Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri telah dikeluarkan. Banyak pihak yang tidak puas. Pada satu sisi, para pendukung Ahmadiyah merasa SKB telah membatasi hak warga Ahmadiyah. Pada sisi lain, mayoritas umat Islam melihat SKB belum menyelesaikan masalah. Karenanya, tuntutan pembubaran Ahmadiyah pun tetap bergema dimana-mana.
Kekuatan Asing Bermain
Hal yang penting untuk dicatat adalah adanya sinyalemen bahwa para pendukung Ahmadiyah didukung oleh negara asing. Tidak tanggung-tanggung, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid menengarai adanya agenda asing dalam aksi kekeraan di Monas. Alasannya, ada kedutaan besar (kedubes) asing yang turut berkomentar dalam insiden Monas (ANTV, 9/6/08).
Pengamat intelijen, Soeripto, juga mengatakan, “Ada usaha untuk membuat citra kekerasan pada umat Islam atau violent behavior. Citra (image) itulah yang kini sedang dimunculkan. Usaha-usaha seperti ini tidak tertutup kemungkinan dilakukan oleh intelijen asing.” (Hidayatullah.com, 6/6/2008).
Memang, ada beberapa indikasi yang perlu dicermati terkait masalah ini. Pertama : Sesaat setelah terjadinya Insiden Monas, serta-merta pemerintahan Amerika Serikat (AS) bereaksi. Dua hari pasca insiden, Kedutaan Besar AS di Indonesia mengeluarkan siaran pers yang mengutuk aksi kekerasan oleh FPI. AS menilai, aksi itu berdampak serius bagi kebebasan beragama dan dapat menimbulkan masalah keamanan. “This type of violent behavior has serious repercussions for freedom of religion and association in Indonesia, and raises security concerns (Bentuk kebiasaan kekerasan ini memiliki dampak serius bagi kebebasan beragama dan persatuan di Indonesia),” tulisnya. “We urge the Government of Indonesia to continue to uphold freedom of religion for all its citizens as enshrined in the Indonesian Constitution (Kami mendesak Pemerintah Indonesia untuk terus membela kebebasan beragama bagi semua warga negara sebagaimana yang termaktub dalam konstitusi Indonesia,” tambahnya (The Jakarta Post, 3/6/2008).
Secara politis, pernyataan resmi pemerintah AS tersebut jelas menunjukkan adanya campur tangan terhadap urusan dalam negeri Indonesia. Tidak ada warga negara AS yang terluka. Kejadiannya pun tidak terkait dengan mereka. Lalu mengapa secara sigap mereka mengutuk pelaku dan mendesak Pemerintah Indonesia? Karenanya, wajar jika pernyataan Kedubes AS itu dinilai anggota Fraksi PKS di DPR, Soeripto, sebagai bentuk campur tangan AS terhadap masalah dalam negeri.
Kedua : Pihak AS pun melakukan kunjungan langsung dan memberikan bantuan kepada korban luka insiden Monas. Ketua Usaha Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, John Heffern, menjenguk korban luka Insiden Monas dari Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di RSPAD Gatot Subroto pada 6 Juni 2008. Kunjungan pejabat Kedubes AS ini seakan ingin menggambarkan betapa luar biasanya Insiden Monas tersebut.
Muncul pertanyaan, mengapa ketika terjadi bentrokan fisik antara kedua kubu akibat kisruh Pilkada di Maluku Utara, AS tidak mengeluarkan siaran pers atau menjenguk? Bukankah sama-sama terdapat luka dan terjadi aksi kekerasan? Ketika kampus Unas diserbu, bukankah banyak yang luka dan kampus hancur? Mengapa tidak melakukan tindakan serupa? Bukankah sama-sama tindak kekerasan? Mengapa hanya terhadap Insiden Monas saja kutukan, desakan dan kunjungan itu dilakukan? Ada apa sebenarnya? Bukankah hal ini justru meneguhkan bahwa memang ada hubungan antara AS dengan AKKBB?
