HTI Jawa Timur Ingatkan Sejarah, Benahi Akidah

surabaya.jpgRefleksi HUT Surabaya
suarasurabaya.net| Kota Surabaya memasuki usia ke-715. Dalam usia cukup tua, Surabaya masih memiliki banyak persoalan mulai kejahatan, kemiskinan, gizi buruk, prostitusi, hingga narkoba. Melihat latar belakang tersebut, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur menggelar refleksi HUT Surabaya ke-715 di Jalan Sedap Malam, Selasa (20/05) pagi. Refleksi tersebut diwujudkan dalam beragam acara mulai dari menulis surat untuk Walikota Surabaya hingga teatrikal tentang penyebaran agama Islam di tanah Jawa.

Disamping itu, di usianya yang cukup tua, Surabaya seharusnya juga berbenah dengan syariah. Seperti disampaikan FIKRI AZUDIAR Ketua HTI Surabaya pada MARTHA reporter Suara Surabaya. Menurut FIKRI, tidak hanya kotanya yang dibenahi, penduduk Surabaya senantiasa perlu meningkatkan amal sholeh. HTI juga menginginkan Indonesia berperan aktif melalui cara yang ma’ruf. Syariat Islam, kata FIKRI, menjadi satu diantara cara menjadikan Indonesia lebih baik. Perlu ada langkah nyata berbenah untuk masyarakat Surabaya. Misalnya, dengan menuliskan gagasan mengajak Surabaya berbenah ke arah yang lebih baik dalam secarik kertas. Surat tersebut ditujukan ke BAMBANG DH Walikota Surabaya.

surabaya.jpg

-Massa HTI sedang menulis surat yang ditujukan ke Walikota.
Foto: KHOLIED suarasurabaya.net

Selain menulis surat pada Walikota, para mahasiswa membuat aksi teaterikal sejarah Sunan AMPEL. Mulai dari kedatangan Sunan AMPEL dari Campa di Surabaya, kemudian mendatangi raja KERTAWIJAYA. Raja Majapahit itu akhirnya memberi sebidang tanah di kawasan yang kini dikenal Ampel Denta. Di Ampel Denta inilah pusat dakwah agama Islam disebarkan oleh Sunan AMPEL.
Kemudian kerajaan Majapahit runtuh diganti oleh kerajaan Islam Demak. Kehidupan Islami tercermin dalam kehidupan sehari-hari rakyat Demak. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama akibat gempuran penjajah di nusantara. Kemudian digambarkan oleh para mahasiswa asal Unesa dan IAIN Sunan Ampel perang rakyat Indonesia melawan penjajah bersenjatakan bambu runcing. (kho/tin)

Liputan Media [kelana kota] 20 Mei 2008, 14:25:56, Laporan Kholied Mawardi

Refleksi HUT Kota Surabaya Ke 715
“Saatnya Surabaya Berbenah dengan Syariah
untuk Mewujudkan Kualitas Hidup Warga Kota Lebih Baik”

Dalam usianya yang sudah ke 715, Surabaya masa kini yang penuh gemerlap bangunan dan kehidupan metropolis ternyata masih menyimpan berbagai problem kehidupan sosial bagi warga kotanya. Kesenjangan pendapatan, kemiskinan, gizi buruk, prostitusi, kriminalitas, pembunuhan, perjudian, miras, anjal dan trafficking, narkoba, korupsi, putus sekolah, penggusuran, antrian minyak, kesulitan pendidikan, pemurtadan, pendirian tempat ibadah non muslim yang menyalahi ketentuan, dll. masih menjadi bagian keseharian kehidupan warganya. Padahal dahulu Surabaya pernah menjadi icon sebagai sebuah kota pusat penyebaran Islam dan pusat pelatihan SDM dalam hal budi pekerti yang disegani, yakni pada masa Sunan Ampel. Surabaya juga pernah menjadi pusat perlawanan dan perjuangan melawan penjajahan oleh semangat jihad Bung Tomo. Surabaya pun pernah mencatatkan diri sebagai tempat pertama para ulama merespon runtuhnya Khilafah Turki sebagai payung dunia Islam dengan terbentuknya Comitte Khilafah. Ada apakah gerangan dengan pembangunan dan kehidupan Surabaya saat ini?

Nampaknya ini tidak terlepas dari dominasi nilai-nilai materialisme dan kapitalisme yang telah mengarahkan arah pembangunan Surabaya masa kini. Untuk itu Surabaya perlu berbenah. Saatnya Surabaya berbenah dengan syariah Islam. Sebagaimana yang telah diawali para pendahulu kita. Untuk itu Hizbut Tahrir Indonesia Kota Surabaya menyeru dan mengajak seluruh warga kota untuk:

  1. Senantiasa meningkatkan ketakwaan, amal shalih dan amar makruf nahi munkar.
  2. Terlibat aktif dalam upaya pembenahan kualitas kehidupan warga kota dengan senantiasa menjadikan syariah Islam sebagai solusi kehidupan baik dalam problem individu, keluarga maupun masyarakat.
  3. Terlibat aktif untuk mengontrol kebijakan dan peraturan daerah yang merugikan warga kota dan bertentangan dengan syariah Islam melalui cara-cara yang makruf.
  4. Terlibat aktif untuk mewujudkan suasana yang kondusif bagi dakwah Islam dan pembinaan SDM dengan basis Islam.
  5. Meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan mewaspadai setiap upaya provokasi yang menjadi sarana adu domba dan perpecahan di kalangan umat Islam.
  6. Senantiasa menolak penyelesaian problem kota dengan solusi yang bersifat materialistik dan kapitalistik.
  7. Bersama-sama berupaya menjadikan Surabaya sebagai kota yang bebas dari prostitusi, miras narkoba, free sex, korupsi, judi, dan kriminalitas.

Surabaya, 20 Mei 2008
Hizbut Tahrir Indonesia
DPD Kota Surabaya

4 comments

  1. semangat!!!Allahuakbar

  2. Luar biasa acaranya…Saatnya Surabaya bangkit dengan penerapan syari’ah Islam…Moga agenda seperti ini bisa dijadikan agenda rutin tahunan dengan format acara yang BARU…BEDA…& BELUM PRNAH ADA…ALLAHUAKBAR

  3. pengawal revolusi

    saya kemarin tidak ikut tapi saya bisa merasakan SEMANGAT teman-teman.
    kepada para pejuang syariah dan khilafah tetap semangat dan jagan pernah lupakan saya :-)
    bersatu,bergerak,tegakkan ideologi islam

  4. kemarin saya datang agak terlambat, yang saya senang walaupun datang terlambat tapi pembicara 1 baru mulai bicara, sukses utk tim EO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*