Sungguh menyesakkan dada melihat pelecehan Bung Thamrin A. Tamagola terhadap aturan Allah SWT (syariah Islam) dalam sebuah diskusi di TVone (Kamis malam , 03/07/2008). Diskusi hangat yang mengambil tema “Islam yes , Negara Islam ?” banyak menyoal penerapan syariah Islam oleh negara. Dengan mengambil kasus Perda yang diklaimnya sebagai berbau syariah Bung Thamrin berusaha keras membangun opini sesat . Seolah-olah syariah Islam mengancam wanita , merugikan wanita. Diambillah contoh kasus, wanita dilarang keluar di malam hari , padahal hanya membeli sesuatu.
Sebenarnya tidak ada yang disebut dengan perda syariah Islam sekarang ini . Tidak pernah ada aturan di daerah yang disebut perda syariah. Bahwa ada aturan yang diambil dari nilai-nilai Islam itu benar, namun perlu dicatat perda itu diterapkan bukan karena berdasarkan syariah Islam . Perda itu disahkan oleh DPRD. Artinya, perda itu diterima karena mayoritas anggota DPRD mensahkan lewat mekanisme yang demokratis.
Tentu saja tidak tepat menolak syariah Islam , hanya dengan kasus perda yang diklaim berbau syariah. Kami ingin sampaikan syariah Islam bukan sekedar kewajiban kerudung, larangan terhadap pelacuran, atau larangan berkholwat. Mereka yang menolak syariah Islam sering kali terjebak pada apa yang disebut logika fallacy of composition, mengambil kasus-kasus yang tidak utuh , bahkan tidak bisa sepenuhnya disebut syariah Islam, untuk membangun citra negatif penerapan syariah Islam oleh negara.
Sebagai contoh tentang wanita keluar malam. Hukum asalnya sendiri tidak ada larangan wanita untuk keluar malam. Boleh saja dia keluar untuk keperluan tertentu, ke warung atau ke tetangganya. Namun kalau keluarnya wanita keluar rumah di malam hari mengancam keamanan dan kehormatannya , negara yang bertanggung jawab kepada rakyatnya justru harus melarang dan mencegahnya. Jangankan wanita, laki-laki keluar malam tapi mengancam nyawanya, sah-sah saja negara yang tidak ingin warganya celaka melakukan larangan. Perlu digaris bawahi larangan muncul karena ada sesuatu yang mengancam nyawa atau kehormatan wanita tersebut, bukan keluar rumahnya. Disisi lain, pro sekuler tidak melihat bagaimana menyedihkannya nasib wanita dibawah sistem sekuler. Ekploitasi terhadap wanita terjadi dimana-mana baik secara seksual maupun ekonomi.
Seharusnya kita lebih utuh melihat syariah Islam. Berdasarkan syariah Islam , negara wajib menjamin kebutuhan sandang, pangan, dan papan perindividu masyarakat yang menjadi warga negara, baik muslim maupun non muslim. Kalau ada rakyatnya tidak makan atau tidak punya rumah , berdasarkan syariah Islam negara wajib memenuhi kebutuhan itu dengan gratis. Dalam pandangan syariah Islam negara wajib menjamin pendidikan gratis dan kesehatan gratis bagi seluruh warganya baik muslim maupun non muslim. Sekali lagi ,What’s wrong with syariah ?
Syariah Islam juga mengatur masalah kepemilikan antara lain pemilikan umum (milkiyah ‘amah). Dimana kepemilikan umum ini adalah milik rakyat dan tidak boleh individu (swasta) apalagi asing untuk memilikinya. Berdasarkan ini listrik, air, hutan adalah milik umum yang tidak boleh dimiliki individu(swasta). Pemilikan individu atau swasta pada bidang strategis ini akan menyebabkan terganggunya kepentingan umum.
Termasuk dalam pemilikan umum adalah barang-barang tambang dalam jumlah yang besar seperti minyak, batu-bara, emas. Dilarang bagi individu atas swasta memilikinya. Tambang itu harus dikelola dengan manejemen yang baik, transparan, profesional oleh negara dan hasilnya diserahkan untuk rakyat. Jelas ini merupakan pemasukan negara yang sangat besar. Negara bisa menggunakannya untuk pendidikan dan kesehatan gratis. Syariah Islam mengatur hal itu.
