Kerinduan umat terhadap Khilafah Islamiyyah terus menggelora di berbagai negeri. Sekitar 1000 orang kaum Muslim Bangladesh dari berbagai daerah menghadiri konferensi rajab pada hari Juma’at (01/08/08) di National Press Club. Tema yang dibahas “Khilafah: Hanya Satu Jalan Memajukan Umat Muslim”.
Acara tersebut merupakan bagian dari kampanye global Hizbut Tahrir untuk mengingat jatuhnya Khilafah. pada 28 Rajab 1342 H (3 Maret 1924). Gemuruh takbir dari para peserta yang dihadiri oleh para pemuda dan orang tua tersebut semakin menggelorakan semangat perjuangan Khilafah.
Koordinator dan Juru bicara Hizbut Tahrir Bangladesh Mohiuddin Ahme serta anggota senior Ahmed Jamal Iqbal menjadi pembicara pada konferensi tersebut. Konferensi ini dipimpin oleh Utusan Jurubicara Kazi Morshedul Haque dan para anggota partai, Maulana Mamunur Rashid, Mustafa Minhaz, Maulana Raqib, Mamunur Rashid Ansari, Zituzzaman Haque dan Kaieser Shahnawaz menjadi panelis pada acara tersebut.
Pembicara pertama, Ahmed Jamal Iqbal dalam pemaparannya menjelaskan tema “Sejarah gemilang kaum Muslim di bawah Khilafah”. Ia mengatakan setelah Negara Khilafah didirikan di Madinah, bangsa Arab yang tadinya hidup dalam kegelapan menjadi masyarakat yang berdasarkan pada keadilan.
Menurutnya, Khilafah tidak hanya mencerahkan Arab, namun cahanya menyebar hingga ke berbagai penjuru dunia mengalahkan Imperium Romawi dan Persia dalam jangka waktu yang singkat. Kaum Muslim memandang Khilafah sebagai sebuah kewajiban sementara non muslim memandang hal itu sebagai keadilan dan membebaskan mereka dari perbudakan.
Sementara itu pembicara kedua, Mouhiuddin Ahmed menjelaskan tema seputar “Krisis Kaum Muslim Sekarang: Khilafah Satu Jalan Kedepan. Dia menjelaskan bahwa ketiadaan Khilafah, dengan mudah imperialis Barat memecah belah umat ke dalam berbagai kepingan dan memaksa para penguasa boneka seperti Musharraf, Karimov, Bashar, Mubarak, Karzai, Abbas dan Fakhruddin memperbudak umat.
“Kaum Muslim hari ini terpecah belah dan lemah pada satu titik ketika Amerika dan sekutunya meluncurkan agresi terhadap satu negeri Muslim dan lainnya atas nama ‘perang melawan teror’. Tidak ada satu penguasa pun di dunia Muslim dengan gagah berani berpihak kepada Islam dan kaum Muslim,” kata Mohiuddin Ahmed.
Dia juga menegaskan ideologi kapitalis dengan slogannya, kebebasan dan demokrasi diterapkan atas kaum Muslim hari ini. Tidak ada kebaikan sedikit pun dari penerapan ideologi yang rusak itu.
Nampak para peserta sangat antusias mengikuti konferensi yang digelar oleh Hizbut Tahrir Bangladesh ini. Ruangan tempat acara didesaki oleh kaum Muslim yang terdiri dari para pemuda dan ulama. Bahkan para peserta terpaksa meluber hinga keluar gedung. (li/ht bangla)
Galeri Foto Konferensi Khilafah (Rajab) Hizbut Tahrir Bangladesh :
Allahu Akbar..!!
Subhanallah, gemuruh takbir seakan sampai di sini, ekspresi takbirnya yang disertai dengan penghayatan akan kemahabesaran Allah semoga menjadi pemicu akan setiap pendangan kita kepada segala hal yang menghalangi perjuangan menjadi kecil dan pasti bisa di atasi. Allah Akbar.
Ya Allah..satukan kami secepatnya dalam naungan daulah khilafah islam. dalam satu kepemimpinan.
Wuahhh. Tempatnya gak muat tuh…
Wuahhh. Penegakkan khilafah dah gak bisa dinendung lagi.
Persatuan ummat Islam di bawah satu naungan Khilafah Islamiyah adalah harga mati yang ga bisa ditawar-tawar lagi
Ummat Islam sedunia merindukan hadirnya Kholifah atau amirul Mukminin.
Keep Fights for Islam My Brothers all around the worlds
Its Time for Khilafah to Leads the World
Allahu Akbar…
Saudaraku di Bangladesh, amju terus, jangan gentar dengan musuh2mu, do’aku menyertai langkahmu. Allahu Akbar