Friday, 18 July 2008
Hidayatullah.com–Wahid Abdul Majid, pengamat politik dari Koran Al Ahram Mesir sepakat, bahwa LSM-LSM memiliki peran besar untuk mempengaruhi para penguasa Barat untuk mencuatkan isu Darfur, dan mengangkatnya menuju Mahkamah Kejahatan Internasional.
Akan tetapi Wahid juga menilai bahwa persoalan yang diangkat oleh LSM tidak akan mendapatkan sambuatan antusias jika masalah itu tidak sejalan dengan kepentingan Barat.
Contoh kongkritnya adalah kasus penjara Guantanamo, yang jelas-jelas menghancurkan perinsi-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM).
LSM-LSM Barat juga memprotes keras pengadaan penjara itu, akan tetapi karena tidak sejalan dengan kepentingan Barat, maka tidak ada tindakan-tindakan riil untuk memberi sangsi kepada presiden Amerika.
Save Darfur, tergolong koalisi LSM terbesar yang beroperasi di wilayah itu, yang anggotanya terdiri dari 180 lebih LSM, termasuk LSM liberal, Yahudi, ataupun Kristen, yang didirikan pada tahun 2004.
Koalisi LSM yang menentang kebijakan pemerintah Sudan menyangkut masalah Darfur ini telah mengadakan program “Sejuta Suara untuk Darfur“ pada tahun 2006 dan menyerahkan sejuta tanda tangan kepada Bush, agar dirinya bersedia mengirim pasukan ke Darfur.
Pada 29 Juni 2006 “jutaan kartu identitas“ telah sampai kepada Senator Partai Republik dan Demokrat.
Pada 20 April 2006, koalisi ini juga membuat acara yang bertajuk “Coalition To End Genocide”, merespon kebijakan Pemerintah Sudan dalam memerangi pemberontak Darfur. Dalam acara ini 50 ribu lebih tokoh politik, agama, LSM berkumpul membicarakan “perlawanan terahadap pemerintah Sudan“.
Save Darfur tidak sendirian, ada Globe for Darfur , yang anggotanya merupakan salah satu sarana lobi Yahudi yang amat terkenal di Amerika, yaitu American Jewish Comitee, juga American Jewish World Service. Kelompok ini adalah pencetus “Hari Internasional untuk Darfur .
Sebagaimana diketahui, aktivitas LSM-LSM pro-Barat di Darfur sangat tinggi dan hingga kini menjadi sorotan publik Timur Tengah. Lebih-lebih setelah terjadi kasus penyelundupan dan jual-beli 103 anak Sudan yang berumur kurang lebih 8 tahun di Perancis yang melibatkan LSM pada tahun 2007 lalu. [iol/www.hidayatullah.com]
Hal yang membuat saya terheran-heran adalah ketika membaca sebuah situs yang mengajak para pengunjungnya untuk mengajukan petisi kepada Presiden Bush dan Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan tindakan sesegera mungkin terhadap genosida di Darfur. Saya pikir, untuk negara sebesar AS, hal ini tidak perlu pertimbangan terlalu lama antara kepentingannya atau bukan. Sudah jelas bahwa situasi Darfur sudah sedemikian kronis