Syariah Islam menjamin keamanan rakyatnya dengan memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku pembunuhan yakni hukuman mati. Pemilikan individu yang diperoleh seseorang dengan kerja keras dan halal dijaga oleh Islam, pelaku pencurian akan diberikan sanksi tegas yakni potong tangan. Dengan catatan, dia mencuri lebih dari 1/4 dinar dan mencuri bukan karena lapar. Kalau dia mencuri karena lapar , negara tidak boleh menghukumnya. Negara justru harus memberikan dia makan. So,What’s wrong with syariah ?
Pelaku korupsi pun diberikan sanksi tegas oleh negara. Bisa sampai hukuman mati. Bukan hanya sanksi , segala hal yang mengantarkan kepada terbukanya peluang untuk korupsi ditutup. Berdasarkan syariah Islam, seseorang tidak boleh memberikan hadiah kepada hakim atau pejabat negara. Suap menyuap dilankat Allah dan dilarang dengan sanksi yang tegas. Umar bin Khoththob saat menjadi Kholifah memerintahkan siapapun pejabat harus dihitung kekayaannya sebelum menjabat. Pada akhir jabatannya, dihitung lagi. Kalau ada yang berlebih dari yang sepantasnya dia terima, harus dipertanggung jawabkan. Negara boleh saja mengambil uang yang tidak jelas itu. Ini adalah syariah Islam .
Argumentasi lain yang dibangun untuk menolak syariah Islam dengan mengatakan syariah Islam seakan-akan hanya untuk kelompok tertentu.Tentu saja yang dimaksud adalah Islam. Bung Thamrin mencontohkan UU Migas yang dibatalkan oleh MK, karena tidak memihak kepada rakyat. Padahal UU Migas muncul karena kebijakan negara yang sekuler-kapitalis. Lagi-lagi ini terjadi salah paham terhadap syariah Islam. Bukankah syariah Islam itu rahmatan lil ‘alamin ? baik bagi seluruh alam , seluruh manusia, tidak pandang dia muslim atau non muslim. Mungkinkah syariah Islam yang bersumber dari Allah yang memiliki sifat ar rahman (Maha Pengasih) ar rahim (Maha Penyayang) itu akan mencelakakan manusia.
Sesungguhnya penerapan syariah Islam adalah untuk kebaikan seluruh warganya baik muslim dan non muslim. Kewajiban negara menjamin sandang, pangan, dan papan indidu rakyat, bukan hanya muslim tapi juga non muslim. Pendidikan dan kesehatan gratis bukan hanya untuk muslim tapi juga non muslim. Bahkan warga non muslim yang dalam syariah disebut Ahlul Dzimmah dijamin keamanannya oleh negara. Sampai-sampai Rosulullah saw mengatakan siapa yang menyakiti ahlul dzimmah , berarti menyakitiku.
Bung Thamrin sepertinya sangat kritis terhadap syariah Islam. Tapi agak kurang kritis terhadap sistem sekuler yang diadopsi Indonesia saat ini. Padahal sistem sekuler -yang dibangga-banggakan Bung Thamrin ini- telah menjadi dasar yang kokoh bagi penerapan sistem Kapitalisme. Hal itu terjadi karena agama tidak boleh campur tangan dalam masalah ekonomi, politik, atau pendidikan. Akibatnya negara diatur oleh sistem kapitalisme.
Kita lihat sendiri bagaimana hasilnya. Kemiskinan meningkat akibat liberasisasi sektor migas yang berimbas pada kenaikan BBM. Beban masyarakat bertambah akibat mahalnya pendidikan dan kesehatan setelah diliberalisasi. Kekayaan alam kita dirampok oleh asing atas nama free market dan investasi asing, sebaliknya rakyat miskin dan busung lapar.
Kalau Bung Thamrin menolak syariah Islam hanya karena berasal dari kelompok Islam, bung Thamrin juga seharusnya menolak sistem sekuler-kapitalisme yang juga berasal dari satu kelompok masyarakat seperti Bung Thamrin yakni kelompok sekuler. Bung Thamrin juga seharusnya melihat ketika agama tidak boleh campur tangan dalam masalah kenegaraan, aturan kapitalisme yang berasal dari segelintir orang (para milik modal) lah yang diterapkan. Terjadilah tirani minoritas atas nama suara mayoritas.
