Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari sudah tidak akan kompromi lagi terhadap keberadaan laboratorium medis milik Angkatan Laut Amerika Serikat (Naval Medical Research Unit-2/NAMRU-2), laboratorium yang berada di jantung Ibukota itu selama puluhan tahundisinyalir menjalankan kegiatan intelijen dengan kedok penelitian medis.
“Saya sudah merasa jadi singa dan galak mengenai Namru 2. Dengan terungkapnya kasus sejak tahun 1979, saya rasa sudah cukup tugas saya sebagai singa ada keterbatasannya, karena itu masyarakat diminta dukungannya. Apakah kita mau terus membiarkan orang lain berada di dalam rumah kita? Kalau dia pembantu kita jelas kita tahu, tapi ini sudah gak jelas, ” ujarnya dalam diskusi bertajuk “NAMRU-2 Lab Tentara AS Di Jantung Jakarta”, di Gedung YTKI, Jakarta, Senin (23/6).
Ia menilai, keberadaan laboratorium itu tidak ada gunanya, karena Indonesia sudah mempunyai lab yang lebih canggih dan lebih bagus seperti di Surabaya dan di Jakarta.
Siti Fadillah mengaku, khawatir dengan riset-riset Namru yang dinilai membahayakan, karena NAMRU-2 adalah lab yang meneliti virus-virus infeksi yang ganas yang bukan hanya untuk Indonesia saja, tapi untuk wilayah Asia.
“Ini membahayakan, banyak virus dari Vietnam, Filipina, yang kira-kira berbahaya dibawa ke Lab Namru 2 di Indonesia itu. Saya ngeri kalau nanti virus-virus bisa bocor di jalan-jalan protokol seperti di Sudirman, Thamrin dan jalan-jalan lainnya. Sebagai Menkes, saya mengkhawatirkan hal-hal itu, ” papar Menkes.
Mengenai adanya sinyal dari kalangan DPR yang menginginkan kerjasama NAMRU dilanjutkan, Menkes menyatakan, pemerintah sejauh ini tetap mempertimbangkan manfaat yang dari keberadaannya laboratorium ini bagi kepentingan masyarakat, dan sejauh ini masyarakat atau peneliti Indonesia tidak diuntungkan oleh NAMRU, lebih baik tidak dilanjutkan.
“Mudah-mudahan Allah membukakan hati nurani DPR, desicion maker, karena kalau tidak kita akan terus terjajah. Kalau memang tidak ada gunanya ya hentikan saja, suruh mereka pulang, ” pungkasnya.
Pendapat tegas Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari ini juga akan dibawanya dalam rapat gabungan antara Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri pada Rabu (25/6) mendatang.(novel)
Sumber : www.eramuslim.com
Semoga semakin banyak pejabat pemerintah yang akan menjadi singa galak bagi asing. Tapi kegalakan itu tidak akan kuat tanpa syari’at islam.tapi ini bukan berarti syari’at Islam galak, karena hanyalah syari’at Islam satu2nya yang bisa memimpin dunia dengan damai dan sejahtera
sebagai salah satu bagian masyarakat, saya mendukung mu Bu!
Suruh NAMRU ‘pulang’.
Sosok
Perempuan
Perkasa///
Bi Siti, Tetap Istiqomah!
teruskan bu Siti, Allah bersama para pejuang penegak kebenaran. Saya minta seluruh rakyat Indonesia, penguasa Anggota Dewan, politikus, dll sepakat dengan bu siti untuk menolak kerjasana dengan AS. Unir NAMRU-2 dari Indonesia, Kita sudah muak dengan, virus HIV, virus Flu Burung, dll. Entah virus asing mana lagi yang akan di bawa ke Indonesia.
Subhnallah….
Keberanian seperti inilah yang harus dimiliki oleh pemimpin2 kita yang ada di singgah sana.keberanian tuk mau menentang dengan tegas dan tidak bekerjasam dengan asing yang jelas2 sudah terlihat ingin menghancurkan umat muslim. baru satu singa saja yang meraung n marah membuat asing kebakaran jenggot, lalu bagaimana kalau seluruh singa bangun dari tidurnya pasti Indonesia akan terlepas dari kungkungan penjajah kapitalis.
Marilah bersama-sama bekerja keras sekuat tenaga tuk mengusir penjajah dari muka bumi ini. yakinlah akan pertolongan Allah SWT, seperti yang dilakukan oleh Mus’ab bin umar dengan gagah beraninya seorang diri menggoncangkan kota Madinah hingga mampu menjadi kota yang dipersiapkan untuk berdirinya DKI.
wahai bagi para pengemban dakwah untuk mewujudkan tertegakkan DKI butuh sebuah pengorbanan yang amat besar.
bagi para mahasiswa, kita adalah agen peubah jangan hanya terlena dengan SO (study orientit), bagi para pekerja jangan tersibukkan hanya mencari uang. bangkitlah…. KEJAYAAN ISLAM MENANTI DI DEDAP. SAMBUTLAH DAN RAIHLAH
ALLAHU AKBAR
sudah seharusnya indonesia berani mengusir penjajah2 asing yang berkedok kesehatan, perlu diketahui juga Neoimperialisme bukan hnya dibidang kesehatan sja, namun lebih dari itu, dibidang politik, ekonomi, pendidikan dll.
sekali lagi kapitalisme amerika harus segera kita keluarkan dari negeri ini. titik.
As..
ALLAHU AKBAR!!!
memang sudah seharusnya NAMRU-2 ditutup.
Tak ada gunanya bagi Indonesia.
Selamatkan Indonesia dengan syari’ah.
ALLAHU AKBAR!!!
Semoga Ada menteri2 DAN PARA PEJABAT SERTA PENGUASA2 NEGARA yang bisa mencontoh kegigihan MENTRI KESEHATAN DALAM MENYELEMATKAN UMAT DARI BERBAGAI MACAM PENYAKIT…. ALLAHU AKBAR…. ALLAHU AKBAR…. ALLAHU AKBAR. SEMOGA ALLAH MEMBIMBING BELIAU KEJALAN YANG BENAR SERTA DIBERI UMUR PANJANG, KESEHATAN DAN REZEKI YANG MELIMPAH…..AMIN…
Semangat Ibuku Tersayang!!! Kaulah harapan kami ditengah kegersangan harapan!!!
[Kompas 26 Juni 2008]:
Rapat akhirnya tetap menyimpulkan ada tiga pandangan. Pertama, Namru-2 dihentikan. Pandangan ini didukung anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (F-BPD).
Pandangan kedua, operasional Namru-2 dihentikan, dilanjutkan dengan evaluasi bagi kepentingan nasional. Pandangan ini didukung Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Fraksi Partai Damai Sejahtera serta satu anggota dari F-BPD, Yusron Ihza Mahendra.
Ketiga, Namru-2 dievaluasi dan dilanjutkan dengan memasukkan syarat-syarat yang memenuhi aspek kepentingan nasional. ”Pandangan ini didukung Fraksi Partai Golkar, Partai Demokrat, dan satu orang dari Fraksi PKS, Bagus Suryama,” ujar Theo.
[end]
…ah, dagelan politik lagi…
…sudah segitu gamblangnya masih juga beda pendapat…
…dasar sistem maling….
Desicion maker —> seharusnya decision maker.
Terus semangat bu!!!
Gentarkan Amerika dan konco-konconya!!!
Lebih baik lagi kalau ibu ikut serta dalam dakwah menyuarakan Syari’ah dan Khilafah!!!
yak, hidup bu menkes!
contoh tuh bwt menteri2 yang lain! jadi menteri jangn mau duitnya aja, wah payah!
oh, ya… bu kapan mo ikut ngajiiii
huehehehehhehehehe…
biar tambah sip!
allahu akbar3x
keberanian menentang hegemoni asing adalah salah satu bukti keimanan kita sebagai seorang muslim. sudah cukup keluguan kita dalam menghadapi asing yang sok tahu itu.
pemimpin yang dirahmati allahlah yang tidak mempedulikan apa kata asing tapi mempedulikan apa kata allah dan rasulnya serta kaum muslimin. Allahu akbar! islam itu tinggi dan tidak ada yang dapat menyainginya…
Hormat untuk ibu Fadillah, anda sejajar dengan Dr mahatir dan Ir. sukarno