Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Salah seorang tokoh bangsa Muhammad Imaduddin Abdurahim yang dikenal dengan ‘Bang Imad’ meninggal dunia. Bang Imad telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Minggu (3/8/2008).
Bang Imad wafat di rumahnya kawasan Kampung Bulak, Klender, Jakarta Timur, Sabtu (2/8/2008) pukul 09.00 WIB. Sebelum tutup usia, tokoh cendekiawan muslim kelahiran Kab Langkat Tanjungpura 21 April 1931 itu memang menderita sakit sejak lama.
Pemakaman Bang Imad dilakukan secara kenegaraan dengan inspektur upacara Mensesneg Hatta Rajasa. Hadir dalam pemakaman yang dilakukan pukul 08.00 WIB ini, sejumlah tokoh bangsa, seperti Gus Dur dan Ketua MK Jimly Ash-Shiddiqie, serta sejumlah tokoh muslim.
Hadir juga para pendiri dan aktivis Masjid Salman ITB. Selama ini, Bang Imad dikenal sebagai pendiri Masjid Salman ITB yang sangat kesohor itu. Atas jasanya terhadap bangsa, Bang Imad dianugerahi Bintang Mahaputera oleh pemerintah.
Muhammad ‘Imaduddin’ Abdurahim MSc., PhD adalah Doktor Filsafat Tehnik Industri dan Engineering Valuation dari Iowa State University, Ames, Iowa, AS. Dosen Departemen Elektro ITB (1962-1980) dan Universitas Teknologi Malaysia (1971-1973). Aktif di Organisasi Islam Kepemudaan Lokal seperti Hizbullah, Masyumi, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PII (Pemuda Islam Indonesia) dan internasional, seperti WAMY, IIFSO dan MSA. Bang Imad adalah penggagas berdirinya ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) dan Bank Muamalat.
Menurut Budi Santoso, Humas Kalam ITB, Bang Imad dikenal sebagai guru bangsa yang secara persisten dan konsisten dalam memberikan keteladanan antara iman dan amal. Kesesuaian antara perbuatan dan keyakinan tersebut banyak memberi inspirasi kepada tokoh-tokoh muda Islam.
Bang Imad, menurut Budi, merupakan tokoh penting yang mewarnai Masjid Salman ITB dengan peranannya dalam kegiatan kaderisasi. Kegiatan ini telah diakui sebagai kegiatan yang sangat penting dalam penanaman nilai-nilai tauhid, dakwah, kepemimpinan, usroh dan kebersamaan setelah mereka meninggalkan kampus dan berkiprah di dunianya masing-masing. Bang Imad juga menjadi tokoh panutan bagi kaum muda muslim di negara-negara lain.
Menurut Budi, Keluarga Alumni Salman ITB bertekad untuk tetap meneruskan pemikiran-pemikiran dan nilai-nilai yang telah dibangun oleh Bang Imad dalam penegakan kebenaran dan syiar agama Islam untuk mencapai tujuan umat dan Bangsa Indonesia.(detik.com ; Minggu, 03/08/2008 13:56 WIB)
Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Turut Berduka Cita atas wafatnya Bang Imad. Semoga Allah SWT berkenan menerima amal shalih beliau, mengampuni semua khilaf beliau dan memebri beliau tempat yang mulia di sisiNya. Keluarga yang ditinggalkan semoga dikaruniai kesabaran dan keikhlasan