Sering kali kelompok sekuler sangat alergi terhadap syariah Islam kalau diterapkan negara. Pertanyaan kritis, kenapa anda hanya mempersoalkan kalau syariah diterapkan oleh negara ? Sebaliknya melegalkan sekulerisme,kapitalisme, diterapkan oleh negara ? Cara pandang ini jelas tidak obyektif. Menolak syariah Islam diterapkan negara ,hanya karena berasal dari Islam sungguh tidak obyektif. Sementara ide-ide Kapitalisme yang sebenarnya berasal dari pemikir-pemikir Barat diterima dengan lapang dada tanpa sikap kritis.
Bahwa umat Islam membutuhkan negara Islam , sebenarnya bisa dimengerti. Sebab, sistem apapun pastilah membutuhkan negara, sebab negaralah yang memiliki otoritas ,legalitas, dan kekuatan memaksa. Sistem kapitalisme untuk bisa diterapkan jelas butuh negara yang berdasarkan kapitalisme. Untuk bisa menerapkan sosialisme jelas butuh negara yang berasas sosialisme. Logika ini sangat sederhana. Artinya, tidak akan mungkin syariah Islam secara menyeluruh bisa diterapkan tanpa legalitas negara. Penentuan mata uang berdasarkan emas (dinar), tidak bolehnya tambang emas dan minyak dikuasai oleh asing, kewajiban untuk menjamin kebutuhan masyarakat pasti membutuhkan negara. Termasuk memberikan sanksi bagi pezina, penjudi, pencuri, pemerkosa, pembunuh, tentu butuh legalitas negara yang memaksa. Jadi kalau umat Islam membutuhkan negara Islam adalah normal-normal saja. Apalagi kalau rakyat menghendaki, tentu tidak ada alasan untuk menolaknya .
Ironisnya, Bung Thamrin menyalahkan agama. Menurutnya agama gagal menyelesaikan persoalan kemiskinan komunitas umatnya . Kalau agama yang dimaksud bung Thamrin adalah Islam, jelas tuduhan anda salah alamat. Bagaimana mungkin anda menyalahkan Islam, padahal negara saat ini tidak menerapkan syariah Islam.
Apalagi, masalah kemiskinan jelas tidak bisa diserahkan kepada komunitas umat beragama . Penyelesaikan persoalan kemiskinan membutuhkan kebijakan politik. Menghentikan kebijakan yang membolehkan asing menguasai tambang emas dan minyak kita jelas butuh kekuatan dan kebijakan politik. Kenaikan BBM adalah kebijakan politik yang bisa dihentikan juga dengan kebijakan politik. Kalau Bung Thamrin ingin melihat bagaimana Islam menyelesaikan persoalan kemiskinan, seharusnya Bung Thamrin bisa menerima syariah Islam diterapkan oleh negara. Sebab tanpa negara yang menerapkan syariah Islam tidak akan bisa diwujudkan secara total.
Perlu kami tegaskan semua cara pandang seperti Bung Thamrin adalah cara pandang sekuler. Dimana agama hanya diakui dalam masalah indivual, moral, atau ritual. Sebaliknya agama harus dijauhkan dari persoalan politik, ekonomi, dan ketatanegaraan lainnya. Padahal sekulerisme telah menimbulkan bencana yang luar biasa. Seharusnya yang disalahkan adalah sekulerisme yang menjadi asas dari sistem kapitalisme. Inilah yang menjadi pangkal bencana yang menyusahkan masyarakat. Bukan syariah Islam. Jadi kegigihan siapapun menyalahkan syariah Islam dan sebaliknya membela sekulerisme membuat posisinya harus dipertanyakan. Apakah anda berpihak kepada rakyat atau tidak ? (Farid Wadjdi)
Ya. Di TV One juga, dia pernah membela AKKBB dengan alasan kebebasan beragama.
.
…hmmm, …sosiolog yang “voor de oorlog”….
Kasihan dech Profesor Thamrin…..! Menerima sesuatu karena tidak faham, menolak sesuatu juga karena tidak faham. Maksudnya…: Profesor menerima sekulerisme karena tidak faham, sehingga tidak bisa bersikap kritis terhadap kebrobrokan sistem sekuler. Menolak Syariat Islam juga karena tidak faham, sehingga penolakannya tidak argumentatif dan ngawur.