Ketiga : pihak-pihak pendukung Ahmadiyah selalu saja berupaya untuk menginternasionalisasi kasus Ahmadiyah. Sebagai contoh, aktivis AKKBB yang juga panitia apel di Monas 1 Juni 2008, Anick, mengatakan pihaknya telah mendorong Ahmadiyah untuk mengajukan suaka politik untuk mengantisipasi pelarangan aktivitas mereka. Sebab, mereka seolah diusir dari negeri sendiri karena dianggap berbeda (Detik.com, 7/1/2008). Lalu pasca keluarnya SKB, sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pendukung Ahmadiyah yang tergabung dalam Human Right Working Group melaporkan SKB Ahmadiyah dalam sidang pleno ke-8 Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan HAM PBB) di Jenewa (Koran Tempo,11/6/08).
Langkah-langkah demikian menggambarkan beberapa hal, yakni: (1) para pendukung Ahmadiyah ’melapor’ kepada tuannya di PBB. Padahal sudah menjadi rahasia umum bahwa PBB dikuasai oleh negara-negara besar pimpinan AS; (2) mengundang pihak PBB untuk memberi tekanan kepada Indonesia untuk melindungi Ahmadiyah dengan dalih kebebasan beragama. Padahal para tokoh dan ulama di Indonesia telah berulang-ulang menegaskan bahwa kasus Ahmadiyah bukanlah persoalan kebebasan beragama, melainkan penodaan/penistaan Islam; (3) menakut-nakuti Pemerintah Indonesia dengan adanya upaya internasionalisasi tersebut. Dengan demikian, muncul pertanyaan untuk kepentingan siapa sebenarnya langkah-langkah tersebut dilakukan, untuk Indonesia ataukah untuk asing dan kompradornya?
Keempat : ada upaya untuk menjadikan Pemerintah berhadap-hadapan dengan apa yang mereka sebut kelompok-kelompok ’Islam radikal’. Padahal Insiden Monas hanyalah melibatkan pihak tertentu. Dengan upaya pukul rata tersebut menjadi jelas bahwa yang diharapkan adalah Pemerintah bersikap keras terhadap kelompok-kelompok yang disebut ’Islam radikal’, yang secara faktual merekalah yang mendukung disahkannya Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi Pornoaksi (RUU APP); mendukung fatwa MUI tentang haramnya sekularisme, pluralisme dan liberalisme; dan memperjuangkan syariah untuk menyelamatkan Indonesia sesuai hasil Kongres Umat Islam Indonesia ke-4 (KUII-IV) tahun 2004.
Bukankah ini telah keluar dari konteks Insiden Monas? Bukankah ini upaya menggunakan tangan Pemerintah untuk menghabisi umat Islam yang ingin menjalankan syariahnya secara konsekuen? Bukankah sikap demikian justru membahayakan kehidupan bersama?
Kelima : diduga di antara para tokoh pendukung Ahmadiyah didukung asing. Misalnya, Goenawan Muhammad pernah mendapatkan penghargaan Dan David Prize yang diselenggarakan Universitas Tel Aviv (TAU), Israel, pada 21 Mei 2006 (www.dandavidprize.org). Di antara tokoh para pendukung Ahmadiyah juga ada yang beberapa kali ke Israel. Ada juga yang mendapatkan penghargaan dari Shimon Perez Insitute.
Lebih dari itu, Tokoh Betawi, Ridwan Saidi mengatakan, ”Saya punya data, LSM berkedok pejuang demokrasi dan HAM menerima dana asing. Mereka harus diusut. Insiden Monas itu festival intelijen dengan LSM-LSM yang dibiayai asing.” (Rakyat Merdeka, 16/6/08).
