Reposisi Perempuan Menuju Indonesia Lebih Baik
Surabaya. Derasnya arus perpolitikan di Indonesia menuntut perempuan berkiprah dalam politik tanpa meninggalkan peran utamanya. Untuk memberi pencerahan kepada perempuan tentang peran politik, DPD II HTI Kota Surabaya menyelenggarakan Dialog Tokoh Muslimah dengan tema “Reposisi Peran Perempuan Dalam Mewujudkan Indonesia Lebih Baik”. Acara yang digelar pada Ahad, 4 Mei 2008 di Balai Diklat Depag Surabaya, dihadiri sekitar 500 peserta dari berbagai kalangan masyarakat, diantaranya perempuan professional, praktisi pendidikan, kesehatan, anggota majelis ta’lim, ibu-ibu PKK dan aktivis mahasiswa di kota Surabaya. Menurut Atikah Ummu Hafidz ketua pelaksana acara, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan langkah tokoh muslimah se-Surabaya terhadap persoalan umat. Diharapkan dari acara ini perempuan dapat berperan serta menjadikan Indonesia lebih baik.
Acara dimulai tepat pukul 09.00 dipandu oleh Faizah Majid, S.pd sebagai moderator dengan menghadirkan pembicara Ir. Nurul Husna (DPD II Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia) serta Iffah Rahmah,S.pd (DPP Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia).
Ir. Nurul Husna dalam paparannya menjelaskan bahwa upanya untuk menyelesaikan persoalan masyarakat harus di perjuangkan dengan landasan dan cara yang shoqih yaitu mengubah tatanan kehidupan masyarakat yang demokratis sekuler kapitalistik menjadi tatanan kehidupan Islam yang menjamin terselesaikannya semoa problema kehidupan manusia. “Seperangkat aturan yang sempurna dalam risalah Islam adalah satu-satunya system aturan yang tepat dan benar dalam menjawaw persoalan individu masyarakat, negara bahkan tatanan dunia,” kata Nurul Husna. Ia menambahkan tantangan perjuangan yang sesengguhnya adalah bagaimana kaum muslim, laki-laki maupun perempuan bersama-sama mewujudkan kembali tatanan kehidupan yang berdasarkan pada aturan Islam yang diridhoi Allah swt.
Iffah Rahmah, S.Pd anggota DPP Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia mengatakan kiprah politik muslimah bisa dilakukan dengan menjadi aktivis da’iyah politikus yang senantiasa mengikuti perkembangan umat dan melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan sesuai dengan aturan Allah “Dalam tataran praktis perempuan bisa berpolitik sesuai dengan kemampuannya dan perannya di masyarakat. Tidak harus menjadi kepala Negara, gubernur, bupati, anggota dewan dan sejenisnya.” Menurut Iffah peran yang lain dalam politik, perempuan bisa menjadi ibu yang ideologis yaitu ibu yang faham Islam secara kaffah baik aqidah maupun syariah. Sejarah mencatat, ibu yang ideologis seperti yang di lakukan ibu Imam Syafi’i yang mengajari putranya hingga hafal Al Qur’an pada usia tujuh tahun dan menjadikannya mujtahid Contoh lain Asma’ Binti Abu Bakar yang berhasil mendidik Abdullah Bin Zubair sebagai ahli ibadah, mapun Al Khansa’ yang mendorong empat putranya untuk mati Syahid. Menurut Iffah, untuk memperjuangkan syari’ah dan khilafah dibutuhkan kesungguhan dan keseseriusan untuk mewujudkannya seorang mulimah tidak boleh berhenti berperan dalam kancah politik meskipun harus menghadapi berbagai kesulitan menuju terwujudnya Daulah Khilafah Islamiyah.
Para tokoh muslimah merespon positif acara ini Dra.Hj. Rukayati ketua Forum Ukhuwah Muslimah Rindu Syariah Surabaya (FUMERS) menganggap acara ini sangat penting untuk disampaikan kepada kaum perempuan untuk menyamakan langkah mengubah kondisi masyarakat dengan menerapkan syariah Islam.
Foto-foto:
Islam adalah problem solving dalam segala aspek, jika diterapkan secara kaffah….termasuk dalam peran perempuan dalam kehidupan ini, bukan solusi dari para pejuang gender yang justru akan menghancurkan kaum muslimin…
Allahu Akbar….3x
teruslah berjuang wahai ummu, kiprah dalam menciptakan generasi mujahidin sangat penting, oleh karena itu perbanyaklah tsaqofah islam yang kaffah agar dien kita sempurna dan khilafah dapat tegak kembali.
Inilah
yang
saya
maksud
dengan
The Extraordinary Women….
(Perempuan-perempuan luar biasa)
saya termasuk yang hadir dalam acara tersebut. Subhanallah… ibu-ibu yang hadir memberi respon positif. bahkan siap menjadi pejuang syariah dan khilafah dengan terjun langsung dalam politik (mengurusi masalah umat). tetaplah berjuang ibu!
SubhanaLlah. Ibu pejuang syariah, Ibu pendidik generasi rabbani, Ibu penyejuk di mata suami, Ibu tangguh, Ibu luar biasa, Ibu……….
Keeeeeeeeeeeeeerrrrrrrrrrrrrreeeeeeeeeeennnnnnnnnn
Ibu Tangguh, Istri Solehah, Anak yang berbakti
HARUS ITU
Alhamdulillah respon ibu2 di surabaya sangat bagus, bagaimana di kota lain?? Semoga perjuangan ini mendapat ridlo Allah SWT. AMIN….ALLAHU AKBAR!!Teruslah berjuang saudaraku…