Demo tolak kenaikan BBM marak di berbagai
Komentar: Demo dianggap wajar tetapi tidak didengar. Pemerintah kukuh akan naikkan harga BBM. Bahkan, Menteri ESDM minta pemerintah membuat UU tentang pencabutan subsidi BBM. Jadi, sikap pemerintah: ‘anjing menggonggong kafilah tetap berlalu’.
Komentar: Nampak, upaya menaikan BBM sudah menggunakan tangan besi. Pemerintah panik, indikasi: tuding demo ditunggangi, mnggunakan tangan besi, penyesatan politik dengan isu ‘istana rakyat’, SBY JK minta politisi tidak perkeruh situasi, dll.
Jubir kepresidenan Andi Mallarangeng dengan bangga: ‘Mulai tgl 24/5/08 istana kepresidenan terbuka utk umum. Istana presiden berubah menjadi istana rakyat’ (ANTV, 21/5/08 pk 00.05)
Komentar: Saat ini rakyat tahu pemerintah tidak pro rakyat. Kebijakan tentang BBM merugikan rakyat. Tapi, supaya pemerintah tetap dianggap pro rakyat dibuatlah wisata istana tsb, seolah-olah merakyat. Ini penyesatan politik. Juga, ini dilakukan untuk mengerem agar istana tidak dijadikan sasaran demo.
Komentar: Sejarah tunjukkan Ali Sadikin legalkan judi sambil menyatakan ‘urusan moral biar diurus masing-masing’. Agama dipinggirkan. Wajar, hasil 100 tahun ‘kebangkitan’
Pernyataan Pemerintah lebih mengorbankan popularitas dibandingkan ekonomi menunjukkan bahwa mereka lebih senang mengabdi pada Kapitalis walaupun jabatan taruhannya. toh nanti yang menentukan nasib mereka para kapitalis dan negara asing koq.
Nasi sudah menjadi bubur…..saya pikir SBY-YK bisa membela rakyat kecil…..saya pilih….eeee gak taunya semakin hari semakin keliatan belangnya jg….tidak beda dengan megawati, gus dur, soeharto. Setali tiga uang. Sami mawon rek.
ibarat pepatah
nasi sudah menjadi bubur
jual nasi maupun bubur tetep gak laku
mau makan bubur ato nasi, tetep aja sulit
ibarat pepatah
semua sudah patah
(gimana? mumet nggak? kapitalis emang bikin mumet)