Mayjen (purn.) TNI Zacky A Makarim, mantan Direktur Badan Intelijen Strategis, juga mengungkapkan, ”Saya yakin sekali, bantuan Jaksa Agung AS kepada Jaksa Agung RI tujuannya untuk kepentingan penegakkan hukum di Indonesia, money laundering, terorisme, juga soal Ahmadiyah. Momentum 1 Juni dimanfatkan kelompok pembela Ahmadiyah yang dibekingi asing untuk memecah-belah bangsa dengan dalih mempertahankan Pancasila.” (Rakyat Merdeka,17/6/08).
Kerjasama Kafir dan Munafik
Dari paparan di atas, ada beberapa hal yang harus senantiasa diwaspadai oleh umat Islam. Tiga di antaranya yang terpenting adalah : Pertama, keterlibatan pihak asing yang notabene kafir. Orang-orang kafir, sebagaimana saat ini ditunjukkan oleh kekuatan asing pimpinan AS, akan selalu berupaya menghancurkan Islam dengan berbagai cara; di antaranya dengan merusak akidah Islam. Proyek liberalisasi agama yang dimotori oleh kelompok liberal di Indonesia sejak beberapa tahun lalu, yang didukung penuh oleh asing, adalah salah satu upaya mereka. Diopinikanlah paham kebebasan beragama, termasuk kebebasan menodai agama (Islam), oleh kelompok liberal. Tidak aneh, kelompok liberal dan asing berkepentingan untuk membela dan mempertahankan Ahmadiyah, misalnya, yang memang menjadi salah satu alat mereka untuk menghancurkan akidah Islam dan memurtadkan umat Islam. Allah SWT berfirman:
]وَلاَ يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا[
“Orang-orang kafir tidak henti-hentinya berusaha memerangi kalian hingga mereka berhasil mengeluarkan kalian dari agama kalian—jika saja mereka mampu .” (QS al-Baqarah [2]: 217)
Kedua, adanya koalisi (kerjasama) kaum munafik (dalam hal ini para komprador/kaki tangan asing, khususnya kelompok liberal) dengan kaum kafir (pihak asing) untuk menghancurkan Islam. Kerjasama semacam ini bukanlah hal baru. Empat belas abad lalu Allah SWT telah mengisyaratkan bahwa di antara karakter munafik adalah menjadikan orang-orang kafir sebagai kawan, pelindung bahkan ’tuan’ mereka. Allah SWT berfirman:
]الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ[
“(Orang-orang munafik itu) ialah mereka yang mengambil orang-orang kafir sebagai teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang Mukmin.” (QS an-Nisa’ [4]: 139)
Ketiga, adanya upaya pecah-belah umat Islam. Ini juga akan selalu dilakukan oleh kaum munafik, juga orang-orang kafir. Pada zaman Rasulullah saw., Abdullah bin Ubay, gembong munafik yang sangat mendendam terhadap Nabi Muhammad saw., misalnya, pernah menyulut fitnah di tengah-tengah umat Islam dalam kasus hadits al-ifki (berita bohong) yang menimpa Ummul Mukminin Siti Aisyah ra. Saat itu hampir saja terjadi fitnah dan perpecahan di kalangan umat Islam seandainya Allah tidak mengingatkan Rasulullah saw. tentang kebohongan yang disebarkan oleh kaum munafik (lihat: QS an-Nur [24]: 11-18)
Dalam peristiwa lain, upaya pecah-belah pernah dilakukan orang kafir (Yahudi). Suatu ketika, seorang Yahudi bernama Syash bin Qais lewat di hadapan orang-orang Aus dan Khazraj yang saat itu tengah bercakap-cakap. Yahudi tersebut merasa benci melihat keakraban mereka. Lalu Yahudi tersebut menyuruh seseorang untuk turut terlibat di dalam percakapan mereka, seraya membangkit-bangkitkan cerita Jahiliah pada masa Perang Buats (yang melibatkan Aus dan Khajraj). Orang-orang Aus dan Khazraj pun terprovokasi. Aus bin Qaizhi dari kabilah Aus dan Jabbar bin Sakhr dari kabilah Khazraj akhirnya saling mencaci-maki satu sama lain hingga nyaris terjadi baku hantam dengan pedang terhunus. Berita itu sampai kepada Rasulullah saw. Beliau kemudian menghampiri mereka seraya menasihati mereka akan makna ukhuwah islamiyah. Seketika mereka pun sadar, bahwa mereka telah tergoda setan dan terperdaya musuh. Lalu mereka pun menurunkan senjatanya, berpelukan dan bertangisan. Tidak berselang lama, turunlah firman Allah SWT:
]وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا[
“Berpegang teguhlah kalian semuanya pada tali (agama) Allah dan janganlah bercerai-berai.” (QS Ali Imran [3]: 103)
Walhasil, sudah saatnya umat Islam selalu waspada terhadap pihak asing yang notabene kafir, juga kalangan munafik yang menjadi komprador (antek) mereka, yang tidak pernah berhenti memerangi Islam dan kaum Muslim. Karena itu, untuk menghadapinya, persatuan seluruh komponen umat Islam wajib dan perlu.