Saran: Profesor belajar Islam sebagai sistem kehidupan gitu lho, tidak usah risih karena terlanjur jadi Profesor. Ya Prof..sebelum panjenengan diminta untuk kembali oleh Yang Menciptakan panjenengan, sesal di akhirat tiada guna!
That’s right…there are so many people who againts syari’ah Islam,,but they don’t understand about islam well…what a pity they are!!ISLAM is rahmatan lil ‘alamin…for the whole of people in the world…
by reestablish Caliphate,capitalism and sekulerism will lose and prosperity will come 4 us…
Allahu Akbar!!!
Say No for capitalism & sekulerism!!say yes for caliphate and syari’ah islam!!
Berarti Bung Thamrin menyampaikan hal-hal sesat.
Jadi, pemikiran sekulerismenya itu pun harus dibubarkan sebagaimana aqidah Ahmadiyah!
Bubarkan Ahmadiyah, bubarkan sekulerisme!
Allahuakbar!
menurut saya sudah cukup u ajuan pelecehan agama u bung thamrin…. setuju?
Mungkin bapak yang terhormat ini kurang siraman rohani Islam.
syariah harus ditegakkan demi rasa keadilan untuk seluruh umat. dan hanya ada satu doa untuk bung thamrin semoga Allah membukakan pintu hatinya untuk bertobat sebelum ajal datang menjemput.
Saya juga penasaran, apa sih yang diucapkan oleh Bung Thamrin itu sampai-sampai di-SENSOR oleh TV One dan membuat marah Ali Mochtar Ngabalin?
Apa kata-kata menghina Islam?
Wah kalau sampai itu yang keluar dari mulutnya… semoga Allah menimpakan balasan yang setimpal.
iya, debat yang semalem rame banget.
banyak kata2 Bung Thamrin yang disensor, kita nggak tahu kata2 yang disensor aja “langsung panas” apalagi kalau tahu
kira2 dia dibayar berapa ya ama kaum kafirin
Sosiolog
Sekuler
keblinger///
iya kemaren aku juga nonton… ketawanya itu kayak pelecehan terhadap umat Islam….
ya nama juga orang sekuler susah tuk di ks tau mana yang baik dan mana yang buruk..
atau mungkin dia udah…..?????
sesat dan menyesatkan
KHILAFAH = AGENDA MENDESAK INDONESIA
Inilah titel Profesor yang diperoleh dari sistem pendidikan kapitalis.
yah namanya juga orang yang banyak kepentinganya, sehingga kalau islam diterapkn dan menjadi aturan maka akan banyak kepentingan orang2 kaya bung tamrin terhalangi kepentingannya. Yaa sperti kepentinganya ke ….sehingga walaupun bicapa ngawur dan pemahaman yang amburadul dia tetap pd kaya biasanya seorang profesor
pernyataan prof thamrin tentang syariah Islam justru semakin menunjukkan betapa tidak rasionalnya alasan yang dikemukakan. Diantaranya mengutip pendapat gus dur jika syariat ditegakkan maka Indonesia hanya tinggal jawa dan sumatera. Apakah ada bukti yang ilmiah tentang statemen itu prof?
Oleh karena itu marilah terus kita gemakan dan jelaskan kebenaran dan kemampuan syariah Islam dalam menjawab tantangan Zaman..Dengan kemampuan membongkar logika busuk kaum liberal umat akan tau mana yang haq dan mana yang bathil Ayo kaum muslimin bersegeralah berjuang menyuarakan syariat dan khilafah..
Saya juga nonton acaranya.Saya salut sama pak Aqil Mukhtar yang bisa mengalahkan seorang prof. yang katanya pintar dalam debat itu.Professor itu keliatan bodohnya.Seru menonton acaranya karena si professor mati kutu dan tidak sanggup berdebat secara intelek dengan Bapak Aqil.Ngak pantas tuh dapat gelar Professor.Ilmunya masih kurang apalagi berdebat dalam masalah Islam.Model professor kayak gini ngajar di UI ? cape deh.
yah, kita memang harus terus memahami dan memahamkan tentang islam dan dunia-islam. doa iftitah: “sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, matiku, hanya karena/untuk Allooh Tuhan semesta alam. tidaklah aku diperintahkan melainkan aku adalah muslim(orang islam).”
