“Kenaikan BBM, dzalim”, demikianlah sepenggal kalimat yang diteriakkan oleh salah satu orator jalanan, sambil diiringi oleh ribuan massa yang membawa poster dan spanduk yang bertuliskan “Batalkan Kenaikan BBM”, “Tolak Liberalisasi Migas”, “Dengan Syariah Menuju Indonesia yang Lebih Baik” dan sebagainya. Sembari meneriakkan yel-yel yang dikomandoi oleh orator. Mereka adalah ibu-ibu dan bapak-bapak dari kalangan masyarakat bawah yang bergabung bersama
Sebelum aksi dimulai, terlebih dahulu sebagian peserta aksi melakukan konvoi sepeda motor keliling
Pada aksi ini juga diadakan aksi teatrikal yang menggambarkan pengumuman kenaikan BBM oleh Pemerintah yang kemudian disusul dengan reaksi dari para mahasiswa, masyarakat dan ulama yang menolak kenaikan BBM. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan orasi, dimana pada orasi ini disampaikan ada tiga kezaliman yang dilakukan pemerintah; pertama, zalim karena pemerintah buta matanya, tuli telinganya, jahat hatinya, sehingga tidak dapat melihat, mendengar, dan merasakan penderitaan dan jerit tangis rakyat Indonesia; kedua, zalim karena kebijakan ini dibawah kendali penjajah dan untuk kepentingan penjajah; dan ketiga, zalim karena pemerintah berbohong kepada rakyat.
Pada kesempatan ini juga dibacakan pernyataan sikap dari Humas HTI Kalsel yang menyatakan menolak keputusan pemerintah menaikkan harga BBM dan mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, termasuk para pejabat dan para wakil rakyat, bahwa sesungguhnya negeri ini tidaklah akan bisa keluar dari krisis yang membelenggu dan tidak akan mampu membebaskan diri dari segala kelemahan kecuali bila di negeri ini diterapkan syariat Islam secara kaffah. Jika tidak, selamanya negeri ini akan terus didera kesulitan demi kesulitan serta tetap dikuasai oleh penguasa yang zhalim
Adapun aksi ini juga diliput oleh berbagai wartawan media cetak dan elektronik nasional maupun lokal seperti; TransTV, Duta TV, Radar Banjarmasin, Masa FM dan beberapa media lainnya, aksi ini kemudian ditutup dengan do’a, setelah itu para peserta aksi pun membubarkan diri dengan damai.
(Humas HTI Kalsel)
Aksi teatrikal
WAH NENEK-NENEK PUN JUGA MENGIKUTI AKSI TOLAK KENAIKAN BBM. INI SEMAKIN MENUNJUKKAN SEMAKIN BERTAMBAHNYA PENDERITAAN RAKYAT AKIBAT DARI KEBIJAKAN PENGUASA YANG DZALIM. SUDAH SAATNYA KITA KEMBALI KEPADA SISTEM ISLAM YANG DIRIDHOI ALLAH SWT YAITU SYARIAH DAN KHILAFAH.