[Al Islam Edisi 410/Tahun XV]
Komentar:
ICG: Fundamentalisme (termasuk Hizbut Tahrir) mengancam Papua (The Jakarta Pos, 17/6/2006).
Ingat! Asinglah yang ingin ciptakan disintegrasi NKRI, termasuk melepaskan Papua. Upaya inilah yang justru selalu dibongkar Hizbut Tahrir.
tunggu apa lagii wahai pemerintah???
sudah nyata intervensi asing disini, tapi kenapa diam saja???
apa diamnya karena gak tahu????
apa karena takut????
apa karena gengsi????
apa karena yang lainn????
ALLAHU AKBAR…. ALLAHU AKBAR….. ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR…. ALLAHU AKBAR….. ALLAHU AKBAR
HANYA KEPADAMU KAMI MOHON PERTOLONGAN……
Kaum muslimin bersatulah…..bersatulah……bersatulah….
Musuh kita sama…kaum kafir laknatullah
Bersatunya kaum muslimin..insyaalah akan menuju pertolongan Allah…Berdirinya KHILAFAH ISLAMIYAH…Amiiiiiiiiiiiin
Ya Allah..Ya..Rahman..Kami memohon pertolonganMu dalam perjuangan ini….
Alasan kita sudah Jelas dan makin jelas…
Allahu akbar…Jayalah Islam, tegakkan yang benar…
Allahuakbar! kobarkan semangat jihad melawan kaum kafir dan munafik, dan mari kita bersatu untuk tegaknya islam di bumi ALLAH
Mari bersatu untuk berjuang menegakkan islam, musuh kita sudah jelas hadapi jangan takut kita pasti menang asal bersatu
Aduuuh, kenapa judulnya pakai tanda tanya?!
Haree geenee masih pakai tanda tanya?! Kesannya jadi nggak tegas, bro!
Nggak usah takut somasi, lah. Dari dulu kan al-Islam memang tulisan analitik, bukan tuduhan atau caci-maki. Lagian, banyak yang ndukung, kok.
Semoga besok-besok tidak terulang lagi.
pake hanif….betul banget
pemerintah takut,gengsi,atau pura2 tidak tahu
padahal khan mereka orangnya pintar-pintar???
tapi kok bisa gitu yach?
ada apa yah sebenarnya?
yang mau jawab monngooo….
‘kerinduan akn tegaknya syari’ah&khilafah kian memuncak’
Memang betul ada kekuatan asing di balik Ahmadiyah. Mereka sangat teroganisir, sudah banyak sekali buktinya dan bisa di lihat di beberapa website lewat internet. Jadi, kalau pemerintah diam-diam saja, itu bukan karena tidak tahu, tapi mungkin karena mereka juga bagian dari kekuatan asing itu atau mungkin takut. Dari awalnya saja, Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi palsu pelayan kolonial Inggris yang memang ingin menghancurkan Islam. Jadi, memang jelas sekali ada kekuatan asing di balik itu semua.