weleh2 kenceng bener ya “membopengkan” islam (wlopun tahu perda-nya saja),sosiolog mah kudu obyektif klo profesional, sudah benarkah perda-nya n bgmn penerapannya, juga yang lainnya….
tapi tempatnya juga sih terkesan “lebih melecehkan” lagi, dialog/debat kok di setting kayak gt
raise 4 islam
Sepakat Eyang Kakung. Bung Thamrin itu bodoh, makin banyak dia bicara makin keliatan bodohnya. Di TV One, pas debat dengan Kyai Iskandar SQ dia juga bilang “…menistakan agama lain itu tidak apa-apa asal tidak dilakukan dengan kekerasan.” Masih banyak komentar-komentar bodohnya yang lain.
TVOne itu dimiliki oleh orang2 Yahudi, jadi pantas setiap acaranya pasti berusaha menyudutkan umat islam.. TV ini juga menjadi arena bagi orang munafik untuk menunjukan kebolehanya dalam menyerang orang islam… Orang2 seperti Bung Thamrin cuma bisa bicara di TVone dan TV2 milik Yahudi.. dia tidak akan berani ngomong secara terbuka di mesjid atau pengajian……….apalagi berdebat… dia cuma nyari duit dan kekayaan… itulah ciri2nya orang munafik yang harus dilenyapkan dimuka bumi ini
Orang yang menolak syariah Alloh berarti ogah tinggal di bumi milik Alloh, ya nggaaaaak
Wah, si Thamrin A. Tamagola pastinya kutu buku plus intelek murahan. Jujur aja, berapa kitab tarikh-Islam muktabar yang tlah dia baca n pahami.Cocoknya, bacaan dia pasti sinchan, doraemon etc.What a childish description!!
Usul : Thamrin didatangi face to face. Lihat responnya beberapa lama. Kalo masih berbicara melecehkan Islam, Datangi rumahnya ramai-ramai. Ajak komponen umat Islam.
namanya juga sosiolog,kalau gak ngomong gitu ya bukan sosiolog namanya. sosiologi kan ilmu sekuler? kalau ada sosiolog kok memperjuangkan syariah dan khilafah berarti dia sudah murtad dari aliran ilmunya.
orang-orang yang membenci Syariah Islam adalah orang-orang yang tidak paham akan syariah itu sendiri. seandainya mereka mau berfikir jernih, tentunya tidak ada satu orangpun yang akan menolak Syariah Islam. karena keindahan dan kesempurnaan Islam akan membawa umat manusia pada taraf kemuliaan bukan kehinaan seperti saat ini. so “What’s Wrong With Syariah?”.. tidak ada yang salah sama sekali.
keren euy. Saatnya sekulerisme mati !!!
Ass. wr.wb saudara2ku kaum muslimin wal muslimat.
segala puji hanya bagi Allah, tuhan semesta alam. salawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada nabi kita Muhammad saw. Alhamdulillah, akhirnya umat islam dapat bersatu padu dan bangkit kembali demi menegakkan agama islam. adapun diantaranya mengenai “What’s Wrong With Syariah”. sebenarnya jika kita mau berpikir dan mempelajari lebih dalam mengenai sistem syariah yg tercantum dalam alquran, bahwasannya tidak ada yang salah didalam syariah ” No Wrong With Syariah” karena sistem syariah adalah sistem yang dibentuk oleh allah untuk keseimbangan alam semesta, seperti keadilan dalam perekonomian. Untuk anda perlu ketahui justru yang salah adalah orang2 yang tidak mau mempelajari syariah, seperti orang2 rakus, serakah, kikir, pelit, boros, dan kufur. jadi sekali lagi mari saatnya kita mengubah paradigma dan pemikiran kita selama ini yang mengacu pada sistem kapitalisme menuju pada sistem Syariah. untuk itu wahai para tokoh ekonomi islam mari saaatnya kita mulai sistem syariah, Insya Allah seluruh umat islam baik di Indonesia maupun Di Dunia mendukung sepenuhnya…Maju Terus Pantang Mundur. ALLAHU AKBAR.
orang pintar dukung syariah islam.
kalau prof. tamrin pintar harus tau kemana kiblatnya.
Maha Suci Allah atas segala sangkaan umatnya yang ragu atas syariatnya. Sesungguhnya sebaik-baik aturan adalah aturan Allah yang benar-benar tau seluk beluk tingkah laku ciptaannya.
