangat jihad-lah yang membuat rakyat Surabaya rela mati, bukan semangat membela yang lainnya.

    Sejarah Laskar Hisbullah/Sabilillah bahkan Jenderal Soedirman sangat mengandalkan pasukan Islam ini;
    Sosok Jenderal Soedirman yang sangat fanatik dengan Islam, sehingga beliau selalu menyelipkan ayat-ayat jihad dalam setiap surat perintahnya. (eramuslim.com)

  2. Ayo lawan hegemoni para kapitalis, saatnya Ideologi Islam untuk kembali memimpin dunia. Ibu Menkes pertolongan Allah akan datang jika kita berusaha berjuang untuk tegaknya Ideologi Islam. Ayo Bu gabung bersama barisan pejuang Khilafah………Allahu Akbar

  3. Mannaaa Khilafahnyaaa?

  4. Allahuakbar!!! Allah telah menurunan kesadaran dan keberanian umat Islam di Indonesia. Ibu mentri saja yang perempuan berani seperti itu. Bagaimana Para Jendral negeri ini??? Sayang mereka belum pernah perang! Katanya Jenderal bertubuh besar dan kekar, jangan loyo melawan Agresor Amerika, Allah SWT dan umat islam bersama ANDA! JAngan Takut!!!

  5. saatnya dunia berubah…lantas apa yang an merubahnya n berubah kemana???

    HANYA KHILAFAH YANG KAN MERUBAHNYA MENUJU PERUBAHAN HAKIKI DENGAN SYARIAH …. ALLAHU AKBAR

  6. Yusran Ramli

    Ewako…!
    Kita memang butuh nyali besar dan lebih penting KONSEP IDEOLOGIS yang jelas untuk sebuah perubahan yang terarah.
    Jelas hanya dengan ideologi Islam lah ummat ini akan bangkit.
    Perubahan itu sudah semakin jelas… tidak saja dari timur, bahkan dari berbagai belahan dunia semakin nampak kesadaran ummat.
    Ayo… bersegeralah wahai Pejuang…
    Tetap semangat,Inovatif dan istiqomah.
    Ewako…!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*