Dan perlu diketahui, para musuh-musuh Islam itu sangat jeli mempelajari Islam dan keadaan umatnya khususnya yang ada di Indonesia, mereka telah membagi umat Islam ini ke dalam 4 kelompok, yakni:
1. Muslim Fundamentalis (yang paling disorot yaitu Hizbut Tahrir dan FPI),
2. Muslim Modern,
3. Muslim Tradisional, dan
4. Muslim Sekuler. (sumber: http://www.libforall.com)
Setelah mereka membagi muslim ke dalam 4 kelompok, lalu mereka menjalankan strategi mereka dengan mengadudombakan ke-empat kelompok tersebut, membodohi kelompok tradisional serta mendukung aksi muslim sekuler dan muslim modern untuk paham-paham mereka (liberalisme, pluralisme, dkk).
Maka, dari itu…sudah saatnya kita eratkan ikatan kita di jalan-Nya. Ingat! Bahwa jalan kebenaran hanya satu dan jalan kesesatan itu sangat banyak.
======================================
INDONESIA GOES TO KHILAFAH
Ya ampyuuun!
Akhirnya umat Islam ada juga yang pintar.
Jadi ketahuan, deh.
Di belakang ahmadiyah AS dan sekutunya… dibelakang kaum muslimin ada Allah SWT… yang maha kuasa… siapa takut… Allahu Akbar…..
Tuh Bener kan….Wa lan Tardho ankal yahuudu walannashoroo hatta tattabi’a millatahum…….
Memang sekeario asing ada dibalik ini semua…
Bang Ridwan saidi Tokoh Betawi punya datanya…
benar kan Bang?????
bersatulah wahai kaum muslimin, jangan mau dipecah belah oleh orang2 kafir.Waspadalah terhadap antek2 asing yang sudah dibutakan oleh harta dunia.Bersatu untuk bubarkan |Ahmadiyah & mmemperjuangkan syariah Islam dg Khilafah di muka bumi. Hanya dg syariah & khilafah aliran2 sesat spt Ahmadiyah bisa dibabat habis.Takbiir…
Kekuatan Asing Di Balik Kelompok Pro Ahmadiyah?>>>> Lha emang iya. Para jin kafirun dari negeri barat telah memberi dukungan kpd ahmadiyah.
Asing memang selalu berusaha menghalangi kembalinya kekuatan Islam, makanya jangan pernah terprovokasi oleh Barat dan antek2nya. Usung terus kembali kepada kehidupan Islam dengan tegakkan Daulah Khilafah Islamiyah, Allahu Akbar.Salam Perjuangan dari Makassar
ISLAM is the solution
أمريكا تود الحفاظ على هيمنتها العسكرية في الشرق الأوس
Browse di situs :
http://www.hizb-ut-tahrir.info/arabic/index.php/infoffice/single/2965/
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang rapi (teratur) seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (Surah Ash-Shaf : 4)
اَللّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنَ الْقَضَاءِِ عَلَى إسْرآءِيْلَ وَأمِيْرِيْكًا واْلإنْجِلِيْزِ وَكُلِّ الدُوَلِ الْحَرْبِيَّةِ
Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk menghancur-leburkan Israel, Amerika, Inggris, dan negara-negara kafir harbi lainnya.
اَللّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنَ الْقَضَاءِ عَلَى كُلِّ هَيْمَنَةٍ لِلدُّوَلِ الْكَافِرَةِ عَلَى أيِّ بَلَدٍ مِنَ الْبِلآدِ لإسْلآمِيَّةِ
Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk menghancur-leburkan setiap hegemoni negara-negara kafir atas negeri manapun dari negeri-negeri Islam.
اَللّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنْ إزَالَةِ أنْظِمَةِ الْكُفْرِ وَ أحْكَامِهِ مِنْ جَمِيْعِ بِلآدِ الْمُسْلِمِيْنَ
Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk memusnahkan segala sistem peraturan dan hukum kufur di seluruh negeri kaum muslimin.
لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إلا بِالله
Tiada daya dan kekuatan kecuali hanya dengan pertolongan-Mu, Yaa Allah.
اَللّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنْ إقَامَةِ الْخِلآفَةِ الإسْلآمِيَّةِ وَ رَفْعِ الرَّايَةِ الإسْلآمِيَّةِ وَ تَطْبِيْقِ الشَّرِيْعَةِ الإسْلآمِيَّةِ
Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk mendirikan Negara Al Khilafah Al Islamiyyah, mengibarkan bendera Islam, dan menerapkan Syariat Islam.
wahai umat ini terlihat sekali….kalian hrs buka mata dan buka hati,why?ini sudah jelas bgt. Cz dari tahun 2005 ahmadiyah tetap bertahan,kemudian lia eddan sdh tidak terdengar,mushaddeq sdh out,lalu skrg ahmadiyah yg awet.. sdh pasti dari ke 2nya gagal berkembang. kemdian dilanjut gerakan yg baru..yaitu ahmadiyah,sbgi pencetus dr gerakan kuffur yg gagal. apa yg hrz kita lakukan? qt berlaku tegas kpd kaum yg menentang or menodai Islam serta lemah lembut lah kpd kaum muslim. inilah yg Rasulullah lakukan dlm dakwahnya.
ayo kawan mulai detik ini kemungkaran hrs dibasmi….!!!
ganti Rezim!!!!
ganti Sistem!!!
Cz Reformasi telah gagal!!!!
kini saatnya Revolusi dunia ini ,dg bernaung dibawah liwa dan roya. Allahuakbar!!!
اَللّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنْ إزَالَةِ أنْظِمَةِ الْكُفْرِ وَ أحْكَامِهِ مِنْ جَمِيْعِ بِلآدِ الْمُسْلِمِيْنَ
Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk memusnahkan segala sistem peraturan dan hukum kufur di seluruh negeri kaum muslimin.
اَللّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنْ إقَامَةِ الْخِلآفَةِ الإسْلآمِيَّةِ وَ رَفْعِ الرَّايَةِ الإسْلآمِيَّةِ وَ تَطْبِيْقِ الشَّرِيْعَةِ الإسْلآمِيَّةِ
Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk mendirikan Negara Al Khilafah Al Islamiyyah, mengibarkan bendera Islam, dan menerapkan Syariat Islam.
اَللّهُمَّ تَقَبَّلْ دُعَاءَ نَا , إنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Yaa Allah, kabulkanlah do’a kami ini. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Aamiin
لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إلا بِالله
Tiada daya dan kekuatan kecuali hanya dengan pertolongan-Mu, Yaa Allah.
Hey teman semua. Sebagai salah satu pembaca situs Hizbut Tahrir yang sudah beberapa saat tinggal di luar Indonesia, saya sangat memahami apa yang dipaparkan dan analisa tentang setiap moment dengan pengertian bahwa hal ini perlu mendapat perhatian lebih dalam. Saya sangat tertarik sekali dengan upaya konsistensi Hizbut Tahrir Indonesia untuk memperjuangkan tujuan dan pengembangan teorinya. Sekali lagi, selamat!
bwt pake hanif….krg nh jlukan pmrintah negeri ni, gue +nh pemerintah ni udh bebal.tp spa ya yg slah pkai mlih mrka sgala,ih amit-amt deh.istigfar yg dlu mlih.So,ni smw slah sstem,mknya jgn sbk gnti2 pmpin cl sstemnya g brbah ya ttp j ngeri ni diambng khancuran.yok smw umat islam mari bersatu,brgrak, tinggalkn&hancrkn sstem kapitalisme-sekuler dan kmbali trapkan syariat islam…Allahu Akbar.