Senat AS Setujui 165 Miliar Dolar Tambahan untuk Perang di Irak, Afghanistan

Washington–RoL– Senat AS Kamis menyetujui tambahan 165 miliar dolar untuk berperang di Irak dan Afghanistan selama satu tahun lagi setelah para anggota parlemen merintangi jadwal waktu yang diusulkan bagi penarikan tentara AS dari Irak.

Dengan suara 70-26, senat mensahkan uang perang baru itu, yang Pentagon katakan sangat dibutuhkan untuk menghindari penghentian (staf) sipil dalam beberapa bulan dan terhentinya chek gaji tentara.

Kongres masih harus menimbang-nimbang perundangan itu. Pekan lalu, mereka mensahkan rancangan undang-undang yang berbeda secara drastis yang gagal memberikan uang baru bagi perang itu dan akan menarik tentara tempur AS dari Irak pada akhir 2009.

Kongres dapat memulai pembahasan secepatnya Jumat. Namun yang lebih mungkin mereka akan membahas perundangan itu awal Juni setelah para anggota parlemen kembali dari reses sepekan lamanya. [ANTARA,Reuters/yt; Jumat, 23 Mei 2008]

6 comments

  1. iman ti bandung

    Metode Penyebaran Kapitalisme = Penjajahan

  2. Berbagai fakta telah menunjukkan didepan mata kejahatan2 para penjajah.

    Dikutip dari : http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2008/05/080527_anak.shtml
    27 Mei, 2008 – Published 09:20 GMT

    Pelecehan seksual anak

    Laporan Save The Children
    Anak-anak telah diperlakukan secara tidak senonoh oleh para penjaga perdamaian dan pekerja sosial, menurut laporan Save The Children UK.

    Perlakuan tidak senonoh atas anak-anak itu –ada yang yang baru berusia 6 tahun– terjadi di kawasan-kawasan yang baru dilanda konflik dan oleh orang-orang yang mestinya justru membantu mereka.

    Berdasarkan riset di Pantai Gading, Sudan Selatan, dan Haiti, lembaga sosial yang bermarkas di Inggris itu menyarankan didirikan sebuah badan pengawas internasional untuk masalah ini.

    PBB menyambut baik laporan tersebut, namun akan mengkajinya lebih dalam.

    Save the Children mengatakan yang paling mengejutkan adalah sebagian besar kasus itu tidak dilaporkan dan tidak ada yang mendapat sanksi, sementara anak-anak yang menjadi korban takut untuk mengungkapkannya.

    Komitmen bersama

    Saya ketakutan. Mereka kemudian meninggalkan aku yang berdarah

    Anak perempuan berusia 13 tahun

    Seorang anak perempuan berusia 13 tahun mengatakan kepada BBC tentang 10 personil pasukan penjaga perdamaian memperkosanya di sebuah lapangan yang berada tak jauh dari rumahnya di Pantai Gading.

    “Mereka menarik aku, melemparkan ke tanah dan memaksa… Aku mencoba untuk melarikan diri namun mereka bersepuluh dan aku tidak bisa melakukan apapun.”

    “Saya ketakutan. Mereka kemudian meninggalkan aku yang berdarah.”

    Dan tidak ada tindakan yang diambil terhadap para penjaga perdamaian itu.

    Laporan itu juga menyebutkan para pekerja sosial juga sering melakukan pelecehan seksual atas anak perempuan maupun lalki-laki.

    “Dalam beberapa tahun ini sejumlah komitmen penting dilakukan PBB, komunitas internasional dan juga lembaga kemanusiaan untuk mengambil tindakan atas masalah ini,” kata Direktur Eksektuif Save the Children UK, Jasmine Whitbread.

    “Bagaimanapun semua lembaga kemanusiaan dan penjaga perdamaian yang bekerja dalam situasi darurat, termasuk Save The Children, mudah terjerumus dalam masalah ini dan harus mengatasinya.”

    Tidak ada dukungan

    Sudan Selatan
    Sudan Selatan, salah satu lokasi penelitian Save the Children

    Laporan Save The Children UK itu menyebutkan harus ditempuh upaya untuk memperkuat sistem perlindungan anak.

    Direktur Save The Children di Pantai Gading, Heather Kerr, mengatakan belum banyak yang dilakukan untuk mendukung para korban

    “Pelakunya minoritas namun mereka menggunakan kekuasaan untuk mengeksploitir anak-anak yang tidak punya suara untuk melaporkannya.”

    “Mereka menderita eksploitasi seksual dan kekerasan dalam kediamannya.”

    Save the Children mengatakan masyarakat internasional sudah berjanji untuk mencapai kebijakan tanpa toleransi, namun belum diikuti dengan tindakan nyata di lapangan.

    Seorang jurubicara PBB, Nick Birnback, mengatakan tidak mungkin menjamin ‘tanpa insiden’ dalam sebuah organisasi yang memiliki 200.000 personil lapangan di seluruh dunia.

    “Yang bisa kami lakukan adalah menyebarkan pesan tidak ada toleransi dan bagi kami itu adalah kewajiban total serta tanpa kekebalan, jika kami temukan pelanggaran,” jelasnya kepada BBC.

  3. kebangkrutan dalam memerangi Iraq.
    Tapi betapa bahayanya meninggalkan Iraq.

    Iraq negri kebangkitan
    Allahuakbar!!

  4. hanif al-islam

    astagfirullah. sungguh biadab mereka terhadap kaum muslim.
    dimana pemimpin negeri islam yang akan mau mengusir penajajah kafir?? sampaik kapan ini terjadi

  5. Fantastis! hanya untuk membunuh orang, AS mengeluarkan dana sebesar itu. Ingat, itu hanya untuk membantai orang di Irak, baik anak-anak, wanita, orang tua dll.
    Masihkah kita melihat bahwa AS pelopor HAM? ataukah HAM hanyalah alat AS?

  6. AMERIKA cuma jago ngomong doank tanpa bukti, kagak gentlement…. buktinya pake bawa isu-isu Terorisme untuk menjelekkan umat islam dan yang lebih parah lagi pake acara minta bantuan negara2 lain lagi lewat boneka PBB…dan yang lebih parahnya lagi ternyata AMERIKA itu minjam dana yang lebih besar lagi untuk menutupi segala kekalahan perang di IRAK, Tapi ingat nih pesan buat antek2 yahudi..”ISLAM ADALAH AGAMA ALLAH, MAKA ALLAH AKAN SELALU MENOLONG HAMBANYA YANG MENEGAKKAN AGAMA ISLAM”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*