Intelejen Militer telah menculik Muayid Yusuf, seorang Pemuda Hizbut Tahrir di kota Bidya setelah penyergapan yang menegangkan di kota yang bersebelahan dengan Bidya. Peristiwa ini terjadi setelah berbagai upaya dari penculikan dari pihak intelejen dari tempat kerjanya dan setelah penggerebekan rumahnya beberapa kali, kata Kordinator Media Hizbut Tahrir, Baher Saleh.
Mahkamah agung pengadilan telah mengeluarkan keputusan lebih awal bahwa hal tersebut tidak menunjukkan kebenaran otoritas intelejen untuk mendakwa warga sipil dan para politisi berikut penculikan yang sama untuk kedua saudaranya dan penahanannya untuk 32 hari.
Seorang pejabat yang hadir pada penggerebekan di rumahnya (Deputi Direktur Sistem Intelejen di Salfit) telah mengancam untuk melakukan kekejaman. Penculikan ini terjadi di bawah gubernur Salfit untuk membalas dendam dirinya sendiri setelah menjadi tempat berkumpulnya para Muslimah Hizbut Tahrir di mana termpat tersebu dikepalai oleh Gubernur di Kota kehormatan Presiden. Aktivitas para muslimah itu dianggap merusak.
“Patut dicatat, bahwa perintah para agen keamanan gubernur Salfit telah menahan sejumlah kartu identifikasi para pemuda Hizbut Tahrir tanpa sebab. Ketika mereka ingin memilikinya kembali, malah disuruh untuk pergi ke Gubernur untuk memintah mengeluarkan kartu, tetapi para pemuda Hizbut Tahrir menolak tanpa syarat,” demikian kata Baher Saleh.
ASS> Saudaraku . . . sabar !!, penculikan oleh golongan syetan itu bagian dari kunci pintu sorgamu. Kemulyaan Palestin, kemulyaan dunia islam butuh pengorbananmu!! Wassalamu a’laikum WW