Rizal Ramli: Kebijakan Kaum Neoliberal Miskinkan Rakyat!

HTI-Press. Indonesia kian masuk dalam cengkraman neoliberal dunia. Kaum neoliberal yang menjadi penentu kebijakan ekonomi di pemerintahan sengaja memiskinkan masyarakat dengan kebijakan-kebijakan mereka.

Demikian dikatakan Mantan Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli dalam diskusi yang diadakan Direktorat Riset dan Kajian Strategis Institut Pertanian Bogor dan the International Center for Applied Finance and Economics (Inter CAFE), seperti dirilis Humas IPB, Kamis (14/8).

Menurutnya, selama ini kebijakan fiskal, moneter, perbankan dan pasar modal Indonesia tidak pro pertanian dan rakyat.

“Kemiskinan yang terjadi di Indonesia adalah kemiskinan struktural. Kemiskinan struktural itu terjadi karena kebijakan pemerintah tidak memihak kepada rakyat,” kata Rizal Ramli.

Sejak krisis ekonomi tahun 1997, Indonesia menerima uluran bantuan IMF, kondisi perekonomian bukannya membaik. Indonesia menandatangani letter of intens yang berisi konsep Washington Consensus.

Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarengeng mengatakan grafik kemiskinan di negeri ini turun terus.

“Grafik atau tren kemiskinan turun terus. Angka kemiskinan 2008 baik persentase atau nominalnya adalah angka terendah 10 tahun terakhir, baik nominal maupun persentasenya merupakan angka terendah,” katanya di Istana Negara Jakarta, Kamis (14/08).

Andi, yang menanggapi data pada buku evaluasi tiga tahun pelaksanaan RPJM 2004-2009 yang dikeluarkan Bappenas pada Kamis (14/8), mengatakan pemerintah terus berusaha dalam mewujudkan target angka kemiskinan hanya delapan persen pada 2009.

Padahal menurut Rizal, kondisi ekonomi Indonesia saat ini seperti gelas anggur. Kaum miskinnya banyak, kelas menengahnya tidak ada, langsung dipenuhi kaum elite. “Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin,” katanya.

Kebijakan pemerintah saat ini hanya menyenangkan kaum elit yang porsinya hanya 10 persen, sedangkan 90 persen diabaikan. (nl/nu/ant/li)

2 comments

  1. trust in the truth

    Sayang yah…dulu waktu beliau jadi Menko Perekonomian apa ya sudah(tdak)tahu ttg kaum neo-liberal yg waktu sebenarnya sudah mulai menguasai pemerintah negeri ini?
    Kalaupun beliau waktu itu sdh tahu dan ingin “melawan” neo-liberal,apa ya akan mampu karena beliau berjuang secara individu, padahal sistem menghendaki neo-liberal jalan terus…apalagi kalangan parlemen “no comment” alias “kumaha juragan wae” alias “embuh ora weruh”.
    Nah mestinya yg krusial saat ini adalah membangkitkan kesadaran semua kalangan atas “penjajahan gaya baru” tsb, dan satu2 nya yg bisa “melawan” neo-liberal adalah ekonomi Islam, yang tidak akan bisa jalan kalau tidak ada institusi yang menangui-nya. Institusi tsb adalah Daulah Khilafah.
    BTW, pak mantan ini sebenarnya sudah punya kesadaran akan rusaknya sistem neo-liberal, tapi kira2 solusi apa yang ada di benak beliau?
    Ekonomi Islam-kah? atau ada pilihan lain?
    who know his answer?

  2. Assalamualaikum Bang Rizal!!, kemiskinan yang menimpa rakyat dan tambah kayanya para pengusaha itu adalah buah dari demokrasi yang kita perjuangkan sejak 63 tahun yang lalu dan sudah sepuluh tahun kita berhasil menegakan demokrasi di negeri ini. Berhasil gemilang dengan pujian dari negara-negara kapitalis. Yaa ini hasilnya akhirnya. Mau terus dengan sistem demokrasi?? Abang teriak mau nyalon jadi Presiden.. walaaaah sama saja. Gak mampu Bang!! sebab bukan supirnya tapi kendaraannya yang mesti diperbaiki. sistemnya!! Ganti dengan Islam!! Wassalam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*