Ismail Yusanto : Hizbut Tahrir Bukan Meratapi Khilafah Ustmaniyah

Dalam bulan rajab ini dimana terdapat peristiwa besar Isra’ Mi’raj , Hizbut Tahrir di seluruh dunia termasuk Indonesia mengkampanyekan kembali kewajiban menegakkan Khilafah. Berbagai agenda di bulan Rajab ini dilakukan seperti seminar, aksi damai, hinga pengiriman delegasi . Untuk mengetahui latar belakang dan tujuan dari agenda Rajab ini redaksi mewancarai Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto.

Apa latar belakang agenda rajab HT?

Agenda Rajab adalah memanfaatkan momentum bulan Rajab untuk meningkatkan kesadaran umat. Umat perlu diingatkan tentang dua peristiwa penting di bulan Rajab. Satu peristiwa di masa Nabi, yakni Isra’ Mi’raj, dan kedua di masa kita sekarang yakni runtuhnya khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki

Apa hubungan Isra’ Mi’raj, rajab dan khilafah?

Maka, jelas sekali sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang sangat istimewa. Pada bulan ini, persisnya pada 27 Rajab, Rasulullah yang mulia diperjalankan di malam hari dari masjidil haram menuju masjidil aqsha di Palestina terus mi’raj ke sidratul muntaha. Itu semua terjadi di ujung tahun kesedihan. Tujuanya tidak lain untuk menguatkan diri Rasul dalam menjalani dakwah yang memang dirasa sangat berat terlebih setelah meninggalnya paman dan istri beliau tercinta. Pada bulan Rajab pula, persisnya 28 Rajab lebih dari 80 tahun lalu, khilafah yang terakhir yang berpusat di Turki diabolish (dihapus) oleh Kemal Pasha.

Benarkah HT terkesan meratapi keruntuhan khilafah Utsmaniyah?

HT tidak meratapi kekhilafahan Utsmani, tapi kekhilafahan itu sendiri. Benar, bahwa kekhilafahan Utsmani sejak se abad terakhir terus mengalami kemunduran sehingga dijuluki the old-sick man (orang tua yang sakit-sakitan). Tapi meski lemah, ia masih mampu melindungi dunia Islam dan menjaga persatuan umat. Ibarat payung, ia masih berfungsi. Setelah diabolish oleh Kemal Pasha, maka payung dunia Islam itu runtuh dan umat tercerai berai dan negeri muslim tercabik-cabik oleh para penjajah sedemikian membuat umat hidup dalam penderitaan dan kenistaan. Kenyataan inilah yang diratapi oleh HT, dan secara faktual itu semua terjadi semenjak hilangnya kekhilfahan.

Apa pentingnya keruntuhan khilafah diperingati?

Keruntuhan khilafah sangat penting diperingati untuk menyadarkan umat tentang peristiwa besar yang menjadi pangkal dari kehancuran dunia Islam dan menjadi biang dari segala problema dan kemelut yang menimpa umat Islam dewasa ini (ummul jaraaim). Harapannya, umat menjadi sadar dan tumbuh semangatnya untuk berjuang dengan sungguh-sungguh bagi tegaknya kembali khilafah itu karena merupakan kewajiban utama (akbarul fard). Harus disadarkan, bahwa hanya melalui khilafah, syariah akan tegak secara kaffah dan persatuan umat akan terwujud kembali secara mendunia.

Apa akibatnya ketika khilafah tidak ada lagi?

Khilafah disebut oleh Rasulullah sebagai junnah (perisai) yang melindungi. Faktanya memang seperti itu. Sepanjang kekhilafahan masih eksis, umat Islam terus bersatu, wilayah Islam dengan segala kekayaannya juga terjaga. Begitu kekhilafahan runtuh, maka hilanglah tempat berlindung itu. Wilayah Islam tercabik-cabik ke dalam 57 negara kecil-kecil. Lantas dengan leluasa negara imperialis menjarah kekayaan negeri muslim, menistakan harkat dan kehormatannya serta memaksa umat Islam hidup dalam tatanan dan peradaban yang sekularistik. Jauh dari syariah Islam. Penindasan umat Islam juga terjadi di mana-mana. Lihatlah apa yang terjadi di Palestina, Afghanistan dan Irak. Juga di Bosnia, Chechya, Kashmir, Pattani, Moro, Dagestan dan lain sebagainya. Dimana predikat sebagai khayru ummat itu?