Apalagi yang perlu diragukan, sejarah telah membuktikan
Dalam acara ini pun sejauh yang anaa tangkap ada hal lain yang perlu kita kritisi,
Defensif Apologetik dari ‘ustadz’ ; dengan menyatakan bahwa Rasulullah saw tidak menetapkan kepada kita bentuk negara…
Padahal…. ulama mu’tabar saja banyak yang menjelaskan tentang kewajiban menegakkan Khilafah Islaam dalam kitab-kitab mereka. Diantaranya Imam Nawawi ra.
idup tuh punya tujuan bung tamrin bukan nyari perbuatan yang ngak2??? otree
Bung Thamrin, kalau anda gak menguasai permasalahan secara utuh mendingan diam dan gak malu-maluin diri anda sendiri kalaupun anda punya gelar. Akademisi kok dangkal pemahamannya. Belajar tentang Islam secara benar dulu dong….baru ngomong tentang Islam. Masyarakat juga sudah gak terlalu percaya pada bualan-bualan orang-orang sekuler macam anda, karena ternyata hasilnya ya kayak begini, negara carut-marut gak karu-karuan, rakyat susah karena diterapknny ekonomi kapitalisme oleh pemerinth yang mengambil sekularisme untuk mengatur negara. E….menimpakan kesalahannya kok pada Islam, yang benar aza…….
ass.
ane minta artikel nya ya…
wassalam
Kira-kira berapa dolar atau rupiah yang bisa didapat oelh seorang agen untuk membuat dan menyebarkan analisis salah tentang syariah Islam sehingga bisa membingungkan dan menggembosi dukungan terhadap syariah Islam? Apakah orang-orang agen tersebut sudah mengerti ataukah tidak dengan perilaku bodohnya itu? Mengapa mereka tidak beralih profesi saja, menjadi dokter, perawat, insinyur, atau apalah asal tidak menjadi agen penghalang syariah. Sama sekali tidak baik dan tidak kstaria untukmenjadi agen yang mengorbankan kepentingan ummat manusia secara umum. Coba saja hitung berapa kerugian dunia tanpa syariah. Ada berapa kematian akibat perang yang dilancarkan negara-negara kapitalis sementara hasil kemajuan dari akibat perang sama sekali tidak terjadi kecuali demokrasi dan HAM. (Makan tuh demokrtasi dan HAM). Ada berapa orang yang kelaparan dan kehausan akibat tidak bisa mengakses sembako karena hasil bumi ini hanya dinikmati segelintir orang (Indeks gini dunia sangat tinggi). Ada berapa banyak orang bunuh diri gara-gara tidak bisa hidup dengan baik. Itulah seabreg fakta yang mesti dilihat para agen itu. Itupun kalo mereka masih punya hati. So syariah Islam, jalan terus. Aku Insyaallah akan selalu menjadi pemelamu, bersama dengan para pemuda yang dari hari ke hari semakin banyak yangmerapatkan diri di barisan pembela syariah ini. Allhu Akbar Walillahil hamd.
Kasihan banget mbah Thamrin tu yach …ngomong tanpa dasar yang jelas , tapi kira – kira begitulah orang – orang yang gak ngerti tapi sok pinter , ngaku pakar tapi buyar …. alias blank….
Mudah-mudah…mau dan bisa segera memahami islam secara utuh agar segera bertobat / insaf sebelum dipanggil oleh Alloh SWT.
Tetap istiqomah dalam hidup demi islam dan ridho Alloh SWT .
Iya, aku baru temuin Blog ini, nek acara di TVONE sdh ngeksamaain sejak diulangkali. Prof. Tamrin itu kan Sosiolog, ya pemikiran dan konsep hidupnya ya ajor-ajer (kt wong Jawa) ntar ajur dia….! konsepnya yang pasti kondisional dimana dia berpijak, dimana saat dia berada disitu di mengamal. ya bisa jadi dia saat berada di pelacuran yang ikut melacur…. saat dia di komunitas musrikin bisa jadi semakin berjuang untukmusrikin. Profesor spt itu ya….. Dia beragama apa, smpai-sampai mengoreksi dan menyalahkan Qur’an secara jelas tenatang keutamaan muslimin dan muslimat.
