HTI-Press.Bandung. Pernyataan sekaligus seruan tersebut diungkapkan KH Ahmad Baradja, salah seorang tokoh senior Al-Irsyad Jawa Barat pada FKS ke-16 pada hari Ahad (29/06) di kediaman Ibu Hj. Fathimah Avalpo, Jl. Hegarmanah 10, Bandung. Acara yang bertemakan “Membongkar Konspirasi dibalik Peristiwa Monas” tersebut menghadirkan 3 orang narasumber, yakni Prof. Dr. H. Didi Turmudzi, Rektor Unpas Bandung, KH Rafany Achyar, Sekum MUI Jawa Barat dan Farid Wadjdi, dari DPP HTI.
KH Rafany Achyar mengungkapkan, bahwa peristiwa monas (01/06) lalu jelas karena kelompok liberal yang sangat provokatif, terutama dalam kasus Ahmadiyah. Mereka dengan sengaja mendukung Ahmadiyah secara terang-terangan, baik sebelum kejadian atau pada saat terjadinya insiden monas. Sementara itu, pemberitaan di media pun sangat tidak seimbang bahkan cenderung memihak AKK-BB dan memojokkan Laskar Islam, utamanya FPI. Olehkarena itu, menurut beliau pasti ada pihak yang mengambil keuntungan dari kejadian tersebut, terutama yang melakukan adu domba dengan sesama elemen ummat Islam, yang sangat terlihat adalah adu domba antar warga NU dengan FPI. Olehkarena itu, beliau menduga kuat adanya konspirasi asing dibalik peristiwa tersebut, dan itu dikuatkan dengan lambannya pemerintah mengambil keputusan tentang Ahmadiyah.
KH Rafany Achyar juga berpendapat, bahwa kejadian tersebut sebenarnya sengaja dilakukan dengan memancing kemarahan ummat Islam, dengan target mengalihkan penolakan kenaikan BBM dan pembubaran Ahmadiyah dengan opini pembubaran ormas Islam dan FPI. Target berikutnya menurut Sekum MUI Jabar tersebut adalah membuat stigma negatif terhadap ormas Islam dan menghancurkan MUI.
Sementara itu, Prof. Didi Turmudzi menyatakan bahwa peristiwa monas jelas ada yang mendesain dan yang menjadi target adalah Munarman, tokoh yang sangat keras menentang keberadaan NAMRU 2 yang jelas membawa kepentingan AS di Indonesia. Beliau juga mengungkapkan, bahwa kepentingan Barat juga sudah merasuk ke entitas pendidikan, diantaranya menurut beliau dengan bantuan senilai 150 juta dollar untuk mengubah kurikulum di pendidikan Islam sehingga misalnya terminology jihad hilang dalam kurikulum.
Farid Wadjdi menjelaskan tentang apa yang seharusnya dilakukan ummat Islam. Menurut Farid, ummat Islam harus memiliki kejelasan visi dan misi, agar memiliki kesamaan persepsi. Diantaranya, beliau menjelaskan tentang problematika utama ummat Islam, ummat Islam harus memahami bahwa problematika utama ummat Islam muncul karena dominasi ideology Kapitalisme dan tidak diterapkannya Islam dalam kehidupan. Hal lain yang harus sama persepsinya adalah tentang musuh bersama, yakni Kapitalisme. Beliau juga menjelaskan bahwa solusi yang harus diusung oleh ummat Islam adalah Syariat Islam, bukan yang lain. Untuk itu, Hizbut Tahrir menawarkan kepada para tokoh yang hadir agar mengokohkan ukhuwah antar elemen ummat Islam, meningkatkan kaderisasi, membangun kesadaran ummat dan meraih dukungan seluruh simpul ummat termasuk ahlul quwwah. Maka, menjadi sangat relefan, ajakan dari KH Ahmad Baradja, yakni agar ummat Islam bersatu! [Humas Jabar]
Muslim United///
you
will
never
walk
alone###
Alhamdulillaah, Allah SWT makin memberikan kemudahan kepada kita, mana musuh-musuh Islam yang sesungguhnya.
Allaahu Akbar!!!
More picture, please visit http://www.jeupret.blogspot.com.
islam bersatu
tak bisa di kalahkan!!
sangat bagus allahuakbar bagus bah