Masyarakat cenderung jenuh dan kecewa terhadap pemimpin politik. Hal itu mengakibatkan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan politik, seperti pilkada, menjadi rendah. Oleh karena itu, parpol peserta Pemilu 2009 harus mampu mengajak masyarakat berpartisipasi menggunakan hak pilihnya.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary pada acara deklarasi kampanye damai di Jakarta, Sabtu (12/7) malam. Acara yang diselingi beberapa tarian dan lagu itu diikuti ketua dan pengurus 34 partai politik (parpol) peserta Pemilu 2009, misalnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, Sekretaris Jenderal PDI-P Pramono Anung, Ketua PKB versi MLB Parung Ali Masykur Musa.
Anshary mengatakan, dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) selama ini terlihat kecenderungan partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik. ”Kampanye damai Pemilu 2009 memiliki makna penting. Dalam pengamatan di lapangan akhir-akhir ini, terdapat fenomena rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada,” katanya.
Rendahnya tingkat partisipasi itu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kejenuhan masyarakat, kekecewaan kepada pemimpin politik, dan kurangnya sosialisasi pemilu.
Oleh karena itu, lanjutnya, dalam kampanye damai Pemilu 2009, parpol harus mampu meningkatkan partisipasi masyarakat.
Anggota bermasalah
Menurut Agung Laksono, masyarakat bisa saja kecewa terhadap anggota DPR atau politisi. Namun, DPR merupakan lembaga negara yang perlu diisi. ”Kalau tidak suka dengan tikus, yang dikejar tikusnya, jangan lumbungnya. DPR merupakan lembaga negara. DPR harus diisi oleh anggota DPR,” katanya.
Oleh karena itu, menurut Agung, dalam Pemilu 2009, masyarakat harus mampu memilih anggota DPR yang benar.
Menanggapi kemungkinan masyarakat tidak memilih dalam pemilu (golput), Sekjen PKB versi MLB Parung Yenny Wahid mengungkapkan, sikap apatis masyarakat terhadap politisi di DPR memang dapat muncul. Oleh karena itu, dalam Pemilu 2009 nanti, masyarakat perlu memilih anggota DPR yang memiliki integritas dan berkualitas.
Terkait dengan isu-isu kampanye, menurut Pramono Anung, sebagai partai oposisi, PDI-P memiliki banyak isu untuk disorot dalam kampanye, misalnya masalah kenaikan harga BBM, ketahanan pangan, kemiskinan, dan kesejahteraan.(Kompas ; Minggu, 13 Juli 2008 | 03:00 WIB )
DPR Korup
MA Korup
Semua jadi Korup
Karena yang dipake memang sistem Korup
Korupsi terhadap Syariah Allah SWT