Sejauh mana dukungan perjuangan khilafah di dunia dan Indonesia?

Belum besar benar, tapi terus meningkat. Bila di awal reformasi sedikit orang mengenal istilah khilafah – banyak yang keliru dengan istilah khilafiyah, kini makin banyak orang di Indonesia yang bukan hanya mengerti tapi juga semakin menyadari pentingnya khilafah bagi tegaknya kembali izzul islam wal muslimin. Demikian juga kiranya di belahan dunia lain, baik di kawasan negeri-negeri muslim seperti Palestina, Mesir, Yordania, Libanon, Syria, Sudan, Maroko, Pakistan, Bangladesh, maupun negeri non muslim seperti Inggris, Denmark, Jerman, Inggris bahkan juga Amerika Serikat dan negara-negara bekas Uni Sovyet seperti Uzbekistan, Tajikistan dan sebagainya. Di sana orang makin mengenal ide khilafah yang ditandai makin banyaknya orang yang turut serta dalam aksi-aksi atau kegiatan bertema khilafah.

Apa peran penting Indonesia?

Indonesia sebagai negeri muslim terbesar memiliki peran sangat penting. Ia menjadi benchmark atau patokan untuk negeri-negeri muslim lain. Setiap dinamika Islam yang berkembang di Indonesia akan mempengaruhi wilayah lain. Sebagai contoh, Konferensi Khilafah Internasional (KKI) bulan Rajab tahun lalu yang bertepatan dengan 12 Agustus 2007 yang diikuti oleh jumlah peserta yang luar biasa dan mendapatkan liputan luas oleh media massa dalam dan luar negeri telah membuat kegiatan serupa di negeri-negeri muslim menjadi turut bergaung kencang. Sampai-sampai pimpinan Hizbut Tahrir mengatakan, andai tidak ada KKI di Jakarta yang demikian besar itu, niscaya kegiatan konferensi khilafah di negara lain tidak akan tampak semarak seperti yang terlihat.

Apa saja agenda Rajab?

Intinya pembinaan umat. Ada seminar, tabligh akbar, delegasi kepada para tokoh dan ulama. Penerbitan edisi khusus al Islam dan sebagainya.

7 comments

  1. romadhon cah jenogoro

    Membangunkan ummat yang sedang tidur, adalah penting.
    Setelah bangun dan sadar, dijelaskan bahwa banyak perkerjaan yang harus dilakukan.
    Setelah faham, Insya Allah mereka akan bersama-sama memperjuangkan syari’ah dan khilafah.
    Tetap semangat membangunkan ummat….
    bagi mereka yang tidak mau bangun…
    Insya Allah dalam waktu dekat akan di bangunkan (paksa) oleh Kholifah. Allahuakbar…..

  2. …ya, pembinaan umat…
    …luar dan ‘dalam’….

  3. Meratapi runtuhnya Khilafah Usmaniyahpun tidak berdosa, namun yang lebih utama adalah menyadarkan umat yang sudah pating pentalit tidak jelas arah perjuangannya. ada yang memperjuangkan islam minta tolong orang non muslim jadi anggota parlemen dll. Lha.. yang kayak begini kan sontoloyo. Apa yaa mungkin?? wong Allah berulangkali mengingatkan jangan mengambil mereka jadi walimu/pelindungmu. Terus kita sadarkan.. ora gelem yo ben!! yang penting kita terus bersuara nanti mereka akan paham insya Allah!!

  4. aku meratapi mereka yang katanya paham agama tapi minus menegakkan khilafah ditambah diam saja melihat kemungkaran. Kebaikan negara bukan dari akhlaq dan sholat semata tapi dari sumber hukumnya. Allahu Akbar

  5. tetap istiqomah tuk tegakkan KHILAFAH ISLAMIYAH……….. ALLAHU AKBAR………..

  6. Si Pahit Lidah

    Allahu Akbar, singa akan segera terbangun dan akan melibas semua kapitalis biadab. terus berjuang saudaraku…!!!

  7. Allahu Akbar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*