Diskusi Politik HTI : Indonesia Lebih Buruk dari “Negeri Bebek”

diskus-parpol.jpgHTI-Press. Jakarta. “Indonesia lebih buruk dari ‘negeri bebek’ yang sudah hancur. Sebab, walau sudah hancur, penduduk negeri bebek masih tertib untuk antri. Tidak seperti Indonesia. Sudah hancur, suka berkelahi dan saling menganiaya.’ Papar Prof Ryas Rasyid dalam diskusi politik  yang diadakan oleh Lajnah Siyasiyah DPP HTI pada hari kamis, tanggal 8 mei 2008 di Hotel Sofyan Tebet. Hadir dalam kesempatan itu, perwakilan dari beberapa partai politik, para praktisi, pengamat  dan peneliti politik lainnya. Acara yang di desaian sebagai ajang sharing ini diadakan sebagai sarana untuk mengurai permasalahan bangsa dan mencari format dan solusi terbaik.

Hadir sebagai pemateri, Prof. Ryas Rasid, Al Muzammil Yusuf (Ketua Fraksi PKS DPR) dan MR Kurnia (Direktur Pusat Kajian Politik Islam DPP HTI).Indonesia, menurut Prof Ryas Rasid, sudah mengalami krisis multidimensi. Banyak sekali  bencana yang melanda Indonesia.  Ada bencana politik dimana marak fenomena premanisme politik. Obligor BLBI dijadikan ‘mesin ATM’ bagi politisi-eksekutif. Selain itu nampak gejala disintegrasi bangsa. Bukan lagi muncul namun semakin lama semakin mencuat.  ‘Aceh dan Papua bagaikan bara dalam sekam.’ tegasnya.

Selanjutnya bencana hukum. Semua instusi hukum tidak bersih dari ‘transaksi kasus’. Para pejabat berdebat tentang orang miskin.  Pendidikan sangat terbelakang. Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah negara dan pemerintahan justru menjadi sumber masalah.  Namun belum ada kelompok yang melakukan ‘pencerahan politik’ kepada rakyat.

Sementara itu menurut MR Kurnia, ada bahaya bencana yang lain yang paling berbahaya,bencana akidah. Contohnya masalah Ahmadiyah dianggap yang tidak tuntas dan dianggap persoalan perbedaan furu’ (cabang). Padahal ini sudah masalah akidah.  

Al Muzammil Yusuf menambahkan kriminalitas tidak sekedar krisis moral. tetapi hasil dari krisis sistem sosial. Untuk itu , tambahnya, dibutuhkan system kekuasaan yang cerdas.“Kalau sebuah bangsa sudah terpuruk maka harus kepada Allah SWT, yakni sistem yang berasal dari Allah SWT yang teman-teman HTI sudah banyak dikaji yaitu Khilafah Islamiyah,” ujarnya.

Seluruh pembicara sepakat bahwa akar masalah adalah system yang bobrok. Akar masalah adalah system. Dalam pandangan Ryas Rasid sistem sekarang adalah  buatan manusia, untuk keluar  harus mengubah itu. ”Perubahan selanjutnya adalah konstitusi, organisassi Negara dan pemerintahan, manajeman pemerintahan dan prioritas kebijakan,” tegasnya. (Guw Uwik/LS)

 

4 comments

  1. iman ti bandung

    Khilafah
    solusi
    terbaik…

  2. Memang !
    Tidak ada yang lain….
    Khilafah
    solusi
    terbaik…

  3. Perjuangkan segera, Khilafah Islamiyyah. Allahu Akbar!

  4. satukan umat islam dengan dakwah dalam naungan daulah khilafah.Allahu Akbar…..~!~!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*