Itulah mulut orang2 fasiq…
Mereka tidak akan pernah diam sampai Islam musnah…
Bangkitlah… Kaum Muslim…
Inilah, saatnya kaum Muslim menyuarakan SYARIAH sebagai satu2nya SOLUSI dalam kehidupan ini…
ALLOHU AKBAR!!!
Waaauw…..keren abis, saya rindu banget tuh sama itu yang namanya Syariah dan Khilafah saya ingin banget merasakannya
ORANG MUSLIM DI KAMPUNG AJAH YANG BUKAN PROFESOR NGARTI BEDA ANTARA HUKUM SYARIAH DAN KEKUASAAN YANG HARUS MENJALANKAN SYARIAH ISLAM. KALAU ADA ORANG ISLAM YNG TIDAK MAU ATAU TIDAK SETUJU MENDIRIKAN NEGARA ISLAM DALAM RANGKA MENJALANKAN SYARIAH ISLAM, BERARTI ORANG ISLAM TERSEBUT MASIH JAHIL DARI ILMU ISLAM, MAKANYA PAK PROFESOR ITU NGAJI DONG DI KAMPUNG KAMPUNG BANYAK LHO PENGAJIAN SUNAH YANG MENGAJARKAN FIQIH SIASAT DAN DAULAH ISLAMIYAH.DENGAN MENGAJI DI KAMPUNG DENGAN USTADZ KAMPUNG MAKA INSYA ALLAH ILMUNYA PAK PROFESOR JADI LEBIH MUMPUNI DAN APAT GELAR PROFESOR LAGI DARI USTADZ2 DI KAMPUNG JADI PROFESOR KUADRAT DEH. SETELAH ITU JANGAN MENGABDI LAGI KEPADA MANUSIA LIBERALIS, KAPITALIS DAN SEKULER TAPI MENGABDI KEPADA ALLAH. JANGAN SEPERTI BINATANG TERNAK YANG HANYA MENGABFI PADA MAJIKAN YANG NGASIH MAKAN ( DUIT ). HE…HE…HE… SEMOGA ALLAH MEMBUKA PINTU QOLBU BUNG PROFESOR THAMRIN UNTUK MENERIMA KEBENARAN AL QUR’AN DAN SUNAH. AMIN. WA ALLAHU A’LAM BI SHSHAWAB.
Salut untuk Bp. Ali Muchtar Ngabalin, sangat argumentatif dan cerdas, sebuah pencerahan yang bagus. tapi untuk yang Bapak satunya lagi .. siapa itu Prof Thamrin A Tomakgila sangat bodoh, dungu, tidak cerdas dan emosionil, tak pantas dia mengeluarkan pernyataan kasar seperti yang TVOne sensor tsb, sangat kelihatan bodohnya dan rendah intelektualnya.
Sebagi seorang Professor? Artinya di Negeri ini kredibilitasnya secara keilmuan harusnya tak diragukan. Tapi justru dia menunnjukkan siapa sesungguhnya dia.
Dia tidak berpijak pada fakta empiris. Hanya berdasarkan asumsi dan hanya melihat dengan analisa kacamata kuda.
Thamrin lebih memilih membunuh ke-intelektualannya ketimbang berfikir rasional.
Kita bisa melihat, seorang Professor yang dihasiulkan dari sistim pendididkan Kapitalisme-Sekular kualitasnya hanya cuma seperti Thamrin. Bagimana mungkin orang seperti itu mau menyelesaikan persoalan Negeri ini???
Saya kira Dia bukanlah sosok sosiolog yang mumpuni.
kalu tidak salah Dia juga pernah terlibat kasus Sampit. Yang menewaskan ratusan orang dari Dayak dan Madura.
Pak Profesor Thamrin itu Munafik. Gitu aja kok repot.
Bung thamrin…itu lieur…ngga objectif. jangan2 profesornya dapet ngasih orang sekuler…sadarlah pakkk
Ga usah di dengar kata2 profesor sekuler
Ga tau agama ngomong syariat
thamrin amal yang amalnya seenak udele, sosiolog merangkap propagandis ide liberal sekularis…ke laut aja bung, ga mutu tuh komen2nya…semakin memperlihatkan thamrin seorang akademisi didikan asing yang intelektualitasnya diragukan…
sunnatulloh … sedang bergulir..
