Warga Muslim di Amerika Serikat (AS) marah setelah mendengar kabar bahwa pemerintah di California memantau kegiatan masjid
Hidayatullah.com – “Ini memprihatinkan karena komunitas kami terus-menerus dipantau,” ujar Corey Saylor, jubir untuk Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR). Surat kabar setempat memberitakan bahwa sejumlah agen FBI sedang memantau masjid-masjid di Kota Los Angeles dan San Diego di California. Salah satu tempat ibadah yang dipantau pemerintah adalah Islamic Center of San Diego.
Kalangan Muslim Amerika mengeluhkan tindakan agen FBI yang kerap menginterogasi mereka tentang kegiatan mereka beribadah di masjid dan khutbah para imam. Presiden George W Bush sudah memerintahkan program spionase domestik menyusul serangan berdarah 2001 lalu.
Harian The New York Times menyebutkan Badan Keamanan Nasional NSA ‘langsung’ menyadap sistem komunikasi tanpa izin pengadilan. Sementara The Washington Post melaporkan bahwa FBI memerintahkan perusahaan telekomunikasi untuk menyimpan rekaman internet dan telepon selama bertahun-tahun untuk kepentingan FBI dalam melakukan investigasi antiteror.
Pentagon dan Badan Intelijen Pusat CIA juga memata-matai rekaman finansial personel militer dan warga sipil AS selama bertahun-tahun untuk pengumpulan data intelijen domestik.
Laporan tentang pemantauan aktivitas di masjid membuat beberapa kelompok hak-hak sipil meminta House of Representative dan Senat untuk menggelar dengar pendapat atas isu itu. Serikat Kebebasan Sipil Amerika ACLU bersama dengan Dewan Syura Islam California Selatan dan Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) di Anaheim dan San Diego untuk menggelar dengar pendapat. [iol/www.hidayatullah.com]
Demokrasi…? Kebebasan…? Hak Asasi Manusia…? Say.. Bulsheet… Itu sumua racun pemikiran yang ditularkan oleh Biang Kejahatan di Dunia (AS)… Tangkap dan Bubarkan Organisasi-organisasi yang memperjuangkan Kebebasan, Demokrasi juga Hak Asasi manusia… terlihat manis.. padahal itu adalah racun yang menyesatkan…? Mereka bela Pornografi atas nama kebebasan.. Mereka bela Ahmadiyah atas nama kebebasan… tapi mereka tidak pernah membela Kaum Muslimin yang teraniaya.. baik di Ambon, Poso, Timor Leste.. dan masih banyak lagi… pembelaan mereka hanya untuk menyenangkan tuannya (AS)… agar mendapat kucuran Dolar… Terkutuklah mereka…. para antek dan komprador Amerika dan Barat…
Nyata ! Double of Value-nya kaum kafirun, musta’mirun (imperialis)