Banjarmasin: Aksi Tolak Kenaikan BBM

aksibjm08.jpg“Kenaikan BBM, dzalim”, demikianlah sepenggal kalimat yang diteriakkan oleh salah satu orator jalanan, sambil diiringi oleh ribuan massa yang membawa poster dan spanduk yang bertuliskan “Batalkan Kenaikan BBM”, “Tolak Liberalisasi Migas”, “Dengan Syariah Menuju Indonesia yang Lebih Baik” dan sebagainya. Sembari meneriakkan yel-yel yang dikomandoi oleh orator. Mereka adalah ibu-ibu dan bapak-bapak dari kalangan masyarakat bawah yang bergabung bersama massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sedang melakukan Aksi Umat Tolak Kenaikan BBM. Diantara mereka juga ada yang membawa jerigen-jerigen minyak kosong sambil membawa sepeda, yang menandakan semakin menderitanya rakyat akibat dinaikkannya harga BBM. Aksi yang diprakarsai oleh DPD I HTI Kalsel ini berlangsung, Ahad 01 Juni 2008 jam 08.30 wita dengan mengambil rute di depan kantor KPU Kalsel-Jl P. Antasari-Jl P. Samudra-Jl Lambung Mangkurat sampai taman siring depan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin.

Sebelum aksi dimulai, terlebih dahulu sebagian peserta aksi melakukan konvoi sepeda motor keliling kota menuju tempat dimulainya aksi, yang berasal dari beberapa tempat di kota Banjarmasin. Aksi yang dihadiri sekitar 1.500-an orang peserta ini, berasal dari Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura, yang pada intinya menolak kenaikan BBM dan dengan dinaikkanya harga BBM justru semakin menambah parah penderitaan rakyat serta meminta pemerintah segera membatalkan kenaikan BBM tersebut.

Pada aksi ini juga diadakan aksi teatrikal yang menggambarkan pengumuman kenaikan BBM oleh Pemerintah yang kemudian disusul dengan reaksi dari para mahasiswa, masyarakat dan ulama yang menolak kenaikan BBM. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan orasi, dimana pada orasi ini disampaikan ada tiga kezaliman yang dilakukan pemerintah; pertama, zalim karena pemerintah buta matanya, tuli telinganya, jahat hatinya, sehingga tidak dapat melihat, mendengar, dan merasakan penderitaan dan jerit tangis rakyat Indonesia; kedua, zalim karena kebijakan ini dibawah kendali penjajah dan untuk kepentingan penjajah; dan ketiga, zalim karena pemerintah berbohong kepada rakyat.

Pada kesempatan ini juga dibacakan pernyataan sikap dari Humas HTI Kalsel yang menyatakan menolak keputusan pemerintah menaikkan harga BBM dan mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, termasuk para pejabat dan para wakil rakyat, bahwa sesungguhnya negeri ini tidaklah akan bisa keluar dari krisis yang membelenggu dan tidak akan mampu membebaskan diri dari segala kelemahan kecuali bila di negeri ini diterapkan syariat Islam secara kaffah. Jika tidak, selamanya negeri ini akan terus didera kesulitan demi kesulitan serta tetap dikuasai oleh penguasa yang zhalim

Adapun aksi ini juga diliput oleh berbagai wartawan media cetak dan elektronik nasional maupun lokal seperti; TransTV, Duta TV, Radar Banjarmasin, Masa FM dan beberapa media lainnya, aksi ini kemudian ditutup dengan do’a, setelah itu para peserta aksi pun membubarkan diri dengan damai.

(Humas HTI Kalsel)

aksibjm08.jpg

aksibjm09.jpg

aksibjm11.jpg

aksibjm01.jpg

aksibjm07.jpg

aksibjm19.jpg

aksibjm20.jpg

aksibjm02.jpg

aksibjm03.jpg

aksibjm04.jpg

aksibjm10.jpg

Aksi teatrikal

aksibjm12.jpg

aksibjm13.jpg

aksibjm14.jpg

aksibjm15.jpg

aksibjm16.jpg

aksibjm17.jpg

aksibjm18.jpg

 

 

One comment

  1. WAH NENEK-NENEK PUN JUGA MENGIKUTI AKSI TOLAK KENAIKAN BBM. INI SEMAKIN MENUNJUKKAN SEMAKIN BERTAMBAHNYA PENDERITAAN RAKYAT AKIBAT DARI KEBIJAKAN PENGUASA YANG DZALIM. SUDAH SAATNYA KITA KEMBALI KEPADA SISTEM ISLAM YANG DIRIDHOI ALLAH SWT YAITU SYARIAH DAN KHILAFAH.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*