Komentar Politik : BBM Naik, Rakyat Menjerit, Pemerintah Tidak Peduli

Demo tolak kenaikan BBM marak di berbagai kota. SBY: ‘Demo BBM wajar selama tidak anarkis. Ini berarti ingin membenahi negara’ (Seputar Ind RCTI, 21/5/08). JK tetap akan naikkan BBM (MetroTV, 20/5/08)

Komentar: Demo dianggap wajar tetapi tidak didengar. Pemerintah kukuh akan naikkan harga BBM. Bahkan, Menteri ESDM minta pemerintah membuat UU tentang pencabutan subsidi BBM. Jadi, sikap pemerintah: ‘anjing menggonggong kafilah tetap berlalu’.

Menkeu Sri Mulyani memastikan bahwa kenaikan BBM sebesar 28.7 persen. Banyak kepala daerah menolak BLT karena data tidak akurat, takut konflik, dll. Menkopolkam Widodo AS: ‘Setiap daerah harus menerapkan BLT’ (MetroTV,21/5).

Komentar: Nampak, upaya menaikan BBM sudah menggunakan tangan besi. Pemerintah panik, indikasi: tuding demo ditunggangi, mnggunakan tangan besi, penyesatan politik dengan isu ‘istana rakyat’, SBY JK minta politisi tidak perkeruh situasi, dll.

Jubir kepresidenan Andi Mallarangeng dengan bangga: ‘Mulai tgl 24/5/08 istana kepresidenan terbuka utk umum. Istana presiden berubah menjadi istana rakyat’ (ANTV, 21/5/08 pk 00.05)

Komentar: Saat ini rakyat tahu pemerintah tidak pro rakyat. Kebijakan tentang BBM merugikan rakyat. Tapi, supaya pemerintah tetap dianggap pro rakyat dibuatlah wisata istana tsb, seolah-olah merakyat. Ini penyesatan politik. Juga, ini dilakukan untuk mengerem agar istana tidak dijadikan sasaran demo.

Wapres JK: ‘Indonesia perlu pemimpin seperti Ali Sadikin’ (KOMPAS, 22/5)

Komentar: Sejarah tunjukkan Ali Sadikin legalkan judi sambil menyatakan ‘urusan moral biar diurus masing-masing’. Agama dipinggirkan. Wajar, hasil 100 tahun ‘kebangkitan’ Indonesia adalah kebangkrutan. Pemimpin yang diperlukan: amanah dan taat syariah.

3 comments

  1. Pernyataan Pemerintah lebih mengorbankan popularitas dibandingkan ekonomi menunjukkan bahwa mereka lebih senang mengabdi pada Kapitalis walaupun jabatan taruhannya. toh nanti yang menentukan nasib mereka para kapitalis dan negara asing koq.

  2. Nasi sudah menjadi bubur…..saya pikir SBY-YK bisa membela rakyat kecil…..saya pilih….eeee gak taunya semakin hari semakin keliatan belangnya jg….tidak beda dengan megawati, gus dur, soeharto. Setali tiga uang. Sami mawon rek.

  3. ibarat pepatah
    nasi sudah menjadi bubur
    jual nasi maupun bubur tetep gak laku
    mau makan bubur ato nasi, tetep aja sulit
    ibarat pepatah
    semua sudah patah

    (gimana? mumet nggak? kapitalis emang bikin mumet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*