Syariah Islam merupakan Pilihan mausia yang menggunakan akalnya (cerdas). Solusi bagi semua permasalahan umat di DUNIA & AKHIRAT. Tidak ada alasan untuk menolaknya, terlalu banyak-nya alasan untuk selalu kita PERJUANGKAN………….
……ALLAHU-AKBAR……………ALLAHU-AKBAR………
Syariah Islam merupakan Pilihan manusia yang menggunakan akalnya (cerdas). Solusi bagi semua permasalahan umat di DUNIA & AKHIRAT. Tidak ada alasan untuk menolaknya, terlalu banyak-nya alasan untuk selalu kita PERJUANGKAN………….
……ALLAHU-AKBAR……………ALLAHU-AKBAR………
Kepada prof Thamrin dan para penganut ekonomi kapitalisme, saya ingin menyampaikan beberapa hal:
1. Saya ingin sekali bertemu dg pak thamrin untuk mengajak dan mempresentasi mengenai keunggulan system SYARIAH vs system KAPITALIS didepan para pakar ekonomi dan masyarakt dunia.
2. Saya sangat berterima kasih jika pak thamrin mau mencoba dan mempelajari system syariah, sehingga pak thamrin bisa mencari kelemahan2 didalam sistem syariah.
untk seorang profesor, yang sudah sudi menginjakkan kakinya di bumi Allah ini,,saya doakan semoga bapak juga sadar. bahwasanya allah menciptakan bapak tidak lain hanya untuk beribadah kepadanya, alias mengikuti aturan yang sudah dibuatNYA,ingat!!,,,,3x saking sayangnya allah kpd ciptaannya allah tidak semerta2 menjadikan ciptaannya luntang lanting untuk mencari suatu kebaikan atau keburukan(peraturan) menurut hawa nafsunya.melainkan lengkap dengan aturanNYA.kita pikr saja pak bgmn klo seandainya bapak beli HP NOKIa terus bapak ambil aturannya di soni ericson,apa yang terjadi? sya rasa bapak sdh paham akan hal ini jadi tidk perlu saya jawab.bapak kan seorang Profesor???????
sangat miris melihat sebagian para penentang syariah Allah SWT berasal dari orang yang beragama Islam sendiri. Saat syariah diserukan, mereka dengan lantang angkat suara. Namun ketika sistem kapitalis-sekuler menzhalimi rakyat, mereka seolah tuli dan bisu. Semoga Allah menunjuki kita jalan-Nya yang lurus. Dan mengampuni dosa-dosa kita. Karena orang-orang yang beriman jika diseru dengan hukum Allah, mereka akan dengar dan taat. Jika tidak ingin mengambil resiko memperjuangkan syariat islam, minimal jangan menentangnya.
We Need Syariah & Khilafah wright now!!!!!!
semoga bung thamrin mendapat taufik dan hidayah. amien
Pak Thamrin mah..asal ngoceh,orang Makassar bilang ASBUN=Asal bunyi.Argumentasi yang dilontarkan pun benar2 tidak berbobot karena tidak dibangun diatas dalil2 Qur’an dan Sunnah.Yaa…yang tampak hanyalah sebuah argumentasi apalogis…Kalo Pak Thamrin seorang Muslim sejati,maka bersegeralah bertobat..jangan sampai Pak Thamrin MENINGGAL sebelum sempat menarik kemabli ucapan2nya yang ASBUN tadi.Terus terang saya kalo lg nonton P Thamrin di TVone,pasti deh garuk2 kepala.
Bertaubatlah……..!!!!!
Saya benar2 sudah tidak sabar untuk melihat dan merasakan syariah islam berdiri tegak di bumi Indonesia ini. Dan kita akan bisa membandingkan serta menilai, apakah syariah islam mampu mengukir prestasi gemilang dalam ranah sosial, politik dan agama?
.
Jadi, tunggu apa lagi?
kayak emang benar si tamrin ini sudah keblinger padahal beliau dulunya gak terlalu seperti itu. tapi entah kenapa setelah mencuatnya masalah ahmadiyah jadi seperti itu. inilah klo jadi orang salah bekerja. tidak sadar kalo dirinya itu keblinger, ini termasuk orng yang disebut oleh imam gozali “sebagai orang yang tidak tahu bahwa dirinya itu orang yang gak tahu serta orang lain mengakui kalo gak tahu. jadinya malah sok tahu…..