Bulan Juni menjadi bulan dengan korban tewas terbanyak bagi pasukan asing di Afghanistan sejak Taleban digulingkan tahun 2001, demikian angka resmi.
Para wartawan mengatakan, Juni juga merupakan bulan kedua secara berturutan jumlah korban melebih jumlah korban yang jatuh di Irak. Pernyataan militer sepanjang Juni memperlihatkan sedikitnya 45 tentara asing tewas akibat perang atau kecelakaan. Mereka bertugas di bawah Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (Isaf) pimpinan Nato atau koalisi pimpinan Amerika Serikat.
‘Milisi bangkit’
Lebih dari 40% dari ke-122 tentara asing yang meninggal di Afghanistan sepanjang 2008 tewas di bulan Juni, kata angka-angka resmi yang dihimpun oleh situs internet independen, icasualties.org.
Sebagian besar tewas akibat bom tepi jalan mengenai konvoi atau patroli mereka.
Jurubicara Isaf Jend Carlos Branco mengatakan, angka korban tewas yang tinggi semestinya dipandang dalam konteks jumlah pasukan asing yang lebih tinggi ikut memerangi Taleban.
said that the high casualty figures should be seen in the context of a higher number of international troops fighting the Taleban.
The coalition says that it killing large numbers of insurgents
“Isaf has much more soldiers now than in the past and is now going to places where it was not going before,” Gen Branco told the AFP news agency.
The icasualties website says that 31 soldiers – including 29 Americans – were killed in Iraq in June although there are twice as many troops there as in Afghanistan.
Para wartawan mengatakan, angka korban Afghanistan mencerminkan gelombang serangan kubu perlawanan Taleban yang menjadi berita dan itu menekankan kekuatan mereka yang tumbuh.
Bulan Juni, gerilyawan Taleban melancarkan pembobolan penjara yang membebaskan 900 tawanan di Kandahar, sebelum menduduki lembah yang sangat strategis di pinggiran kota tersebut.
Pekan lalu, Pentagon memprediksi bahwa Taleban yang kembali bangkit mungkin mempergencar cakupan serangannya sepanjang 2008.
Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesian