Bertepatan 1 hari setelah kenaikan Harga BBM , pada tanggal 25 Mei 2008 DPD II HTI Pamekasan Madura Jawa Timur, melakukan Mashiroh (aksi damai) yang bertujuan menyikapi kenaikan harga BBM yang mencekik masyarakat. Aksi damai yang dilakukan oleh DPD II HTI Pamekasan ini pun mendapat tangggapan dari kalangan masyarakat, mereka sangat antusias mengikuti aksi damai mensikapi kenaikan BBM yang dilakukan DPD II HTI Pamekasan.
Sekitar kurang lebih 200 orang dari Berbagai kalangan mulai ibu-ibu sampai pendidik (guru) mengikuti aksi damai ini, aksi ini juga diliput oleh kalangan berbagai wartawan, yang salah satunya adalah Koran Jawapos Radar Madura yang menjadikan berita Foto kegiatan DPD II HTI Ini menjadi headline.
Aksi damai yang di pimpin langsung oleh ketua DPD II HTI Pamekasan ini menuntut agar pemerintah secara sadar dengan menaikkan harga BBM ini sudah sangat menyengsarakan masyarakat dan segera menerapkan syariah Islam sebagai solusi dari persoalan yang dihadapi bangsa ini, aksi damai yang diisi orasi bergantian ini mulai ketua DPD II HTI pamekasan, Humas DPD II HTI Pamekan, Ketua GEMA Pembebasan Pamekasan, utusan Pondok Pesantren yaitu Ustad Karimullah dari pondok pesantren terbesar sepamekasan, bersama-sama menyatakan rasa prihatinnya atas matinya rasa kemanusiaan pemerintah dengan menaikkan harga BBM, yang jelas-jelas menaikkan harga BBM pada saat masyarakat pada kondisi terjepit masalah ekonomi.
DPD II HTI Pamekasan dengan berbagai elemen masyarakat menyoroti kenaikan BBM ini yang beralasan mencabut Subsidi BBM dengan alasan mulai mengganti dari subsidi barang menjadi subsidi orang dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah pembodohan Masyarakat dan kebohongan Publik.
Aksi yang dimulai dari Depan Gedung Serbaguna PEMKAB Pamekasan dan diakhiri di Lapangan Alun-alun Arek Lancor ini ditutup dengan doa yang isi nya agar Allah membukakan Hati Pemerintah agar tidak bertindak Dzalim serta agar segera bertaubat dan menerapkan syariah Islam dalam naungan Khilafah.
(HUMAS HTI Pamekasan)
Rabu, 28 Mei 2008
HTI Tolak Kenaikan Harga BBM
JOMBANG – Aksi penolakan kebijakan kenaikan harga BBM, masih terjadi. Kali ini giliran aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang beraksi. Aksi yang digelar di depan Gedung DPRD Jl KH Wahid Hasyim, Selasa (27/5) kemarin sore ini diikuti 54 aktivis HTI. Dalam aksinya, massa mengajak aktivis perempuan serta lima belas balita dan anak-anak.
Fathoni, korlap aksi dalam orasinya menyatakan, konsep subsidi BBM kepada rakyat yang diterapkan pemeritah saat ini merupakan logika salah kaprah. Dia mengibaratkan pemerintah sebagai bapak dan rakyat sebagai anak. “Aset tambang itu milik rakyat. Jadi, pemerintah wajib mengelolanya untuk kemakmuran rakyat,” kata Fathoni.
Fathoni juga mengkritik kebijakan manajemen aset pertambangan di Indonesia. Dia menilai, aset tambang saat ini justru diserahkan pemerintah untuk dikelola perusahaan asing. Akibatnya, rakyat dirugikan, karena keuntungan yang didapat sangat kecil dibandingkan jika aset tersebut dikelola sepenuhnya oleh anak negeri. “Ganyang kapitalisme!” teriak Fathoni.
Di pengujung orasinya, Fathoni menawarkan solusi pengelolaan aset tambang serta pengelolaan pemerintahan yang lebih adil. Yakni dengan penerapan konsep syariat Islam. (lal/nk)
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_radar&id=216905&c=109