Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, media dakwah harus dikembangkan untuk memajukan kehidupan bangsa yang tenteram lahir batin. Presiden SBY juga berharap, dakwah dapat mengembangkan kehidupan religius dan kehidupan Islami.
Dalam pidatonya pada puncak acara tasyakur 75 tahun Assyafi`iyah dan 27 tahun Badan Kontak Majelis Talim (BKMT) di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Ahad, Presiden mengatakan fungsi dakwah penting untuk membentuk akhlak dan budi pekerti luhur.
“Melalui dakwah, kita kembangkan kehidupan religius dan kehidupan Islami untuk membangun jiwa penuh cahaya, sikap optimistis dan pikiran postif,” tutur Kepala Negara.
Presiden Yudhoyono menyambut baik tema yang diusung Assyafi`iyah untuk menyambut 75 tahun berdirinya organisasi kemasyarakatan itu, yaitu membangun jati diri bagi kemajuan bangsa bermartabat.
Menurut Presiden, tema itu tepat karena Indonesia pada 2008 memperingati seratus tahun kebangkitan nasional, sepuluh tahun reformasi, dan 63 tahun kemerdekaan.
Pada acara yang dihadiri sekitar 1.200 jamaah Assyafi`yah dari 31 provinsi di Indonesia itu, Presiden kembali menegaskan agar Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia mampu membangun citra Islam yang teduh, menjauhi kekerasan, dan cinta keadilan.
Ia memaparkan kesan yang didapat dari pertemuan dengan pimpinan negara-negara dunia, bahwa kalangan internasional berharap atas kontribusi Indonesia untuk memajukan peradaban dan kedamaian dunia.
Presiden juga kembali menyampaikan agar tidak ada kelompok yang mengikuti ajaran tidak benar, apalagi menyiarkannya, karena hanya membawa pertentangan dalam diri sendiri dan masyarakat.
Kepada kaum ulama, Presiden berpesan agar mereka mampu membimbing kembali kelompok pengikut ajaran salah dengan cara damai dan penuh kasih sayang.
Sebuah Ulasan
Kehidupan Islam pernah berlangsung selama berabad-abad membawa keberkahan. Cahaya kemuliaan terpancar ke seluruh alam hingga Khilafah Islamiyyah di Turki berhasil dibubarkan. Sejak saat itu hingga kini, kehidupan Islam surut dan umat terpecah belah.
Tersebarluasnya Islam ke seluruh penjuru dunia terjadi karena dakwah. Dakwah tentu bukan hanya masalah akhlak, namun mengajak manusia menaati Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Sungguh, Islam merupakan agama yang sempurna dan paripurna. Islam tidak hanya mengatur masalah ritual semata, tetapi juga menata masyarakat dan negara. Penerapan ajaran Islam wajib bagi setiap Muslim dalam setiap aspek kehidupan. Allah Swt. telah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (TQS. Al-Baqarah [2]: 208)
Penerapan Islam akan membawa keberkahan hidup di dunia, sementara meninggalkannya hanya akan mengundang laknat dari Yang Mahakuasa. Hanya saja, bisakah kehidupan Islam kembali berlangsung tanpa adanya Khilafah Islamiyyah? (li/ant)
SBY…dakwah memang metode perubahan masyarakat kepada msyarakat Islam, tapi bukan hanya perbaikan akhlak coz islam itu sempurna, kalo SBY punya nyali ayo terapkan Islam, kalo mau, wah pahala kamu SBY buanyak sekali…dan Allah akan mencintaimu SBY. Berani gak kamu SBY…!