Hari ini (Selasa, 1 Juli 2008) Presiden SBY akan berkunjung ke Sumatera Selatan. Dalam rangka itu maka rakyat sumatera selatan yang terdiri dari tokoh masyarakat sumsel, ulama, habaib, asatidz, tokoh politik, mahasiswa, dll yang tergabung dari berbagai ormas di sumsel mengadakan pertemuan di kantor FU3SS Sumsel pada hari senin (30 Juni 2008). Dalam pertemuan yang dihadiri oleh wartawan cetak dan tv ini menghasilkan surat terbuka kepada presiden SBY yang disampaikan melalui Gubernur Sumsel dan Kapolda Sumsel. Berikut isi surat terbuka tersebut:
TRITURA (Tri Tuntutan Rakyat) Sumatera Selatan
Kepada Presiden RI
Tentang Pembubaran Ahmadiyah dan Persoalan Bangsa Indonesia
Kepada Yth.
Saudara Presiden Republik Indonesia
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
Di Jakarta
Assalamu’ala man ittaba’a al-huda,
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shollalohu ‘alaihi wasallam, penghulu para Rasul, keluarga dan para sahabat baginda. Semoga keselamatan senantiasa diberikan kepada siapa saja yang mengikuti tuntunan baginda Nabi Muhammad Shollalohu ‘alaihi wasallam, dan membela kehormatan agamanya.
Sehubungan dengan berbagai persoalan aktual dan faktual yang berkembangan di negeri tercinta ini, terutama hal yang berkaitan 3 hal utama yakni:
- Penodaan Agama dengan adanya Aliran Sesat Ahmadiyah,
- Persoalan kesulitan Hidup akibat Kenaikan Harga BBM,
- Intervensi Amerika dalam berbagai bidang diantaranya keberadaan NAMRU-2.
Maka dengan ini kami rakyat Sumatera Selatan menyampaikan
Tiga Tuntutan Rakyat (TRITURA), yakni :
1. Bubarkan dan Larang Ahmadiyah baik ajarannya maupun secara organisasi (secara total) di Indonesia dengan Keputusan Presiden.
2. Sejahterakan Rakyat dengan menurunkan harga BBM, karena kenaikan harga minyak dunia merupakan rekayasa Amerika dan sekutunya untuk memiskinkan Negara berkembang.
3. Tolak Intervensi Asing di Indonesia dengan menghentikan Perjanjian NAMRU-2, karena digunakan sebagai pintu masuk intervensi dalam segala bidang.
Perlu kami sampaikan pula bahwa akar semua persoalan yang ada sebenarnya adalah akibat dari ketidak taatan kita pada aturan dari Tuhan Semesta Alam, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tertuang dalam Al Quran dan Hadits.
Apa yang sudah kita jalani sejak negeri ini merdeka tahun 1945 hingga hari ini, yang di terapkan adalah sistem Sekuler Neo Liberalisme dan Neo Imperialisme ternyata bertentangan dengan Aturan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka dengan ini kami menuntut kepada saudara Presiden untuk mengembalikan Negara Indonesia pada aturan dan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana yang dianut oleh mayoritas Rakyat Indonesia .
Demikian tuntutan kami agar dapat ditindak lanjuti sebagaimana mestinya.
Wassalamu’ala man ittaba’a al-huda,
Palembang, 26 Jumadil Akhir 1429 H
30 Juni 2008 M
Tertanda Rakyat Sumatera Selatan :
1. Forum Ukhuwah Ulama Umaro Sumsel |
13. Lembaga Advokasi Rakyat (LEMBAR) |
2. Forum Pondok Pesantren Sumsel (FORPESS) |
14. Tjimandek Tari Kolot Kebun Jeruk Hilir (TTKKDH) |
3. Forum Ulama Habaib Sumsel (FUHSS) |
15. Tim Pembela Munarman (TPM) |
4. Gerakan Pemuda Islam (GPI) |
16. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) |
5. Angkatan Muda Ka’bah (AMK) |
17. Pelajar Islam Indonesia (PII) Sumsel |
6. Ukhuwah Center |
18. Ikatan Dai Indonesia (IKADI) |
7. Gerakan Muslimat Indonesia |
19. BKPRMI Sumsel |
8. Hizbut Tahrir Indonesia Sumsel (HTI SS) |
20. Majelis Mujahidin (MM Sumsel) |
9. Front Pembela Islam (FPI) Sumsel |
21. Majelis Ta’lim Al Ikhsanul Ikhwan |
10. Aliansi Nasionalis |
22. Forum Muslimah Peduli Syariah Sumsel |
11. Pergerakan Nasional (PN) |
23. Forum Kontak Majelis Taklim Se Sumsel |
12. Pemuda Pancasila (PP) Sumsel |
|
Humas HTI Sumsel (Budianto Haris)
alhamdulillah sumsel berusaha menggugah hati sang pemimpin.
jika saja bapak presiden dan para menteri terbuka hatinya bila membaca surat dari SUMSEL.
Jika saja keluar ajakan taubat nasyuha secara nasional dari mulut sang pemimpin,jika saja para pejabat-pejabat lainnya tidak menghitung hartanya dari hari ke hari, insyaallah negeri ini selamat.
TRITURA di Sumatera Selatan mengingatkan kita pada tahun 60-an, 3 tuntutan rakyat ini bisa disikapi positif maka akan berpengaruh terhadap tatanan kehidupan bangsa indonesia yang kita cintai ini.
Mudah-mudahan apa yang dicita-citakan masyarakat Sumsel khususnya dan umumnya seluruh bangsa Indonesia bisa membawa angin segar terhadap roda pemerintaahan ini yang sedang mengalami kemerosotan moral dengan ditandainya perselisihan diantara para elit politik dengan lawannya…
Dan saya menyadari dari perbedaan paham tersebut intinya ingin mencari keamanan dan suasana yang kondusif…..