Bandung (Humas),- Kembali, ribuan ummat Islam yang dikoordinir Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM pada hari Ahad (01/06). Aksi yang digelar untuk kedua kalinya tersebut menurut Ketua DPD I HTI Jabar Muhammad Riyan untuk mengingatkan kembali kepada pemerintah untuk menurunkan harga BBM, karena terbukti banyak menyengsarakan rakyat, terlebih bantuan pemerintah sama sekali tidak banyak membantu membumbungnya harga-harga, selain hanya diberikan kepada 19 juta orang dan hanya bersifat sementara.
Selain itu M. Ryan juga mengatakan bahwa, masyarakat harus tahu bahwa pemerintah telah berbohong kepada rakyat. Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bukan karena tingginya harga minyak dunia, akan tetapi karena pemerintah lebih tunduk kepada perusahaan minyak asing yang telah dan akan bermain di sektor hilir migas dengan membuka ratusan SPBU, tegasnya.
Ribuan Massa melakukan longmarch dari jalan Gelap Nyawang, ITB menuju pusat perbelanjaan BIP dan melakukan orasi di depannya. Beberapa aktivis HTI Jabar diantaranya Ust. Taufik Abdul Karim, Ust. Adam Romulo, Ust. Roni, H. Damini melakukan orasi di atas mobil komando. Di akhir acara sebelum pembacaan doa oleh Ust. Abdul Syukur dibacakan pernyataan sikap oleh Humas HTI Jabar, Ust. Luthfi Afandi.
[Humas HTI Jabar]
Foto-foto:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperan di jalan-Nya dalam barisan yang rapi (teratur) seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (Surah Ash-Shaf : 4)
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang rapi (teratur) seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (Surah Ash-Shaf : 4)
http://www.liputan6.com/daerah/?id=160207
01/06/2008 17:58 Unjuk Rasa
Massa Minta Kenaikan Harga BBM Dibatalkan
Liputan6.com, Palembang: Ratusan anggota Hizbut Tahrir Palembang, Sumatra Selatan, sambil membawa keluarganya berdemonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Ahad (1/6). Pengunjuk rasa menganggap kenaikkan harga BBM tidak mensejahterakan masyarakat, tapi lebih merupakan akomodasi pemerintah terhadap pengaruh asing di sektor migas. Karena itu kebijakan tersebut harus dibatalkan.
Aksi turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM juga digelar massa Hizbut Tahrir di Padang, Sumatra Barat. Mereka menuntut pemerintah menurunkan kembali harga BBM. Massa juga mengecam pembagian bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan khusus mahasiswa (BKM) karena dinilai hanya membodohi masyarakat dan mahasiswa.
Penolakan kenaikan harga BBM juga berlangsung di Jakarta. Massa juga menuntut pemerintah menurunkan harga berbagai kebutuhan pokok yang terus melambung serta membebaskan aset-aset energi negara yang dikuasai asing.
Demonstrasi penolakan kenaikkan BBM kembali terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Dengan berbaju serba merah ratusan buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Front Pembebasan Nasional (FPN) mendatangi gedung negara Grahadi Surabaya. Mereka memprotes sikap pemerintah yang telah menaikkan harga BBM. Massa juga sempat menggelar aksi teatrikal mengkritisi sikap pemerintahan SBY-JK yang dinilai telah bertindak sewenang-wenang tanpa memperhatikan nasib buruh dan masyarakat kecil.
Kenaikkan harga BBM, kata mereka, justru semakin menyengsarakan nasib para buruh dan masyarakat kecil karena harga barang-barang kebutuhan juga naik. Sementara gaji buruh tidak ada penyesuaian dari pihak perusahaan. Para pendemo rencananya akan kembali berunjuk rasa dengan melibatkan massa yang lebih besar jika tuntutannya tidak dipenuhi.
Di Yogyakarta, aksi menolak kenaikan harga BBM juga dilakukan ratusan mahasiswa. Demonstrasi yang dilakukan dengan memblokade jalan sempat menuai protes dari para pengguna jalan karena menimbulkan kemacetan. Akhirnya para mahasiswa membuka blokade jalan hingga protes warga tidak berlarut menjadi kemarahan. Para mahasiswa ini rencananya akan menginap di depan Gedung Agung hingga pemerintah memenuhi tuntutan mereka.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)